Taman 2

28 8 0
                                    

Farhan pov

Flashback

Aku sedang duduk di taman dekat rumahku.
Tiba tiba
" itu kan cewek cantik cucunya nenek yang kemarin?" Batiku
Nenek yang kemarin beli buku di toko pamanku
"Benar tidak yaa?" Tanyaku pada diriku sendiri
"Haha ternyata benar" ucapku
Akupun mengampirinya
"Boleh duduk di sini?"tanyaku
Yang di balas dengan tatapan anehnya
"Hey kok ngelamun" tanyaku lagi
"Owh, ngaa itu anu" katanya kikuk
"Boleh kan?" Tanyaku
" iyaa boleh" jawabnya
"Sendiri ajaa" tanyaku
"Hmm" jawabnya
"Fokus banget si bacanya"batinku
"Fokus banget bacanya?" Tanyaku lagi
" ngaa jugaa" katanya singkat
" kenalan boleh" tanyaku
Dan dia hanya mengangut
" kenalin gue farhan, gue tinggal di kompleks deket sini" kenalku
Dan dia hanya ber- ohhh
"Lu tinggal dimna?" Tanyaku
" di bogor, jawa barat,indonesia, bumi" jawabnya
"Lucu" batinku
"Hahahahahaha lucu, serius gua" kataku
" gua juga serius" jawabnya
Aku membuang nafas kasar
" nama lu siapa?" Tanyaku lagi
"Lahh jadi kek wartawan gini yaa" batinku
"Panggil aja citra" ucapnya
Aku hanya ber-ohh
"Loh mau kemna?"tanyaku saat dia hendak pergi
"Pulng"jawabnya singkat
" gue anterin mau?" Ucapku asal
Padahal aku tau dia nga akan mau hehee
"Ngaa usah, makasih" tolaknya
"Bener kan dia nga mau" batinku
"Yaudh, mungkin lu masih malu, dan kita pasti bakal ketemu lagi cit." Godaku
"Iyalah kita kan satu skola" batinku sambil tekekeh
" jutek banget, langsung nyelonong gtu ajaa" batinku
"Dia yang gua cari, tunggu cit bntr lagi lu jadi milik gua" ucapku pada diri sendiri

Flashback off

"Hahaha kok jadi flashback yaa gara gara ketemu dia" ucapku
"Si cantik" batinku
" sekarang kamu udah jadi milik aku" ucapku tersenyum dan memejamkan mata untuk segera tidur.

Citra pov

Citra sedang dibalkon kamarnya, mengingat kejadian 3 tahun lalu, kejadian yang membuatnya terpuruk selama beberapa hari.

Flashback

"Tebak siapa?" Kata farhan menutup mataku dengan telapak tanganya dari blakang
"Farhan" kataku
Dan dia hanya tertawa
" kamu mah aneh, kan kamu yang ngajak ke taman, segala nanya tebak siapa? Yg kamu lah" ucapku terkekeh
" hahaha iyaiyaa" jawab farhan
"Kenapa ngajak ke taman, biasanya hanya waktu tertentu doank" tanyaku

Yaa, secara dia anak rumah, yang apaapa di larang.
Dia tak menjawab pertanyaan ku
Dia hanya memandangku sendu
"Kenapa?" Tanyaku khwatir
Lagi lagi dia tak menjawab
"Kenapa farhan?" Tanyaku mulai kesal
Tanganya mengenggan tanganku dengan erat
"Maksud kamu apaa?" Batinku
"Cit, kamu mau nunggu aku?" Tanyanya
"Maksud kamu apaa?" Jawabku terkejut
" papaku pindah tugas kerja ke jakarta cit, jadi mau nga mau aku harus ikut" ucapnya tertunduk lemas
"Maksud kamu?" tanyaku memastikan bahwa yang barusan aku dengar hanya lelucon

"Cit,aku janji aku bakal balik lagi" ucapnya serius
"Cit?, kamu percayakan sama aku?" Tanyanya
"Cit, aku janji, aku bakal kembali" ucapnya lagi
Aku sudah tak kuat mendengarnya
"Maksud kamu apaa?" Jawabku lirih
Dan mulai meneteskan air mata
"Cit, aku janji!" Ucapnya lagi
Aku tak bisa menjawab apa apaa yang aku lakukan hanyalah menangis
"Cit, aku pasti kembali! Kamu percaya kan?" Tanyanya

Hikshikshiks

Aku makin menangis sejadi jadinya
" maksud kamu apaa?" Hanya itu yang dapat terlontar dari mulutku
Ia memeluk ku mencoba meredakan tangisku tak ada obrolan di antara kami lagi, sampai kami pulang.
"Cit, besok aku akan pergi kejakarta" ucapnya saat aku hendak masuk rumah
"Secepat itukah?" Batinku
Aku mencoba mencoba agar tangisku tidak pecah
" secepat itukah" tanyaku tenang
"Iyaa, maaf yaa" ucapnya
"Aku masuk duluan yaa" kataku lalu pergi meninggalkan dia di depan rumah

Dikamar
"Kenapa, kenapa kamu pergi?" Tanyaku pada diriku sendiri
"Kenapa farhan" ucapku lirih dan menangis

Esok hari
"Citra?" Panggil neneku
"Iyaa nek" jawabku dari dalam kamar
" ada temanmu di luar"
"Siapa nek?"
"Gtw cowok"
"Apa farhan" batinku
"Iyaa nek bntr lagi aku turun" ucapku
Aku menaikan sebelah alisku tanya bertanya siapa dia
"Siapa ya?"tanyaku
"Owh kenalin gue sepupunya farhan" lalu mengulurkan tangannya
"Ngapain lagi si" batinku agak marah
Akupun menyambut uluran tanganya
" kenapa yaa?" Tanyaku to the poin
"Ini, ada surat dari farhan" ia mengulurkan secarik kertas berwarna abu abu
" kok ngelamun si?"tanyanya
"Udah trima ajaa" katanya lagi sambil menyuruhku menerima dengan agak memaksa
" yaudh gue duluan yaa" katanya
Aku tak tau harus jawab aku seakan akan pikiranku sedang tidak disini
"Yehh ngelamum mulu ni anak" ucapnya lagi
Akhirnya dia pergi akupun memasuki kamar dan menatap surat tadi dengan tatapan heran,penasaran,acuh,marah,tak suka
" kenapa bukan kamu ajaa yang ngasih farhan?" Batinku

Akhirnya surat itu hanya aku simpan di laci meja beljarku. Tanpa aku baca terlebih dahulu
Saat kepergian farhan, aku tak lagi punya alasan tersenyum semua yang ku jalani terasa tak nyata
"Oh tuhan kuatkan aku, bantu aku menerima kenyataan pahit ini?" Batinku lirih

5 hari kepergian farhan

" CITRA!" Teriak alya tepat di kupingku
" ya ampun al, biasa ajaa kenapa si, bisa budeg kuping gua" dengusku kesal
" lagian lu kerjaanya ngelamun mulu dari kemarin"  jawab alya
Lagi lagi aku tak mau menjawab pertanyaan mereka untuk kesekian kalinya
" kebiasaan deh, lu nga mau jawab, lu ngangep kita siapa si cit, sahabat lu bukan, kenapa lu nga pernah cerita kalo lu punya masalah?" Ucap alya dengan nada tinggi
Aku kaget, kenapa alya bisa berbicara dengan nada tinggi kepadaku.
"Cit, cerita?" Ucap rama alus sambil memegang tanganku
"Udahlah dia emng nga ngangep kita sahabatnya ma" ucap alya dengan nada tinggi lagi
" gua cabut, males temenan sama mayat hidup" ucap alya menatapku penuh kemarahan
Sebelum alya benar benar pergi aku sudah dulu menahanya
"Al?" Ucapku
Dan dia hanya menatapku tidak suka
" maafinn gua, gua gtw harus ngelakuin apaa?" Ucapku menahan air mata
"Cit, lu kenapa?" Tanya alya panik melihat ku menangis dan diapun memeluku. Akupun bercerita pada mereka tentang farhan

"Terus lu udah baca surat yang dia kasih?" Tanya rama
Aku mengeleng tanda belum ku baca
"Kenapa blm di baca?" Tanya alya
"Gpp, males ajaa" acuhku
"Cit, dnger siapa tau di surat itu dia ngasih petunjuk buat lu cit" keluh alya
"Bisa jadi" batinku
Tanpa persetujuan mereka aku langsung pulng kerumah untuk baca surat dari farhan

To: cantik

Hai, cantik
Kamu ngapapakan aku tinggal sebentar.
Aku pasti kembali cantik.
Aku janji :)
Tunggu aku ya cantik
Aku pasti kembali untuk kamu :)
 
Walau kita belum ada ikatan apaapa, kau tak usah risau, aku akan jaga hati hanya untukmu, jadi tunggulah aku kembali.
Aku pasti kembali.

By: M.f.P

Setelah membaca surat itu aku hanya bisa menangis menyesal kenpaa aku marah padanya, padahal sudah jelas jelas dia akan kembali.
"Aku akan menunggumu" gumamku penuh keyakinan.

Flashback off

***
^hai^
Duhh maaf yaa, kalo ceritanya kurang mengesankan atau nga jelas 😅 gua juga baru belajar soalnya. Jadi maaf yaa maaf. :v
Hehe semoga kalian suka ya :)
Jangan lupa vote and komen
Tinggalkan tanda baca kalian guys.

Wanita pagi




Tetap SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang