Suara motor yang menderu dengan kuat membuat Alvin menoleh ke belakang. Alvin kaget melihat komplotan geng motor yang ia ketahui berada di dekatnya. Dan seperti mengejarnya.
Dea pun heran mengapa Alvin terus menerus menoleh ke belakang,
"Vin tengok ke depan, nanti kita tabrakan""Kamu peluk aku erat erat ya. Pokoknya aku gakmau kamu hilang.Jadi peluk erat erat dan tutup mata aja" tegur Alvin yang tidak ingin Dea menjadi korban dari komplotan geng motor tersebut.
"Kamu modus aja sih. "
"Kita dalam bahaya Dea. Demi keselamatan kamu. "
Dea pun patuh terhadap suruhan Alvin karena ini menyangkut nyawa. Ia yang tadinya ingin menoleh kebelakang akhirnya mengurungkan niatnya.
Alvin menambah kecepatan dan berusaha menjebak komplotan tersebut. Alvin yakin komplotan ini akan berbuat onar pada dirinya dan Dea.
Tiba tiba motor dari samping menyambar membuat alvin kehilangan konsentrasinya. Untungnya ia tidak hilang kendali
Kini motor itu memberhentikan dan berhadapan dengar motor Alvin.
"Hai Alvin. Gue yakin lo masih ingat gue. " ucap cowok tersebut sambil tersenyum licik
Dea membuka matanya karena mendengar suara tersebut.
"Ini siapa Al?""Selingkuhan gue semasa SMA" ucap Alvin yang pastinya hanya sebatas candaan.
"Kenalin gue Fentra. Dalam kata kasar, gue rivalnya Alvin" ucapnya sambil mengoreksi perkataan Alvin
"Gue Dea.Pacar Alvin. " ucap Dea sambil ketakutan melihat penampilan Fentra seperti preman gadungan.
"Iya gue tau. gamungkin juga pacar gue. " ucap Fentra
Kini Alvin menatap Fentra dengan tajam. Dan Fentra menatap dengan tatapan intimidasi
"Pinggirin tuh motor. Ganggu acara gue ngedate aja" sindir Alvin
"Adu jotos yuk. Lu dah masuk wilayah gue.Jadi harus korbankan fisik dulu" tantang Fentra
"Wilayah lo? Sejak kapan? Lo nya aja bukan anak sultan bro. " Alvin menggelengkan kepala mendengar ucapan Fentra bagaikan omong kosong.
"Kudet sih lo. Wilayah ini udah menjadi kawasan geng motor.Lo lewat sini, ya permisi. ini dijaga ketat.ga sembarangan orang bisa lewat sini" jelas Fentra
Alvin membalas, "oh gitu toh. yauda deh. Permisi ya Fentra dan para pasukannya Fentra"
"Harus nya lo permisi nya sebelum masuk kawasan. Sekarang udah telat. Adu jotos yuk biar bisa lewat" Fentra kembali menantang Alvin
"Oke. Yang penting gue bisa lewat terus ngedate sama tuan putri. Dea kamu minggir ke sana ya. Doain pangeranmu ini" Alvin memeluk Dea yang ketakutan dan membuat Dea percaya bahwa Alvin tidak apa apa
"Hati hati ya Vin.aku masih sayang kamu"
Alvin mengangguk dan mengantar Dea ke pinggiran.
Fentra langsung menggerakan tangannya untuk menumbuk Alvin. Alvin pun menahan tangan tersebut, dan tangan alvin langsung menumbuk ke bagian perut Fentra
BUGH
"sakit ga Fen?"
Fentra tidak menjawab ia langsung meninju Alvin di bagian wajah
"AWAS VIIIIINNNN" TERIAK DEA
Dan untungnya Alvin bisa menahan kembali tangan tersebut.
Alvin mengapit tangannya pada leher Fentra dengan kuat,"kangen juga gue adu jotos sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBANTUKU TERSAYANG
RomanceRaline bertemu dua pria di tempat kerjanya. Dua pria yang selalu mengganggu aktivitas Raline. Bagi Raline mereka adalah sekutu. Namun, akan kah sekutu berubah menjadi pacar?Namun siapakah yang dipilih Raline?