04

331 34 31
                                    

Mereka sampai pada sebuah rumah tua usang, sedikit membuat Hoseok merinding pada awalnya. Bagaimana tidak? Lihat saja, rumah itu penuh dengan sarang laba-laba dan dedaunan kering, tentu debu tebal juga.

"Yoong, kau yakin Kim Taeyeon berada di sini?" Seokjin membuka suara.

Yoongi diam, instingnya mulai bekerja.

Seokjin dan Hoseok saling berpandangan, melirik dan memberi isyarat.

Biarkan dia berpikir, hyung -hoseok selalu sayang qamoe, 2k18.

Iya, aku tahu
Bukan tempe -seokjin worldwide handsome 2k18 dst.

Singkatnya begitulah telepati Seokjin dan Hoseok.

Seokjin hendak membuka pagar usang itu, sebelum pergerakan nya di tahan oleh Yoongi.

"Jangan. Dia tidak berada di dalam."

Seokjin ingin bertanya kenapa, tapi tidak jadi. Bagaimanapun juga insting Yoongi itu sangat kuat.

Yoongi tersenyum miring, cih penculik tidak kreatif. Batinnya.

Mereka bertiga kembali memasuki mobil patroli tanpa sirine uwiuwiuwi, karena jika menggunakan sirine pasti berisik, Yoongi tidak suka berisik, makanya mobil yang ia pakai juga tidak boleh berisik.

Yoongi hanya diam saja, mengamati rumah tua itu, otak jenius nya sedang memikirkan sebuah rencana.

"Apa rencana mu?" Hoseok menatap Yoongi sambil menanti jawaban.

Mereka berunding, Seokjin dan Hoseok mengangguki saja. Setelah itu, Yoongi sedikit mengubah penampilannya dan keluar dari mobil.

Tanpa ragu, sepasang kaki seindah personil SNSD itu kembali melangkah mendekat ke rumah tua itu. Di bukanya pagar berdebu itu, ada jejak tangan yang menempel di pagar, tidak salah lagi, Yoongi semakin yakin.

Hoseok dan Seokjin mengamati pergerakan Yoongi dari dalam mobil. Yoongi yang masuk, tapi malah Seokjin dan Hoseok yang dugeun dugeun.

Yoongi membaca doa dalam hati, berharap sedikit rasa gugupnya akan berkurang.

Kriet

Dorrr

Yoongi tergeletak dengan darah yang muncrat keluar dari perutnya.

Seokjin dan Hoseok lantas bergegas, keluar mobil, mengendap-endap menjalankan misi.

Penculik itu hendak menghampiri Yoongi, namun Hoseok lebih dulu mengunci pergerakannya, memasangkan borgol di kedua tangan hina itu, sehingga senapan yang ia bawa terjatuh di lantai.

Penculik itu ingin memberontak, namun tidak bisa. Tenaga Hoseok terlalu besar untuk dilawan. Hourse Power, tenaga kuda, memang yang terbaik.

Hoseok kemudian membawa penculik berotak udang itu ke dalam mobil. Sedangkan Seokjin, ia sedang membebaskan Taeyeon, ia mulai dari membuka lakban yang menutup mulut gadis itu, kemudian beralih ke tangan dan kaki mungil itu.

Seokjin ingin menangis saja, sekalinya bertemu idola, kenapa pada saat kejadian seperti ini? Duuuhhh.

Taeyeon menjatuhkan air matanya, ia ketakutan, ia bahkan sudah pasrah saat ia melihat Yoongi terkapar.

Setelah ikatan di seluruh tubuhnya terlepas, tubuh mungil itu langsung menubruk tubuh tegap di hadapannya. Memeluknya dengan erat.

Yang dipeluk merasa ena. Eh maksudnya kaget. Alhasil ia membalas pelukan itu dan mengusap sedikit punggung Taeyeon, sedikit menenangkannya.

Dope | BTS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang