Satu.
Satu ucapan selamat pagi membuat kamu berbahagia sepanjang hari, rasanya hal simpel itu adalah moodbooster paling manjur yang tak ditawarkan oleh penjual manapun. Darinya, satu yang detik ini langsung bertengger dipikiran.
Dan Satu.
Satu senyuman tulus membingkai barisan giginya, yang menjadi teman sarapan pagimu. Membangkitkan selera makan, hingga kamu merasa energi yang dihasilkan beberapa kali kalori lebih banyak dari yang sebenarnya kamu konsumsi. Bahkan kamu percaya, rasanya mampu hidup seharian tanpa nasi. Darinya, satu yang kamu simpan hati–hati di dalam hati.
Masih Satu.
Satu pesan singkat berbunyi "Semangat, ya" yang diakhiri emotikon titik dua tutup kurung di siang hari. Menjadi pesan favorit yang benar–benar melejitkan potensimu hari itu. Seketika, merasa hari kembali pada pukul 7 pagi, kamu bahkan siap memenangkan semua kompetisi. Darinya, satu yang pesannya kamu tunggu dengan perasaan menggebu.
Satu Juga.
Satu tawaran makan malam bersama
Satu tangkai bunga
Satu obrolan ringan sepanjang jalan
Satu sandaran ketika terluka
Satu pelukan jika kamu membutuhkan
Satu yang berarti bahagia berdua
Satu tawa milik bersama
Satu cerita antara dirimu dan dirinya, satu yang sedari tadi kamu ingat semua kejadiannya.
Kemudian Satu.
Satu yang paling ingin sekali kamu dijadikannya sebagai satu–satunya.
Satu yang sesungguhnya juga sangat kamu ingin jadikan satu-satunya
Satu (lagi).
Satu–satu dari semua satu itu, sangat ingin kamu ajukan dengan satu syarat: Satu hari satu kali. :D
KamarKost, Rabu 23Oktober 2013
KAMU SEDANG MEMBACA
Paragraf by Oktanika Nurjanah
Short StorySeringkali aku menganalogikan diriku sebagai banyak hal. Mulai dari mawar, secarik kertas, hingga benda bertuliskan "pecah berarti membeli". Tapi itu memang pilihanku, menjadi abstrak, spontan, dan berubah-ubah. Sayangnya, lelaki itu tak menjangkau...