x. gimana?

1.8K 310 177
                                    

ayena brunella: raihan
ayena brunella: dateng acara malem ini enggaa?
ayena brunella: gue dateng nih, dateng juga dong biar gue ada temen hehe

raihan bomin yang tadinya lagi minum sprite kalengan di atas sofa sambil tidur-tiduran sontak menegakkan badannya waktu muncul notifikasi line dari yena.

"TETEH! AYAH! MAMA!"

kakaknya, jinsoul, yang lagi memoles liptint di bibirnya itu menghela napasnya. "APA SIH RAI BERISIK BANGET TERIAK-TERIAK!!!"

"RAIHAN IKUTT!"

jinsoul mengernyit. "lah lu tadi katanya mau di rumah?"

bomin nyengir sembari mengambil handuk di jemuran. "hehe, si yena ikut."

jinsoul memutar bola matanya malas. "MAAA! SI RAIHAN MULAI NGEBUCININ CEWEK NIH!"

"TETEH!"

"eh apa sih?" mama gumilar yang udah siap dengan dandanan khas ibu-ibu komplek itu melerai kedua anaknya yang sore-sore udah sahut-sahutan aja.

"gak usah denger kata teteh, ma, raihan masih mau ngejar undangan ke ptn kok, belum mau pacaran." bomin menggeleng-gelengkan kepalanya.

mama gumilar tertawa. "ya udah sih, rai, kalo kamu mau pacaran juga mama gak larang... asal masih inget belajar."

"nah udah dikasih lampu ijo tuh, rai, gih tembak."

"apaan sih, teh, gak jelas." sungut bomin. cowok itu kemudian ngacir ke kamar mandi sambil memekik, "tungguin raihan! jangan ditinggal!"




jadi sebenarnya malam ini lagi ada perayaan ke-30 tahunnya peresmian komplek perumahan yang ditempati yena dan bomin.

makanya, di lapangan depan komplek sekarang, lagi ramai orang-orang yang lagi nyiapin makanan, kembang api, dan beberapa dekorasi lainnya.

minghao, changbin, dan yena juga ikut sibuk bantu-bantu tetangga yang lain.

sekarang si minghao dan changbin lagi bantu masang lampu warna-warni, sedangkan yena lagi bantu ibu-ibu lainnya menggelar tikar di beberapa sudut lapangan.

komplek perumahan mereka gak termasuk komplek yang besar, makanya rt dan rw nya juga cuma sedikit.

yena mengangkat salah satu tikar berwarna biru yang tergolong cukup berat. "tante, ini dipindah kema-"

"sini gua aja."

itu, raihan bomin gumilar.

"lu ngapain ngangkat yang berat sih, yen?" cowok itu memindahkan tikar dari pelukkan yena ke tangannya.

"loh, raihan? gue kira lo gak dateng."

sekedar informasi, pasca peristiwa peminjaman rok kemarin, yena jadi terbiasa manggil bomin dengan panggilan 'raihan'. gak di sekolah, gak di lingkungan rumah, yena jadi manggil bomin dengan nama depannya. kata yena bagus, sayang kalo gak dipake.

"siapa bilang gua gak dateng?" tanya bomin.

"ya gue menyimpulkan sendiri sih. soalnya lo gak bales chat gue."

iridescent | millennialsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang