01

955 57 29
                                    

Hal ini dimulai ketika Kim Taehyung mendapatkan laporan kriminal pertamanya pada bulan Juni. Seorang penyanyi solo terkenal yang mendapat teror dari seorang sasaeng fan.

Baru saja, Kim Namjoon—ketua detektif di tempat Taehyung bekerja, memberikan map berisi catatan laporan kriminal.

Inti masalahnya adalah, Taehyung sangat mengenal siapa penyanyi itu. Penyanyi itu adalah panutannya sejak kecil.

Laporan terakhir mengatakan bahwa, Kim Taeyeon—solois itu menerima sebuah bingkisan dari seorang penggemar. Saat itu memang sedang diadakan fan meet untuk merayakan ulang tahun sang idol. Naasnya, hanya karena bingkisan itu hampir saja nyawa sang idol melayang.

Dasar penggemar sinting.

Taehyung heran, mengagumi lantas kenapa malah menyakiti?

Ayolah, mari berpikir secara logis.
Idol menerima tidak hanya satu bingkisan atau kado atau apapun itu namanya. Mereka menerima puluhan, ratusan bahkan ribuan.

Kita memberi, jika ikhlas maka setelah barang berpindah tangan, itu sudah menjadi hak milik si penerima.

Mau bingkisan itu di buka, di simpan, di pakai, di buang pun itu terserah kepada si penerima.

Apabila dibuka kemudian di pakai, ya Alhamdulillah.
Terus kalau dibuka kemudian disimpan, bersyukur juga setidaknya dia lihat wujudnya. Barangkali bakal dipakai suatu saat. Who knows?
Tapi memang sakit sih, apabila kado yang kita beri dibuang begitu saja.

Tapi lagi, Idol juga punya etika, punya hati dan perasaan. Apabila mereka tidak sempat membuka, pasti ada suatu tempat tersendiri untuk menampung bingkisan dari para fansnya.

Hih, Taehyung gemas.

Hanya karena bingkisan kadonya tidak dibuka, sasaeng fan itu malah meneror dan hampir membunuh idolanya.

Apa orang itu tidak punya otak?
Otaknya di dengkul apa?

Setidaknya hal-hal seperti itulah yang terlintas di pikiran Taehyung. Memikirkannya saja Taehyung sudah pusing dan gemas ingin menghujat si pelaku.

Tapi karena menghujat itu dosa.
Jadinya Taehyung hanya membatin.

Sama saja.

Maafkan Taehyung khilap :'(

Taehyung menepuk jidatnya kencang, sampai ia sendiri terjengkang kebelakang.

Tidak, tidak separah itu. Tidak sampai berdarah, hanya malu saja saat rekan kerjanya—Yoongi, Jimin dan Hoseok melihatnya dengan tatapan aneh.

Taehyung nyengir kotak ganteng.

Sepersekian detik kemudian ruang kerja yang dihuni oleh empat orang itu dipenuhi suara gelak tawa.

Tentu saja, itu suara Taehyung, Jimin dan Hoseok.

Tidak dengan Yoongi, lelaki cuek dan dingin itu hanya mengendikkan bahu acuh kemudian kembali melakukan kegiatannya yang sempat terinterupsi.

"Hahaha kau ini ada-ada saja tae" Hoseok mengulurkan tangan kanannya, bermaksud membantu Taehyung berdiri.

Taehyung menerima uluran tangan Hoseok kemudian berdiri. "Hahaha rupanya aku terlalu kencang menepuknya"

"Bukankah ini laporan kriminal pertama mu?" Jimin mengambil map coklat itu dan sedikit melihat-lihat isinya.

Jimin terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya saat ia mengamati deretan huruf berjajar yang tertuang dalam berlembar kertas itu.

Dope | BTS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang