No 2 | Mr Sky: You are a stranger |

9.8K 773 3
                                    

|Written on June, 5th 2018|

Everyone I know is only a strager, just knowing the name, and what they look a like

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Everyone I know is only a strager, just knowing the name, and what they look a like.

-Langit Angkara Pradja-

.
.
.


"Oh-my-God! You handsome but you trouble to me, man. Dangerous, my poppuler face will lose." Pria di hadapannya bersedekap tangan di depan dada, sedang ia masih menggelengkan kepala dengan raut miris.

"Heh?" Langit menautkan dua pangkal alis bingung. Dia hampir menyemburkan tawa saat pria atau sebut saja bocah itu, kembali bersuara, "You new people, you know? God! You can not speak English, man? By the way, Welcome, boy. My name is Alex. You?"

Mendengar hal tersebut, Langit menganggukan kepala perlahan. Ia mulai mengerti seberapa berantakannya tata bahasa Inggris yang dilisankan oleh si pria tersebut.

"Mahasiswa, ya?" Tak menjawab tanya Alex, Langit justru memilih bertanya balik.

"Ya. Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Oh, Hei! Bagaimana bisa tahu?"

"Semester berapa? Dan bisa kamu bantu aku seret koper satunya lagi?" Langit menengok ke belakang lalu menyeret koper yang dimaksud mendekati Alex. Dia memandang nanar saat apartemen nomor 1610 miliknya berada di paling ujung dari arah matanya memandang. Membuat sosok itu harus berjalan perlahan dengan sisa tenaga yang masih ada. Sedang Alex patuh dan mengekori pria di hadapannya.

Sampai di tujuan, Langit membuka pintu dan meletakkan dua koper tadi masuk ke dalam ruangan. Sedang badannya masih berdiri tegap di ambang pintu.

Alex yang berniat ingin masuk justru menatap aneh dua pelototan tajam mata milik sang pemilik apartemen bernomor 1610 itu yang berdiri tepat di depannya. "Egh, Butuh bantuan? Aku lagi ada jam kosong di kampus. Paling tidak, aku akan membantumu sebagai ucapan selamat datang."

"Thanks for your help. Tapi aku bisa sendiri." Tegas Langit.

"Aku lihat barang-barangmu terlalu banyak." Alex menengok ke dalam sesaat. "Juga mewah." Gumamnya pelan.

"Kamu memata-matai rumahku?"

Pemuda itu tergelak. Ia lalu mengibas-ngibaskan tangan. "Ah! Bukan! All day in this month, Aku lihat petugas pengatar barang bolak-balik memenuhi your apartemen dengan barang-barang rumah tangga."

"Oh! Begitu."

"Yes. Memang cuma begitu."

"Ya, sudah. Aku mau berbenah. Kita bicara lain waktu lagi. Hm, siapa namamu tadi?"

"Call me Alex, bro"

"Oke." Saat Langit berbalik, dia kembali menatap wajah polos itu kembali, "By the way, Aku Langit. Langit Angkara Pradja. Dan aku terkejut, saat kamu bilang kalau kamu mahasiswa di jurusan pendidikan Bahasa inggris." Langit terkekeh, "Well, perhaps someday you're gonna know how poor you."

.
.
.

"Apa dia bilang? Barang mewah?" Langit tersenyum geli, mengingat kembali gumaman kecil Alex yang terdengar jelas olehnya tadi.

Bagaimanapun, mahasiswa bernama Alex barusan benar-benar terlihat polos dengan kemampuan berbahasa Inggrisnya yang sama polos tanpa ada polesan grammar di tiap kalimat yang ia lisankan.

"Funny! You're still a stranger. Tetangga model apaan itu? Sial!" Gumamnya kembali.

Butuh waktu sepuluh jam lebih buat Langit berbenah-benah. Mulai dari merapikan letak almari sampai mengepel seluruh jengkal lantai. Dan akhirnya jarum jam hampir menyentuh angka sebelas hingga ia berhasil merebahkan diri di atas kasur nyaman milinya. Warna temeramnya biru membuat dua mata pria itu makin terasa berat. Namun seketika satu ingatan menyentak tubuhnya langsung terduduk.

Koper!


***

-tbc-
cu at 05:98

Singkat bgt yess bhok?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singkat bgt yess bhok?

Hm!

Pahamilah duhai manusia, ini cara aku biar tulisan yg kubuat lebih bisa banyak menarik orang buat baca. Gak ada ruginya juga, bukan? Viewer nambah dan cerita keep going on. Bakalan aku tamatin tanpa pakai acara private mode segala.

Well, aku gak bisa promosi ke wall orang lain. Gimana gitu deh rasanya. Rada gak sopan aja. Jadi pakai cara ini lebih aman muehehe

Atau ada yg mau bantu promote. Sok atuh, eneng mah tambah seneng.

Salam,
Nona Hani
🐝

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang