'pertemuan ini mungkin takdir deh'"Kamu murid baru disini?" tanya seorang cowok yang ingin menyamai langkahnya.
"iya" kata seorang cewe sambil menganggukan kepala.
"Terus mau kemana?"
"Kantor"
"Aku anter mau?"
"Boleh deh"
"Oh,iya aku alvian anak kelas XI-ips2, kamu?" Sambil mengulurkan tangan.
"Aku Alela,kantornya mana?"
"Tu didepan, kamu sendiri aja aku masuk kelas dulu" tanpa mendengar jawaban Alela,Alvian meninggalkannya.Alela Nadela, dia murid baru di SMA BHAKTI dia pindahan dari SMA MULYA. Karna papanya ditugaskan untuk berdinas di Jakarta mau ga mau Alela harus ikut orangtuanya dan meninggalkan teman temannya di Surabaya.
**
"Pagi anak-anak" Sapa Bu Ely
"Pagi juga bu"
"Kita kedatangan murid baru,silahkan masuk dan perkenalkan diri kamu" suruh Bu Ely mempersilahkan Alela
"Nama saya Alela Nadela, saya pindahan dari SMA Bhakti, kalian boleh panggil saya Ela""panggil cantik aja"
"ngapain lo pindah"
"Alela ale ale ale"
"El,duduk sama abang"Karna Bu Ely tidak terlalu keras dalam mengajar,jadi banyak celotehan dari anak kelas XI-ips3.
"Sudah sudah,Ela kamu silahkan duduk dibangku yang kosong"
"iyaa bu"
"Sekarang buka bukunya hal 30 dan kerjakan"
Ela sudah menemukan bangku yang mungkin tidak ada orangnya, disebelahnya ada cewek cantik yang mengajaknya berkenalan.
"Nama gue Zila, kalo lo mau nanti istirahat sama gue dan mereka berdua" tunjuk Zila kepada orang didepannya. "Ini yang rambutnya pendek namanya Sandra, dan yang kurusan ini namanya Ifa" kata Zila memperkenalkan."Woy,berisik nzing" kata seorang murid dari samping Zila.
"Apasi lo,terserah gue"
Ela hanya terkekeh kecil dan mereka melanjutkan tugasnya yang diberikan Bu Ely.**
"Mau pesen apa kalian?" tanya Sandra.
"Nasi goreng sama es teh dong" ucap Zila.
"Gue juga" kata Ifa
"Lo apa El?" tanya Sandra
"Ngikut aja deh" kata Ela
"Eh,tunggu Alela biar gue yang pesenin" ucapnyaa.
Zila,Sandra,Ifa membelalakan matanya tanda tidak percaya.
"kenapa kalian?sante aja kali"ucap Alvian sambil berdiri dan memesankan makanan untuk Ela.Zila dan teman-temannya mengintrogasi Ela, sedangkan Ela hanya terkekeh kecil lalu dia menceritakan bagaimana dia bisa berkenalan dengan Alvian Daffa.
"Nasi goreng sama esteh manisnya datang tuan putri" ucap Alvian sambil tersenyum kepada Ela
"Apasi yan,norak"
"Kamu nanti pulang nya sama aku"
"Tapi yan-"
"Tunggu didepan gerbang" ucap Alvian sembari meninggalkan Ela dkk."Alela Nadila,murid baru yang langsung diperhatiin sama Alvian Daffa, sumpah lo beruntung banget" Kata Sandra
"Baru kali ini gue liat Alvian godain cewek,biasanya cewek godain alvian apalagi Alice"Kata Ifa sinis.
"Emang apa istimewanya Alvian,dia biasa aja. ganteng si iya tapi bukan selera"celetuk Ela.
"Gila lo ya,Alvian ganteng,tinggi,putih,pinter lagi" ucap Zila.
Alela hanya tersenyum kecut dan melanjutkan makanan yang dipesan oleh Alvian untuknya.**
Tepat pukul 14.15 bel sekolah berbunyi, para murid SMA Bhakti berlalu meninggalkan kelas dan menuju kearah parkiran ada juga yang menunggu jemputan didepan gerbang sekolah, dan sebagian ada yang mengikuti ekstra. Sedang kan Ela menunggu supir jemputannya didepan gerbang, tapi belum juga terlihat kumis pak danang. Ela bolak balik mengecek handphonenya tapi tidak ada kabar sama sekali dari pak danang.
"Gue udah bilang,lo pulang sama gue" Ela membalikan badannya,ternyata ada Alvian di belakangnya.
"Gak"jawab Ela sinis
"Kok lo tiba tiba jadi ngeri gini"
"Hehe,makasih ya"
"Apanya?"
"Tadi dikantin"
"Oh iya,udah naik"
"Tapi jemputannya udah dateng" wajah Ela memelas.
"Yaudah sana naik,hati hati ya" Alvian melihatkan senyum diwajahnya yang bikin semua cewek meleleh.*
*
"Kok berhenti,kenapa pak?"
"Gatau non,kayaknya ban mobilnya kempes"
Pak Danang turun dari mobil, dan yap, ban mobil bocor dan di bagasi tidak ada ban cadangan.
"maaf non,bannya bocor saya telfon bengkel dulu" Kata Pak Danang kepada Ela yang menghampirinya.
"Yaudah saya tunggu didalam ya pak"
"Baik non" Kemudian Pak Danang segera menghubungi bengkel dan kemungkinan 1-2jam baru selesai mengganti ban dengan yang baru.
"Kenapa pak?" tanya seorang laki laki kepada Pak Danang.
"Bannya bocor mas,ini orang bengkel udah mau kesini"
Ela mendengar obrolan Pak Danang dengan seorang laki laki, diintipnya dari kaca mobil dan Ela membelalakan matanya dan turun dari mobil.
"Alvian" teriaknya
"Eh El,lo mau pulang sama gue?"
"Iya non, mending sama temen non aja,nanti non nunggunya kelamaan"
"Yaudah pak saya pulang dulu"
Naik lah Ela ke motornya Alvian dan Alvian akan mengantarkan pulang.
"Gimana?"
"Apanya?"
"Pertemuan kita takdir El"
"Kebetulan yan"
"Didunia ini ga ada yang kebetulan semua nya udah diatur sama yang diatas" Alvian melajukan motornya pelan. "Pegangan El" katanya sambil menambah kecepatan motornya.
Dan diatas motor Ela menunjukkan arah jalan menuju kerumahnya.
"Yan rumah aku belok,kenapa lurus?"
"Gue laper"
"Tapi aku belum izin mama"
"Nanti pulangnya,gue yang bilang"**
"Pesen apa?" Tanya Alvian dengan senyum manisnya
"Ada cupcake ga?"
"Ada, disini lengkap kok"
"Cupcake vanila aja deh"
"Mba saya pesen chocolate panas nya 2 sama spageti 1 dan cupcake vanilanya 2 ya mba" Ucap Alvian kepada waiter. dan waiter mencatatnya dan mengulangi pesanannya. tidak perlu menunggu lama pesannya datang dimeja nomer 14 tempat duduk Alela dan Alvian.
"El,lo masih gapercaya kalo kita takdir?" Ela hanya mengangkat kedua bahunya sambil menyantap cupcake vanila yang ternyata makanan kesukaan Ela.
Entah ini cinta atau perasaan yang hanya sementara, Alvian tidak tau, yang ia tau ia nyaman dengan Ela walau hanya sehari berkenalan.'Seperti cupcake yang kamu makan, aku tidak tau ini cinta apa hanya perasaan yang sementara tapi aku harap suatu saat nanti entah kapan, kamu akan jadi milikku dan kisah kita akan selalu manis sampai habis' ucap Alvian dalam hati.
27 juni 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
-Thirty-
Teen FictionSeperti cupcake yang kamu makan di caffe tempat biasa kita makan, aku ingin kisah kita selalu manis Alela:)