Seperti layaknya siswa SMA yang baru masuk pasti akan menjalani Pramos (Pra Masa Orientasi Siswa). Serangkaian acara yang dilaksanakan sebelum MOS dimulai.
Gadis bertubuh mungil berdecak kesal karena sejak tadi sahabat yang ditunggunya tidak kunjung datang juga, dia terus menghubunginya. Namun hasil nihil tidak ada satupun pesan yang dibalas. Tidak ada satupun telfon yang diangkat.
Tanpa dia sadari sejak tadi ada seorang yang mempunyai niat untuk membuat dirinya kaget, "Duarr!!" Keisha terlonjak kaget karena ulah sahabatnya sejak SMP ini.
"Lo tuh ya, astaga. Gue kaget sumpah." Pekik Keisha yang menoyor kepala sahabatnya itu dengan suara cemprengnya hingga sahabatnya menutup kedua telinganya.
"Hahahah. Santai napa sih," ujarnya disela-sela tawanya, "Lagian lo sih rajin amat. Masih jam setengah 7 elah."
"Gue gak ada temennya kampret. Gue kek orang bego dari tadi cuma celingak-celinguk gak nemu tujuan," ujarnya dengan berjalan menuju tempat duduk yang berada didepan pos satpam sekolahnya.
"Eh Key," ujar Deva dengan menepuk pundak Keisha, "Lo coba liat kedepan, ada cogan noh." Yang diajak bicara hanya bergumam tidak jelas dan terus sibuk membaca wattpad di handphone miliknya, karena merasa tidak direspon Deva mencubit gemas pipi Keisha.
"Lo ganggu sumpah. Emang kenapa sih? Anak OSIS kali ? Tapi masa iya OSIS pake putih biru?" Tanya Keisha dengan menatap Deva penuh tanda Tanya sambil memegang pipinya yang baru saja dicubit Deva, "Tapi masa iya cogan sih? Ketutupan helm soalnya." Lanjut Keisha dengan penuh penasaran.
"Iya si Key. Eh tapi kalo cogan lo mau gebet gak?" Tanya Deva dengan wajah sok imut yang membuat Keisha bergidik ngeri.
"Apa sih. Lo mah cogan mulu, sayangnya cogan di dunia nyata gak seromantis cogan di Wattpad" ujar Keisha mulai kesal karena sejak tadi saat dia membaca novel diganggu oleh sahabatnya.
Kebiasaan Keisha jika sedang membaca novel tidak bisa diganggu gugat. Jika ada yang menggangunya pasti akan kena omel dari dirinya.
Keisha menutup aplikasi Wattpad dan menaruh kembali handphone itu disakunya. Keisha kembali menatap lelaki bertubuh tegap itu lengkap dengan seragam putih biru yang melekat ditubunya.
Kayaknya gue pernah liat deh tuh cowo, tapi dimana ya? Lupa gue, batin Keysha.
"Keysha," ujar Deva dengan melambaikan tangannya didepan wajah Keysha.
"Eh Dev, kayaknya gue pernah deh liat tuh cowo. Tapi dimana ya? Gak inget gue."
"Lo emang pikun," Jawab Deva dengan wajah tanpa berdosa yang dapat membuat Keisha mengerucutkan bibirnya, "Lo juga bego banget. Udah tau pake baju putih biru masih aja dibilang anak OSIS."
"Dih bodo amat. Tapi seriusan deh gue pernah liat tuh cowo tapi dimana ya?" Ucap Keysha berusaha mengingat dimana ia pernah bertemu lelaki itu, "Ganteng juga tuh cowo," ujarnya dengan nyengir kuda.
"Ha? Masa sih?" Ucap Deva dengan mengernyitkan dahinya.
"Gak deng biasa aja." Ucap Keysha dengan bangkit dari tempat duduk karena acara akan segera dimulai.
"Lah dasar ogeb." Ucap Deva dengan mengikuti langkah Keysha.
Gadis bertubuh mungil ini bernama Anindita Keisha Zahra itu berjalan beriringan dengan Deva menuju aula sekolah barunya. Sesampai di aula Keisha dan Deva menuju ke papan yang berisi nama siswa dan siswi baru dimana gugus mereka selama MOS berlangsung.
"Devaaaa!" Teriak Keisha dengan menunjukkan deretan giginya.
"Apaan sih? Lo gak malu apa teriak gitu sampe diliat orang? Brisik lo ah." ujar Deva yang sibuk mencari namanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall With You
Teen FictionKeisha hanya ingin mengutarakan perasaannya yang selama 3 tahun belakangan ia pendam, ia hanya ingin Bian tahu jika selama ini perasaannya masih tetap sama sejak awal mengenalnya. Kadang Keisha berpikir mengapa dia susah untuk berhenti berharap kep...