STORY OF A PRINCESS PART 5

27 3 1
                                    

Geet menangis tersedu-sedu karena keputusan Maan.

"Kumohon jangan menangis.. Kalau aku ikut menangis apa jadinya.. ", pinta Maan dalam hatinya.

"Putri, ulurkan tanganmu.. ", ucap Maan.

Setelah Geet mengulurkan tangannya Maan memasangkan gelang yang dulu diinginkan oleh Geet.

"Mungkin.. Putri tak lagi membutuhkan benda seperti ini lagi.. Apa kau ingat? Ini batu yang dulu diinginkan oleh Putri.. ", ucap Maan getir.

Semakin deras air mata yang mengalir di pipi Geet.

"Kalau jadi Ratu, Putri pasti akan punya banyak batu mulia yang berharga.. Dibanding semua itu, batu ini hanyalah batu kecil yang tidak berharga.. Biarlah jadi jimat.. Semoga langit melindungimu Putri.. ", ucap Maan sambil meghapus air matanya.

"Ti.. Tidak!!.. ", teriak Geet.

"Aku mau bersamamu Maan.. ", isak Geet terduduk. Ia menangis tersedu-sedu.

"Tak bisa! ", sahut Maan tegas.

"Semua orang telah mengakui kemampuanmu sekarang. Kau bisa jadi pemimpin.. Kumohon, berjalanlah di tempat yang terang wahai Putri junjunganku.. Aku tak bisa menemanimu lagi.. ", lanjut Maan.

"Tidak Maan!! Jangan pergi Maan!! ", teriak Geet.

Maan kemudian bersimpuh di hadapan Geet.

"Aku berjanji akan setia padamu, seumur hidupku.. ", janji Maan.

"Permisi..", ucap Maan berdiri lalu meninggalkan Geet sendirian.

"Maan!! Maan!! Maan!! Huwaaaa.. ", tangis Geet kembali pecah.

***Di istana Awangga***

Putri Geet diputuskan untuk jadi Ratu berikutnya.

"Hidup pemimpin baru!! Hidup pemimpin baru!! Hidup pemimpin baru!! ", teriak rakyat dengan begitu semangat.

Berita penobatan Geet menjadi Ratu selanjutnya telah tersebar di pelosok negeri Awangga.

***Sementara di tempat lain, terlihat Rishab dan Maan berbincang-bincang***

Maan hendak menunggang kuda dan meninggalkan Awangga.

"Kau memang bodoh!! ", umpat Rishab kepada Maan.

"Berisik Rishab! Kau ingin melepas kepergianku ya? ", sahut Maan menyebalkan.

"Tidak!! Kau hanya mencari alasan untuk pergi.. Maan, apa kau tahu? Tentang _"sepasang burung dengan sepasang sayap?"_ ", tanya Rishab.

Maan terlihat bingung lalu mencoba membayangkannya, lalu menggambarnya di atas pasir.

"Seperti ini? Hah? Apa itu? Sepasang burung kok hanya punya sepasang sayap? ", tanya Maan kebingungan.

"Kau adalah burung dengan sayap sebelah Maan!! ", teriak Rishab menjelaskan dengan gemas.

"Kau ini sungguh bernyali besar ya! ", ucap Maan gemas lalu menjewer telinga Rishab.

"Tunggu!! Dengar dulu penjelasanku!! ", teriak Rishab meronta dan melepaskan telinganya dari Maan.

"Cepat emosi deh! ", ejek Rishab.

"Waktu kecil, kau kan sangat egois dan besar kepala!! Putri telah mengubahmu Maan!! Dulu yang kau pikirkan hanyalah karir, kini kau gigih membela negara.. Lalu, kau juga mengubah Putri pengecut itu.  Kau menolongnya dalam segala keterbatasannya.. Kalian tak boleh berpisah!! Kau tak boleh meninggalkan Putri!! Burung tak bisa terbang hanya dengan sebelah sayap Maan!!..", jelas Rishab panjang lebar.

Maan mencoba mencerna apa yang dikatakan Rishab barusan.

***Di istana Awangga***

Raja Rithik memimpin upacara penobatan Ratu untuk Geet.

"Putri Geet, kali ini kau menunjukkan prestasi yang sangat membanggakan.. Ternyata aku ini orang yang tak becus.. Aku percaya omongan semua orang yang mengatakan kau ini pengecut.. Katakanlah apa harapanmu putriku.. ", pinta Raja Rithik.

"Baik ayahanda.. ", sahut Geet, kemudian ia bersimpuh di depan ayahnya.

"Mohon ampun.. Karena aku tak mau jadi Ratu baru.. ", ucap Geet mengagetkan seluruh hadirin di istana Awangga.

"Apa?! Kenapa?!! ", tanya Raja Rithik terkejut.

Pangeran ke 3 Megantara yang bernama Arjun terkejut bukan main.

"Eh?! Disini banyak harta pusaka kerajaan.. Juga banyak abdi istana, semua ini akan jatuh ke tanganmu.. Aku ingin kau melanjutkan pemerintahanku.. ", ucap Arjun membujuk Geet.

"Tidak ayah.. Aku sudah mendapatkan semuanya.. Sejak kecil, aku dijuluki putri pengecut. Ayah mengkhawatirkan aku, hingga meminta putra perdana menteri untuk mendampingiku, hingga jadilah diriku yang sekarang ini.. Maan, adalah segalanya bagiku ayah.. Aku memang gadis bodoh, tapi karena bimbingan dan ajaran Maan, aku bisa belajar berkuda, belajar memanah, dan memenangkan perang.. Semuanya aku lakukan agar di puji oleh Maan.. Aku tak punya ambisi besar untuk menjadi penguasa.. ", jelas Geet panjang lebar.

"Aku mengerti Geet.. ", sahut Raja Rithik menyesali semuanya.

***di sisi lain, Maan mengerti apa yang coba di jelaskan oleh Rishab, dan dengan keyakinan penuh, Maan langsung berbalik ke istana Awangga***

"Gadis bodoh yang memilih lelaki dibandingkan tahta, tak bisa di nikahkan dengan pangeran Arjun.. Gadis seperti kau, lebih cocok dengan lelaki yang tak punya mahkota.. ", ucap Putri Avantika geram.

Maan yang mendengar percakapan itu langsung berlari ke arah Geet.

"Putri, maukah kau jadi istriku? ", tanya Maan yang membuat orang-orang langsung terdiam.

Geet menoleh, memastikan bahwa seseorang itu adalah benar-benar Maan.

Dan benar saja, dari jarak beberapa meter, Maan tersenyum menunggu jawabannya.

Geet langsung berlari memeluk Maan dan menerima lamaran Maan.

Sementara itu..

"Pangeran.. Sepertinya tidak mungkin.. ", ucap orang kepercayaan pangeran.

"Ya.. Tak mungkin dia menjadi istriku.. ", sahut Arjun.

Kemudian diputuskan bahwa pangeran Arjun akan menikah dengan Putri Madhubala, demi hubungan baik antara Awangga dan Megantara.

Sedangkan Putri Avantika diramalkan akan telat menikah.

Dan begitulah..

Putri Geet memberikan tahta haknya pada Putri Madhubala.

Tapi, 5 tahun kemudian Maan kembali dari Gujarat dan ditugaskan sebagai perdana menteri Awangga. Di sisinya, ada sekuntum bunga yang selalu bersamanya.

Selama 30 tahun, Maan memimpin negeri Awangga mencapai masa jayanya..

Sepasang dahan yang bertaut di atas tanah, Sepasang burung mengepakkan sepasang sayap ke angkasa

END

STORY OF A PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang