Gadis bertubuh mungil berdiri tepat di depan gerbang sekolah dengan melihat ke arah langit yang tidak bersahabat. Cuaca mendung sepertinya sebentar lagi hujan akan turun.
Keisha berdecak melihat jam mungil yang melingkar di pergelangan tangan sebelah kiri, jam sudah menunjukkan arah pukul 3 sore, namun orang yang ditunggu tak kunjung datang juga. Berkali-kali dia mengecek ponsel yang berada di sakunya. Sesekali dia mencoba menghubungi orang yang ditunggunya sejak tadi. Namun, hasilnya nihil. Yang menjawab telfonnya bukanlah orang yang dia tuju melainkan suara operator yang memberitahukan bahwa nomor yang dituju tidak aktif.
Akhirnya, Keisha memutuskan untuk duduk di kursi yang berada tak jauh dari gerbang sekolah yang biasa di gunakan murid lain untuk menunggu jemputan. Sudah 15 menit Keisha menunggu, dia hanya bisa berharap orang yang ditunggunya cepat datang.
Tetes demi tetes air hujan membasahi baju seragam yang di gunakannya. Dia berlari kecil menuju pohon besar untuk sekedar berteduh, karena tempat yang ia duduki tadi tidak beratap.
"Lo sih nunggunya disini, gue dari tadi udah ada di sekolah. Gue kira lo udah pulang," ujar lelaki bertubuh tegap dengan nafas yang masih tidak teratur, bersamaan dengan itu Keisha terlonjak kaget karena kedatangannya yang tiba-tiba.
"Biasanya lo lewat jalan sini kan? Makanya gue nunggu disini biar lo gak repot nyariin gue ke dalem sekolah. Eh tapi kenapa tiba-tiba lo udah di sekolah? Gue gak liat lo lewat depan gerbang tuh, " ujar Keisha dengan menghela nafas panjang.
"Iya gue gak selalu lewat jalan sini, Key. Udah mau pulang? Masih ujan gini. Kita disini dulu ya?" Ajak pria itu yang hanya dijawab anggukan oleh Keisha menandakan jika dia setuju.
Tidak ada percakapan diantara mereka berdua sehingga terlihat canggung, akhirnya Keisha memutuskan untuk mengusir kecanggungan diantara mereka "Bian, masuk yuk," ujar Keisha dengan memeluk tubuhnya sendiri karena kedinginan. Masalahnya hujan kali ini lumayan deras.
"Lah. Lo mau masuk ke dalem? Jangan. Lo disini aja. Tunggu gue mau ambil motor. Lo jangan kemana-mana." Ujar Bian yang langsung berlari menuju halaman sekolah dimana Bian memarkirkan motornya tadi.
Keisha bersyukur karena hujan mulai mereda. Dia harus cepat-cepat pulang dia khawatirkan hujan akan turun lagi. Tak lama kemudian suara deru motor terdengar ditelinga Keisha, setelah motor itu berhenti tepat di depan Keisha dengan segera dia naik.
Sayangnya hujan sepertinya sedang bermain-main, hujan turun lagi lebih deras dari pada sebelumnya. Terpaksa Keisha dan Bian berteduh di teras toko yang berada di pinggir jalan.
"Deras banget, Key. Kita neduh disini dulu ya?" Ucap Bian dengan merapatkan tubuhnya ke tubuh mungil Keisha.
Aroma maskulin tercium ke indra penciuman Keisha. Detak jantungnya kembali tidak beraturan. Keisha tidak mengerti akan perasaannya sendiri.
Keisha yakin jika dirinya sudah tidak menyayangi Bian lebih dari sahabat lagi. Tapi beberapa bulan terakhir setelah dia putus dengan mantannya perasaan yang dulu telah dia kubur. Sekarang muncul lagi.
Masa iya gue suka sama Bian lagi? Batin Keisha.
Semoga kalian suka ya dan selamat membaca semuanyaaa.
Jangan lupa vote dan komen, karena itu sangat berharga buat aku.
26 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall With You
Teen FictionKeisha hanya ingin mengutarakan perasaannya yang selama 3 tahun belakangan ia pendam, ia hanya ingin Bian tahu jika selama ini perasaannya masih tetap sama sejak awal mengenalnya. Kadang Keisha berpikir mengapa dia susah untuk berhenti berharap kep...