STORY OF A PRINCESS PART 1

47 2 1
                                    

*STORY OF A PRINCESS*

Dahulu kala....

Ada sebuah kerajaan bernama Awangga, Perdana Menteri negeri Awangga memiliki seorang putra.

"Tidak usah aku menolak dengan tegas!! Karena.. Aku sama sekali tak mau!!" , ucap seorang anak.

"Dasar kurangajar!! Apa telingamu ini mendengar kata ayah hah?! Sungguh tidak tahu berterima kasih ", umpat sang Perdana menteri sambil menjewer putranya.

"Kalau mau berterimakasih kan bisa dengan hal lain!! Pokoknya aku tak mau mengabdi pada Putri kedua!! ", sahut sang putra yang bernama Maan Singh Khurana tersebut.

"Awangga bukanlah kerajaan besar, Negara tetangga kita senang berperang. Kau mengerti Maan?? ", tanya sang ayah yang bernama Rehaan Khurana.

"Sama sekali tidak!! ", sahut Maan keras kepala.

Kaisar hanya memiliki tiga orang Putri dan salah satunya akan jadi penerus takhta. Keluarga Khurana bertanggung jawab membantu para Putri itu dan melindungi mereka dari negeri Hastinapura.

"Tak mau!! Kenapa yang kulindungi harus dia?! Bukannya Putri pertama yang pasti jadi calon kuat kaisar mendatang? Kenapa aku harus mengabd pada Putri kedua yang sama sekali tak menyolok ini?!!", protes Maan.

"Hemm, kau ingin tahu?? Karena.. Aku sengaja.. Menyuruhmu begitu!! ", ucap Rehaan lalu beranjak.

"Apa maksud ayah?!!! Kenapa aku harus dapat tugas seperti ini!!", teriak Maan meminta penjelasan.

"Pokoknya mulai besok kau bekerja di istana", sahut Rehaan tegas.

"Ayah tapi aku... ", teriak Maan percuma. Rehaan sudah menentukan keputusannya.

"Aku ingin menjadi Perdana menteri negeri ini. Berprestasi lebih tinggi dari siapapun. Wuahh!!", jerit Maan dalam hati.

Di istana..

"Putri kedua di sebelah sini.. ", ucap seorang pelayan.

"Kau ingin jadi abdi putri kedua ya?.. Jangan harap bisa berkarir tinggi. Salahkan saja pilihanmu", timpal pelayan lainnya.

"Putri kedua!! Putri kedua!! Sini jangan sembunyi! Jangan malu-malu begitu!!", teriak si pelayan memanggil sang putri.

"Dia kan seorang putri? Apa dia putri yang lamban sampai dayangnya berani berbicara sekasar itu?!" pikir Maan.

Maan lalu memikirkan cara agar ia bisa menghindar dan tidak jadi mengabdi pada putri kedua.

"Kalau aku dipecat, aku bisa segera mengabdi pada putri pertama", tekad Maan dalam hati.

Srrettt..

Putri kedua membuka tirai gorden kamarnya. "A.. Aku.. ", ucap putri kedua malu-malu.

"Eh.. Namaku Maan, mulai hari ini aku mengabdi pada putri Geet", ucap Maan bersimpuh sambil memperkenalkan diri.

"Oh.. ", sahut Geet.

"Ya! ", jawab Maan. "Hanya itu saja tanggapannya? "Oh" saja?? ", bathin Maan bingung.

Maan segera menjalankan rencananya agar ia bisa di pecat oleh putri Geet.

"Putri, kalau putri tidak berkenan padaku silakan pecat aku sekarang juga. Putri Geet yang anggun pantas mendapatkan abdi yang lebih baik dariku" , ucap Maan.

"Ya kan..", desak Maan.

"Maan.. ", panggil putri.

"Ya.. ", sahut Maan berharap ia akan segera dipecat oleh sang putri.

"Aku tidak anggun.. Kau tidak perlu ragu-ragu mengabdi padaku.. " , ucap Geet membuat Maan kaget bukan main.

STORY OF A PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang