jujur.

0 0 0
                                    

  Zara sudah kembali pulang tadi sore.ternyata Syamsul tidak ikut tinggal dirumah mertuanya.zara tidak mempermasalahkan itu.

"Lagi ngapain?"tanya Samsul melihat Zara duduk di depan teras.

"Nggak ada." Samsul tersenyum.membiarkan istri tercinta nya duduk di sana.ia masuk dan membersihkan diri.sepulang kerja.

    Zara menyusul suaminya masuk. sudah dua Minggu ia memikirkan sesuatu hal yang sama. Ia hanya bingung bagaimana caranya untuk bercerita dengan Samsul. Ia tidak ingin Samsul bersedih atau bahkan melakukan hal yang lebih parah dari itu.

"Sam..." Lelaki itu menoleh saat dilihatnya istrinya berada di ambang pintu kamar.

"Ya"perempuan berusia 23 itu menghembus napas panjang.

"Aku mau ngomong" Samsul yang sedang berganti pakaian itu mengangguk. Dan mempercepat gerakan nya lalu mengikuti istrinya yang duduk di tepi ranjang.

"Ngomong apa,sih kayaknya serius amat"tanya Samsul menyelipkan rambut Zara ke telinganya. Zara menunduk menghindari tatapan suami nya yang semakin menatap nya.

"Kamu nikah sama Dara,ya.kamu kenal Dara,kan?" Ia rasa ini permulaan yang cukup baik.

"Kamu kok suruh aku nikah seenaknya."protes Samsul tidak terima.

"Siapa tau dia buat kamu bahagia.aku kenal dia secara baik ,kok"
Dia tau sebenarnya ia sakit sangat sakit ketika dengan terpaksa harus mengatakan itu.

"Kamu kenapa sih?aku sayang nya sama kamu .apa jangan-jangan kamu nggak sayang aku lagi,ya?" Ia menggeleng kuat.ia sangat sayang bahkan.

   Ia berjalan menuju laci kecil nya.mengambil sesuatu dari sana dan kembali lagi menyerah kan sebuah amplop kepada Samsul. Samsul membukanya dan membaca nya.ia kaget namun ia tahan.

"Kamu suruh aku nikah lagi karena kamu mandul,gitu?"Zara mengangguk.

Samsul memeluk zara. Membuat Zara menangis tersedu sedu.membiarkan Zara menangis dalam pelukannya.

"Aku tau ini salah ku ,Sam..aku nggak pernah menjaga diriku."isak nya.seperti sebuah penyesalan.

"Zara..."

"Aku ...aku nggak sempurna.jadi aku pikir lebih baik kamu nikah lagi aja" Zara masih menangis dalam pelukan Samsul.

"Zara...udah nangis nya?"

"Sam...maafkan aku...maafkan aku..kamu boleh marah sama ku.sihlaka..."

"Zara...lihat aku"Samsul sedikit menaikkan suaranya.ia tidak suka jika Zara merendahkan diri seperti itu. Ia terlalu mencintai istrinya. Sedangkan Zara..gadis itu masih menunduk enggan menatap suaminya.samsul mengangkat dagu Zara untuk melihatnya.

"Ingat zara.aku nggak bisa melakukan perintah mu itu." Zara kembali terisak.samsul menangkup wajah istrinya.

"Tapi, kan kamu pernah bilang.kamu akan melakukan apa yang ku mau."

"Kecuali itu.karena hati ku telah terjebak dalam hati mu .selamanya,zaraaaa"Zara tersenyum .ia yakin istrinya sudah sedikit lebih baik. Ia menghapus air mata istrinya dengan jari telunjuk nya.

"Aku sayang kamu.bagaimanapun keadaannya. Ngerti"Zara mengangguk.sedikit rasa lega menyusup hatinya.

"Kamu seperti ini,kan bukan keinginan kamu.masa lalu juga nggak bisa diungkit,Zara."Samsul melebarkan senyuman nya.walaupun senyumannya merupakan senyuman kesedihan.siapa yang tidak sedih mendengar kabar bahwa ia tidak bisa memiliki anak?

""

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

malaikatkuWhere stories live. Discover now