STORY OF A PRINCESS PART 2

19 2 0
                                    

*STORY OF A PRINCESS*

"Aku tetap membuat malu keluarga kerajaan. Tak pantas belajar di ruang belajar, harus belajar bersama govind di tempat terbuka", ucap Geet menerawang.

"Kalau kakak pertama?", tanya Geet mengagetkan.

"Hah? " , tanggap Maan kaget.

"Tak mau! Sejak dulu aku cuma mau mengabdi pada Putri kedua!! ", sambungnya.

"Maan...", ucap Geet tersentak.

"Putri pertama memang tak sepengecut Putri kedua. Tapi dia terlalu cerdas dan memperlakukan orang dengan kasar", tutur Maan.

"Dia jujur ya... ", batin Geet.

"Ini pujian lho", kata Maan.

"Orang yang menganggap dirinya sendiri paling pintar tak akan mendengar pendapat orang lain. Sama seperti Putri pertama waktu itu kan? Putri kedua pengecut dan tak berani mengatakan pikirannya sendiri, tapi selalu menyimak pendapat orang lain. Itulah syarat terpenting untuk menjadi pemimpin. Itu pendapatku", jelas Maan panjang lebar.

"Cuma Maan yang ngomong aneh begini", gumam Geet
.
"Oh ya? Yang benar saja.. ", sahut Maan cengegesan.

"Ratusan bab yang kupaksakan untuk di pelajari sang putri. Setelah lama mengajarinya, aku menyadari bahwa bakatnya melebihi bakat putri pertama. Dia sangat pemalu. Kalau tak mengaku, tak ada orang yang tahu kalau dia seorang putri. Awalnya aku juga tak percaya.. ", gumam Maan.

"Maan, batu itu?.. ", ucap Geet menunjuk gelang yang di pakai Maan.

"Eh?! Ini jimat pemberian ibuku Naina, dari dulu aku memakainya.. ", jawab Maan bingung.

Geet menundukkan wajahnya dan melihat gelang yang di pakai Maan.

"Sedekat ini dengan Maan, bagaimana ini? Bagaimana aku tak bisa mengangkat wajahku", gumam Geet salah tingkah.

"A.. Aku.. Aku minta!!.. ", teriak Geet mengagetkan Maan.

"Hah?? ", respon Maan kaget.

"Aku minta batu itu", pinta Geet keras kepala.

"Oh, boleh saja kalau putri mau. Nih untukmu! ", ucap Maan sambil melepaskan gelangnya.

"Tadi kau melihatku dengan tatapan melecehkan. Aku bukan orang pelit kok", protes Maan. Geet hendak pergi meninggalkan Maan.

"Aku cuma kaget kenapa ada anggota keluarga kerajaan yang menginginkan milik orang yang lebih rendah. Aku kan ingin menjadikan putri sebagai penguasa negeri yang hebat! ", jelas Maan gemas.

"Tapi aku juga akan mencalonkan diri menjadi Perdana menteri. Kalau jadi kaisar, kau harus lebih menjaga tindakanmu", ucap Maan sambil memegang tangan Geet.

Rishab melihat hal tersebut dari kejauhan.

"Lelaki bodoh! Sang putri menginginkan batu itu karena kau yang memakainya!", umpat Rishab kesal.

Kini, sang Raja jarang tampil di depan umum karena sakit. Mulai beredar kabar burung di antara para menteri untuk memilih penguasa baru.  Tentu saja calon yang kuat adalah Putri pertama.  Tapi putri bungsu adalah kesayangan Raja, jadi kemungkinannya juga cukup besar.
Mulailah dibentuk kelompok pelatih untuk mendukung para putri itu. Para bangsawan juga berusaha menempatkan putra mereka untuk menjadi menteri.

Sementara itu.. Orang-orang yang tidak terpilih oleh Putri pertama dan Putri ketiga datang kepada Putri kedua. Mereka adalah orang-orang miskin dan orang-orang berandalan.

"Mereka mempermainkan putri!! ", teriak Maan emosi.

"Putri! Orang-orang macam ini yang mau mengabdi pada putri kedua?! Semuanya adalah barang sisa yang tak terpilih oleh putri pertama dan putri ketiga. Kumpulan pecundang! ", umpat Maan kesal.

Geet mendekati kumpulan orang-orang yang datang padanya.

"A.. Ada apa?! ", gumam mereka bertanya-tanya.

"Kalau tak puas, katakan saja terus terang putri ", ucap salah seorang perwakilan rakyat.

"Terimakasih", ucap Geet sambil membungkuk dihadapan mereka.

"Hebat Maan! Lihatlah! Meski aku ini disebut-sebut sebagai putri pengecut, tapi datang orang sebanyak ini padaku! Aku sangat berterimakasih", ungkap Geet bahagia.

"Kalian baik, telah memilih untuk mengabdi padaku. Aku tak akan menyia-nyiakan kebaikan kalian. Aku akan berjuang! Putri Geet namaku, kalian bisa memanggilku putri kedua", ucap Geet kepada para abdi tersebut.

"Kami juga berterimakasih putri sudi menerima kami" , sahut perwakilan tadi.

"Terimakasih semuanya", Geet kembali menundukkan kepalanya.

"Wah, kalau bilang begitu sang putri menundukkan kepalanya di depan kita"

"Iya aku pasti akan mengabdi untuk sang Putri sampai akhir nafasku"

Terdengar tekad yang bulat di antara para pengabdi putri kedua.

"Putrimu hebat juga ya, bisa menundukkan para berandalan itu", ucap Rishab mengejutkan Maan.

"Rishab kau?! ", tanya Maan kaget.

"Yah, aku mengawasi keadaan kalian. Begitulah.. Apapun yang dikatakan putri kedua, Rishab Kundra siap melaksanakannya ", sahut Rishab mantap.

"Kenapa sok pamer kekuatan? Buat apa kasar-kasar begitu?! Padahal dulu aku pernah membuatmu terjungkal kan?! ", gerutu Maan.

"Waktu itu aku lengah! Ya ya aku tahu! Memangnya kenapa? Kau kira aku lemah ya! Kau cuma mujur! ", sahut Rishab tak terima.

"Kita tak tahu kapan akan bertarung dengan Kalingga. Sedangkan Rishab pantas jadi petarung. Tapi yang lainnya? ", gumam Maan mencari akal.
"Tunggu! Tunggu dulu!! Orang yang disana sepertinya berotak cerdas, kalau dia, kurasa dia unggul memimpin pasukan berkuda. Kemudian, yang pendek itu jago memanah! Bisa!! Orang-orang ini bisa dikembangkan menjadi pasukan hebat!! ", teriak Maan girang.
"Apa ini kebetulan, ataukah?? ", gumam Geet sangat bahagia.

*** beberapa tahun kemudian, di pegunungan negeri awangga ***

"Yah, sayang sekali panahku meleset.. ", ucap Geet saat kelinci yang dibidiknya tidak mengenai sasarannya.

"Anda bohong! Anda sengaja memanah tidak tepat kan? Menurut perhitungan, tak mungkin panah dan busur yang dibuat khusus itu akan meleset", protes Maan sedikit marah.

"Hehehe", tawa Geet.

"Maan! Jangan marahi putri!! Kami anti kekerasan! Kau harus baik pada beliau!! ", protes salah satu abdi bernama Raghav Mehra.

"Ah, bawel! Berburu adalah pendidikan dasar untuk perang! Aku menegurnya demi kebaikannya juga! ", sahut Maan ketus.

"Maan Singh Khurana marah-marah! Kalau dia marah kita juga kena", ucap Raghav kepada teman-temannya.

Hahaha.. Terdengar gelak tawa diantara para pengabdi putri Geet.

"Kelompok yang sangat akrab, dibanding dengan putri yang lain. Bukan begitu Maan? ", tanya Rishab.

"Begitulah.. ", desah Maan.

"Maan, sampai sekarang orang-orang bodoh itu masih menyebut Putri Geet sebagai putri pengecut. Justru putri kedua sangat baik. Dia pintar dan baik, tak merendahkan orang yang lebih rendah darinya. Lalu dia juga sangat cantik,.." ucap Rishab.

"Apa kau mau mengambilnya sebagai istri? ", tanya Maan.

"Jangan ngomong begitu! Beliau kan putri Raja", sahut Rishab.

"Ya benar! Sayang kalau sampai di peristri oleh orang seperti kau! Tapi kalau kau berani bilang begitu padaku, akan kubunuh kau! ", teriak Maan.

"Yang disukai sang putri adalah kau. Mau apa lagi?! ", desah Rishab pasrah.

"Padahal aku sama sekali tak tahu kenapa dia suka padamu! Memangnya kau bisa apa? ", lanjutnya.

"Banyak yang kupikirkan.. ", sahut Maan.

BERSAMBUNG

STORY OF A PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang