Detik waktu terus berjalan. Audrey menunggu dan menunggu. Jarak dari rumah ke sekolah agak jauh, sekitar 2km.
Audrey menyerah, ia lelah menunggu. Akhirnya Audrey mencoba berjalan sembari mencari ojek.
Ditengah jalan, tiba - tiba ada seorang pria dengan motor ninja berhenti dihadapannya.
Ia membuka helm, lalu turun dari motornya.
"Lho ... Egi?" ucap Audrey terkejut ketika melihat pria yang baru saja turun dari motor ninja dihadapannya.
Egi menarik tangan Audrey dan menyuruhnya naik dimotornya.
"Tapi, kok Egi bisa disini? Ngapain pake baju seragam?"
"Ssttt, berisik. Mau ke sekolah gak?" tanya Egi memotong pembicaraan.
Audrey mengangguk.
Akhirnya mereka berdua berangkat menuju sekolah.
Audrey sempat kebingungan. Kok bisa Egi menemukannya. Padahal sudah hampir tengah jalan.
"Egi kok bisa tau aku disini?" tanya Audrey dalam perjalanan.
"Mama Farah sempet kebingungan juga. Sorry ya udah nunggu lama. Ada urusan bentar tadi," jawab Egi sembari membuka kaca helm.
"Oh ... Iya gapapa, kok. Ada sisa waktu sepuluh menit lagi buat ke sekolah."
Egi kembali menutup kaca helmnya dan mempercepat perjalanan.
Saat itu, Audrey sangat mual. Ia sangat tidak suka bila dibonceng kebut - kebutan. Tapi tak apa, setidaknya ada Egi disana.
Egi belum tau tentang kelemahan Audrey, walaupun sebenarnya mereka sudah mengenal lama.
Audrey sangat benci ketinggian, berkendaraan kebut - kebutan, dan cowok yang suka PHP (Pemberi Harapan Palsu).
Tujuh menit, waktu yang mereka habiskan dalam perjalanan.
Sesampainya di sekolah, Audrey melihat Dimas sedang bersandar di dinding dekat pagar masuk sekolah.
Dimas juga melihat Audrey yang sedang dibonceng oleh lelaki lain.
Setelah memarkirkan motor, Audrey turun dan langsung menjumpai Dimas.
"Aduh, sorry ya Dimas. Aku telat datang," gumam Audrey menyesal.
"Iya, gapapa. Tapi, dia siapa kamu?" tanya Dimas penasaran.
Egi mendekati mereka berdua. "Ini pacarnya Audrey, ya? Oh, salam kenal. Saya calon sua-"
Audrey menyenggol lengan Egi. Ia sangat kesal ketika Egi mulai mengaku yang tidak - tidak kalau Egi adalah calon suaminya.
"Dia sahabat kecil aku. Gak tau deh mau apa ke sekolah," jawab Audrey.
"Mau ngelam-"
"Egiii!!!" bisik Audrey dan menginjak kaki Egi.
Dimas kebingungan. "Kalian kenapa?" tanyanya dengan tawa kecil yang garing.
"Ngga kok. Ayo, masuk ke kelas!" ajak Audrey.
Tiba - tiba tangan Egi menahan tangan Audrey.
"Tunggu! Gua juga mau ikut. Anter gua ke kantor guru, yuk!" ajaknya dengan senyum mengganggu.
"Tunggu dulu, lu mau jadi anak baru di sini?" tanya Dimas.
"Semacam itu," jawabnya.
Sekarang Audrey kebingungan. "Egi mau jadi murid pindahan?" tanya Audrey.
"Iya. Ayo, drey. Temenin gua ke kepsek."
Dimas menatap Audrey. Tatapan yang tidak rela terlihat dimata Dimas. "Gapapa, kalian berdua ke kantor guru aja. Lagian kan Audrey udah kenal lama sama cowok gak jelas ini," sindir Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Dirimu dan Dirinya.
Teen FictionAudrey, gadis cantik kelas 3-1 dengan mata cokelat lebar yang memiliki lekuk tebuh ideal mampu membuat pria jatuh cinta. Pasalnya, ia sudah memiliki kekasih, yaitu Dimas dari kelas 3-2. Hubungannya sudah berjalan cukup lama. Namun, hari demi hari ra...