'Cuaca malam ini dingin, tapi kamu berhasil menghangatkan jari jemariku yang mulai pucat dan berkerut'
Malam ini Alela begitu lelah, baru 2 hari dia menjadi murid baru tapi tugas sudah menumpuk. Alela membaringkan tubuhnya di atas kasur yang terasa nyaman, dia memejamkan matanya membayangkan kejadian-kejadian disekolah bersama Alvian yang menurutnya lucu. Walaupun baru saja mereka berkenalan tapi rasanya sudah begitu lama sejak belasan tahun lalu,Alela begitu nyaman dekat Alvian begitu sebaliknya,mungkin.
Bari saja Alela memejamkan matanya ponsel Alela bergetar di sebelahnya,Alela membuka pesan yang tertera di atas layar ponselnya.Zila mengundang anda ke grup
Anda bergabung grupZilaannd: selamat dtg Alelaaaa wkwk
Ifaana: alay zil wkwk
Zilaannd: serah gw fa-_
Sndraika: Dapa gaess:v lama tak jumpa
Zilaannd: alay jg ni bocaah
Ifaana: dia emg rada Zil
Zilaannd: bkn gue yg bilang San:v
Sndraika: gue left ni-_-
Ifaana: yakan beperan wkwk
Sndraika: nak baru mana ni ga keliatan hahaa
Ifaana: keluar sama Alvian😂apasi,gue sider
Zilaannd: dasar bocah😂😂
Alela mematikan notifikasi grup linenya, teman-temannya terlalu brisik. mungkin mereka ga ada notif mangkanga rame di grup. Alela meletakkan ponselnya di sebelahnya dan ia kembali memejamkan matanya. Baru saja ingin istirahat sejenak ponsel Alela kembali bergetar. Nama yang tidak terduga itu muncul,Alela membelalakan matanya. Nama AlvnDaffa memberinya notifikasi.
addbck
uda
yauda.
y.
Lama Alvian tidak membalasnya,mungkin Alela terlalu cuek barusan, baru saja Alela membatin ponsel Alela kembali bergetar.
jln mau?
kmn?
minta kmn?
ngikut
lo ganti baju,karna gw uda didepan.
Alela beranjak dari zona nyamannya,lalu mengintip Alvian dari jendela kamarnya ternyata benar Alvian sudah menunggunya dibawah. Alela bersiap-siap untuk turun dan berjalan bersama Alvian.
"gue cuma bawa helm satu,tadi habis dari rumah gagah lgsg kesini"
"mau kemana"
"udah lo naik"
Alela menaiki motor Alvian,dan Alvian melajukan motornya dengan kecepatan 20km/jam. Alvian mengajaknya keliling kota,ditengah perjalanan Alvian menarik pelan tangan Alela untuk dilingkarkan di perutnya. Alela baru saja ingin melepaskannya tapi Alvian menambah kecepatan motornya, diurungkannya niat Alela untuk melepaskan pelukannya itu.
"mau kemana?" teriak Alela,karna jika dia berbicara pelan pasti Alvian akan samar mendengarkan ucapkannya. karna banyak kendaraan yang berlalu lalang membuat kebisingan.
"Hatimu boleh ga?"
"Apa yan?ga kedengaran?"
"minta kemana?"
"Toko kue,mau beli cupcake"
"yaudah kita beli sekarang"**
"Mba,cupcake vanila nya 2 ya" ucap Alela memesan.
"Totalnya 20ribu mba"
Alela mengeluarkan dompet dan mengambil uang 20ribu yang akan dibayarkan, tapi Alvian sudah lebih dulu membayar cupcake yang dipesan Alela.
"kok kamu yang bayar"
"aku yang ajak kamu jalan,kita duduk didepan situ. Kamu makan cupcakenya"
"iya"
Mereka berdua pergi meninggalkan toko kue dan berjalan menuju tempat duduk yang berada di depan toko.
"kamu suka cupcake dari kecil"
"lo tau dari mana?"
"nebak aja"
"sok tau"
"salah?"
"bener si" ucap Alela sambil tersenyum.
Alvian memperhatikan Alela makan cupcakenya dengan lahap,mungkin karna itu makanan kesukaannya. Alela begitu cantik,putih,manis,semanis cupcake yang dia makan.
"kenapa liatin aku yan?mau?" tawarnya
"enggak" jawab Alvian tersenyum dan masih memperhatikan Alela
"Enak,manis"
"kalo aku makan cupcakemu yang ada aku diabetes El"
"ini manisnya wajar yan"
"manisnya ga wajar El"
"sok tau,mangkanya cobain"
"kalo makannya didekatmu,manisnya gawajar karna kamu udah manis,cupcakenya juga manis" goda Alvian "Nanti aku diabates" Alvian terkekeh kecil karna dia sudah berhasil membuat pipi Alela merah merona. Alela hanya tersenyum dan melanjutkan makan cupcakenya.Suara petir terdengar di telinga mereka berdua. Alvian yang langsung mengajak Alela pulang karna Alvian tau Alela akan flu jika dia hujan-hujan malam.
"Ayo pulang"
"Takut hujan?"
"Ga,takut kamu flu"
"Sok tau gitu"
"Udah ayo El"
"Yan,ada petir belum tentu hujan,langit mendung pun belum tentu hujan,dan terik matahari bisa saja mendatangkan gerimis"
"Nanti kamu flu"Ucap Alvian sembari melepaskan jaketnya dan menjadikannya sebagai payung untuk mereka berdua karna gerimis telah mengguyur bumi.
Mereka berdua lari kecil menuju motor yang terparkir didepan.
"Jaketnya pake biar ga kedinginan" ucap Alvian diatas motor dan dia memeberi kode agar Alela naik diatas motor nya. Alvian melajutan motornya dengan kecepatan tinggi dan dengan refleks tangan Alela melingkar di perut Alvian, Alvian yang melihatnya hanya tersenyum dan kembali menatap jalanan yang sepi dan basah.**
"Kamu turun,jangan kemana mana,nanti aku kembali lagi kesini"
Alela turun dari motor Alvian,Alvian menurunkannya di halte, Alela tidak peduli bila ia sedang dikerjain dengan Alvian, lagi pula bawa handphone didalam tasnya. Dihalte hanya ada 1-2 orang saja yang berteduh karna hujan di malam hari, bibir Alela bergetar,tangannya pucat dan berkerut, jaket yang diberikan Alvian sudah basah terguyur hujan. 20menit berlalu, Alvian belum juga kembali, apa bener Alvian meninggalkannya dihalte?Tangan Alela membuka tas kecilnya dia mencari ponsel untuk mengabari Pak Danang agar menjemputnya, tapi sayang ponsel Alela mati karna batrainya habis. Alela memasukkannya kembali ke dalam tas. Didepan halte ada mobil berhenti dan pengemudinya turun sambil memakai payung.
"Ayo masuk"
"Alvian?"
"iya ini aku,ayo masuk"
Alela beranjak dari tempat duduknya agar segera memasuki mobil Alvian.
"motor kamu?" tanya Alela kebingungan
"Dirumah" tanpa melihat wajah Alela tangan Alvian mengambil handuk, dan teh hangat di tempat duduk belakang. "Ini handuk buat ngeringin rambut kamu, dan teh hangat bikinan bibi buat ngehangatin tubuh kamu"
Alela mengambilnya dari tangan Alvian dan menaruhnya dipangkuannya. Alela mengambil teh hangat lebih dulu agar tubuhnya menjadi hangat. 'pantas saja bajunya ganti dan bawa mobil ternyata dia pulang' ucap Alela dalam hati dan menyeduh teh hangat yang dikasih Alvian.
"iya,tadi pulang dulu,ganti baju terus bawa mobil" ucapnya tanpa melihat wajah Alela. tiba-tiba Alela kaget dan tersedak,bagaimana mungkin dia tau apa yang dibicarakan Alela dalam hatinya.
"kenapa?" wajah Alvian panik
"gapapaa"
Alvian tersenyum sinis "kamu gaakan mendingan kalo kamu masih pake jaketku yang kehujanan tadi" dilepasnya jaket Alvian yang baru saja ganti dirumah dan dikasihkannya ke Alela. "ni pake,jaket basahnya taruh di belakang"
Alela menuruti perkataan Alvian,ia memakai jaket yang diberinya."Hanya jaket,dan teh hangat yang bisa ngehangatin tubuh kamu saat ini" dua detik ia memperhatikan Alela yang masih kedinginan lalu kembali menatap jalanan.
**
Kringggg kringggg
Tepat pukul 06.00 alarm Alela berbunyi, dan segera mematikannya. Alela beranjak dari kasurnya dan mulai membuka gorden agar matahari menyinari kamarnya lewat jendela kaca.
Kini Alela sudah siap untuk turun kemeja makan.
"Pagi mah,pah" sapa Alela
"Pagi juga sayang" balas papanya
"Ini sarapan buat kamu" mama Alela mempersiapkan roti yang diolesi selai strowbery dan segelas susu.
Saat makan,tiba tiba ponsel Alela berdegetar.aku didepan.
Alela segera beranjak dari tempat makan dan minum susu lalu Alela mencium kedua tangan orangtuanya.
"pah,mah aku berangkat sama temenku"
Papa dan mama Alela mengucapkan hati-hati kepadanya. Lalu Alela keluar dan didepan rumah ada Pak Danang yang menunggunya.
"maaf pak,Ela sama sama temen Ela"
"pacar nya ya non" goda Pak Danang
Alela hanya tersenyum dan menghampiri Alvian. Sekarang Alela lebih sering berangkat dan pulang bersama Alvian ketimbang Pak Danang.
"aku bawain helm" Alvian turun dari motornya dan memakaikan helm yang dibawanya ke kepala Alela. "cepet naik" ucap Alvian. Alela hanya mengangguk tanpa membalas ucapannya.Alvian memakirkan motornya di parkiran,Alela turun dan melepas helmnya lalu ditaruh di motor Alvian.
"mau kemana?tungguin kek"sinis Alvian.
Mereka jalan beriringan karna kelas mereka searah, bedanya Alela kelas XI-ips3 dan Alvian XI-ips2. Kelas mereka bersebelahan.
"Bareng sama Alvian lagi?pacaran ya lo" Tanya Zila
"Belum si tap-" Zila memotong pembicaraan Alela "Berarti mau dong" goda Zila "Cieee" Alela hanya tersenyum.
"Pr lo kerjain nih" Celetuk Sandra
"Ifa mana?" tanya Alela
"Noh dibelakang nyalin jawabannya ketua kelas" balas Sandra.
"Lo kok santai si El" tanya Zila
"Gue kan udah Zil" sambil mendongakkan kepalanya
"Gilaaa,gue doang yang belum" ucap Zila. Dan teman-temannya menertawakan Zila.28juni18

KAMU SEDANG MEMBACA
-Thirty-
أدب المراهقينSeperti cupcake yang kamu makan di caffe tempat biasa kita makan, aku ingin kisah kita selalu manis Alela:)