2. Marriage

3.8K 621 54
                                    

Vote before read.

-

Aku menikahi pria itu lima tahun yang lalu, di tahun kedua masa kuliahku di London

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menikahi pria itu lima tahun yang lalu, di tahun kedua masa kuliahku di London. Masa-masa yang sulit yang harus kuhadapi dengan banyak tekanan di sana-sini. Biaya hidup sehari-hari dan masalah tempat tinggal yang tidak memadai. London dan hiruk pikuknya membuatku terjerumus dalam kehidupan malam. Aku, Kyungsoo 20 tahun, yang dulu mungkin tidak seperti ini ketika aku harus rela menjual tubuhku untuk beberapa lembar Euro, saat itu. 

Beasiswa melanjutkan pendidikan di universitas favorit di luar negeri merupakan hal yang aku nantikan, hanya saja hal itu tidak dibarengi dengan faktor akomodasi yang menunjang. Mahasiswa miskin sepertiku harus tetap berjuang dengan kehidupan ditengah-tengah rasa asing dan kesendirian. Berawal dari perkenalanku dengan seorang Justin Craine, seorang pekerja di sebuah club malam aku mendaptkan akses untuk bekerja di tempat itu sebagai penari.

Dancer, tapi tidak bugil. Hanya sebuah tarian yang sedikit erotis tapi tidak memamerkan tubuh, meski ada beberapa yang melakukannya tapi aku tidak.

Mereka tidak memaksa, dan para pengunjung yang kebanyakan wanita paruh baya itu terkadang membuatku gila. Mereka dengan tangan dan mulut kotor mereka itu sanggup membuatku mangumpat jijik. Dalam hati.

Ya, pengunjung dan tamu langganan adalah prioritas terlebih mereka dari kalangan menengah ke atas.

Satu kali aku diminta menghibur salah satu wanita paling populer diantara para pengunjung, dia keturunan India. Orang-orang menyebutnya Madam Maxwel. Seorang janda milyarder yang sering membayar para dancer untuk melayani keinginannya. Semula aku begitu cemas melakukan itu. Gila, bagaimana jika nanti aku akan diperkosanya.

Benar saja, ditengah-tengah aksiku menari, wanita itu menyuruh dua orang bodyguardnya untuk menahan tubuhku dan dengan bebasnya dia menyentuhiku dengan tangannya. Sebenarnya dia tidak jelek. Wanita dengan kekayaan melimpah, apapun akan dilakukan untuk mempertahankan kecantikannya ketika memasuki usia senja. Ya, termasuk dia. Madam Maxwel itu cantik, bertubuh langsing dengan dada membusung sintal. Dia menyukaiku dan membuatku terpukau dengan caranya membuatku klimaks hanya dalam gengaman tangan kirinya. Benar-benar brengsek, tapi itu yang terjadi. Aku tak berdaya... malam itu dia menghabisiku tanpa perlawanan. Hhhh....

Setelah itu aku mendapatkan apa yang kumau. Dengan uangnya aku bisa menyewa apartemen bagus, dan membeli beberapa pakaian hangat untuk musim dingin. Sayangnya setelah malam itu aku tak pernah melihat madam Maxwel lagi. Dia pindah ke lain negara, dan desas desus mengatakan dia menikah dengan salah satu petinggi di India. Well, aku merasa seperti kehilangan sumber tambang.  Sangat menjijikan.

Lalu kemudian, aku bekerja seperti biasa lagi, dan penghasilanku hanya berdasarkan tip dari penonton. Apartemen bagus itupun harus kutinggalkan di bulan kedua setelahnya karena aku tak sanggup membayar sewanya. Akupun harus menghadapi beberapa khasus hutang piutang yang nyaris mencekik leher.

DIVORCE'S DAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang