Fall With You 3

15 1 0
                                    


Hari ketiga adalah hari terakhir MOS dilaksanakan, dan tugas meminta tanda tangan kepada para OSIS masih terlaksanakan hingga hari ini, "Satu, dua, tiga, empat, lima yahh gue baru dapet sepuluh doang masih ada lima belas lebih yang kosong mager banget gue."

"Yaelah, Kei. Lo mah mager mulu. Lo gak liat apa si Bian semangat gitu," Deva menunjuk ke arah Bian yang mondar-mandir sibuk minta tanda tangan," yang diajak berbicara tidak menanggapi namun langsung pergi begitu saja, namun setelah beberapa langkah perempuan itu berbalik ke posisi semula, "lah ngapa balik lagi dah?"

"Gue males liat kakak kelas yang itu," ungkap Keisha dengan menatap lurus ke salah satu kakak OSIS yang sibuk, "mukanya kek kucing garong. Udah gitu ngeliatnya gitu banget sumpah, untung tuh mata ga sampe keluar. Kalo gue jadi OSIS gue ga bakalan galak-galak ntar banyak haters."

“Kei, liat gue nih. Udah dapet banyak.” Keisha melongo melihat Bian yang sedang berbicara sedikit teriak dan berjalan menuju arahnya, “gue udah kurang satu nih.”

“Anjir, Bian lo rajin amat sumpah.” Keisha tertegun melihat Bian yang serajin ini, padahal jika dipikir-pikir apa gunanya meminta tanda tangan seperti ini. Mungkin agar lebih untuk mengakrabkan diri antara murid baru dan kakak kelas.

"Iya, gue udah lengkap. Soalnya kakaknya yang ini gak masuk." Bian menunjukkan halaman yang belum ada tanda tangannya.

Setelah mendapatkan tanda tangan cukup banyak Keisha dan Deva memutuskan untuk pergi ke kantin sejenak untuk sekedar membeli air putih sebari melihat siswa yang kesana kemari mencari kakak OSIS, "Kei, lo ngapa deh kalo deket Bian suka salting gitu? Lo suka sama dia?"

"Uhuk," Keisha tersedak mendengar pertanyaan yang dilontarkan Deva, "apaan sih lo, gaklah gue gak suka sama Bian. Biasa aja tuh."

"Keisha, Deva. Kalian berdua udah lengkap tanda tangannya?" Bian tiba-tiba datang dan duduk disebelah Keisha.

"Alhamdulillah, seenggaknya masih ada tanda tangan meskipun gak semua. Kakak kelas mah aneh-aneh masa ada yang disuruh baca puisi pake gaya gitu. Dikira lomba puisi kali ya." Kata Deva dengan meneguk air putihnya hingga habis tak tersisa.

“Lo dehidrasi ya? Sumpah gue masih haus Dev malah diabisin gitu aja.” Keisha kesal melihat tingkah Deva yang selalu maunya sendiri.

Bel pun berbunyi memberikan isyarat kepada seluruh murid untuk kembali ke kelas masing-masing. Mereka pun satu persatu masuk ke dalam kelas.

"Adik-adik kita latihan yel-yel ya? Bian tolong di pimpin teman-temannya ya." Kak Riska memanggil Bian kedepan dan Bian pun memulai memimpin teman-temannya untuk menyanyikan yel-yel gugusnya.

"Ayo dong adik-adik lemes banget. Belum makan? Iya? Masa nyanyi doang lemes." ujar Kak Rizky salah satu kakak pembimbing di gugus Saturnus, gugus Saturnus adalah nama gugus Keisha pada selama MOS.

Bian yang memimpin teman-temannya menyanyi hanya bisa menghela nafas, "Saya gak mau tau pokoknya kalian harus semangat nyanyinya nanti kalo udah lombanya dimulai." sambung kak Rizky.

**

Seluruh peserta MOS sudah berkumpul di taman untuk melaksanakan lomba yel-yel yang jurinya adalah kakak OSIS inti. Ya kalian pasti tau siapa saja yang dimaksud dalam anggota osis inti, yang pasti ketua osis, wakil ketua osis, sekretaris dan bendahara.

Sambil menunggu gugus Keisha tampil, dia berkali-kali menarik dan menghembuskan nafasnya dan benar saja di saat ini sedang gugup, "Kei, lo ngapa deh? Kek orang mau ngelahirin aja dari tadi tarik nafas buang nafas."

"Dih enak aja lo. Gue grogi nih." Ujar Keisha dengan mencubit lengan Deva.

“Grogi kenapa sih? Lagian kita nyanyinya barengan gak satu-satu. Kalo nyanyi satu-satu itu baru deh grogi." Deva berusaha membuat Keisha tenang karena dia melihat wajah Keisha pucat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fall With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang