Nineteen

243 40 12
                                    



Vote Juseyo 👌


"Jihoon!" Daniel yang baru saja keluar dari Halaman rumahnya kini menyapa Jihoon yang juga baru keluar dari rumah

"Ka Daniel...  ada apa kak?"

"Lo mau ke kampus?" Bukannya menjawab, Daniel malah balik bertanya

"Iyaa, Kaka juga?"

"Mm.... bareng aja yuk!"

Setelah Jihoon menyetui ajakan Daniel, mereka pun berangkat dengan Jihoon memeluk pinggang Daniel sebagai pegangan. Jihoon sudah mulai terbiasa dengan posisi seperti itu sehingga dia tidak canggung lagi. Namun, jantungnya masih saja berdetak tau karuan seperti pertama kali melakukannya

'Bahkan walaupun kita cuma berangkat bareng gini, Jihoon Udah seneng banget kak... Jihoon selalu bahagia berada disamping ka Daniel' batinnya

•_•

Masih ada setengah jam sebelum matkul keduanya dimulai, mereka menyempatkan diri untuk sarapan di kantin fakultas kedokteran

"Ka Daniel hari Ini ada matkul lagi juga?" Jihoon bertanya Setelah menelan makanannya

"Mm..." Daniel hanya bergumam mengiyakan karena mulutnya masih dipenuhi makanan

"Ka Daniel kayanya hari Ini ngga sedih lagi yaa.... sampe-sampe makannya semangat banget" Jihoon terkekeh melihat Daniel yang makan dengan lahap, sangaat lahap

Mandengar ucapan Jihoon, seketika senyum Daniel langsung mengembang sempurna sehingga gigi kelincinya dapat dilihat jelas oleh Jihoon

"Tau ngga, Hoon... Gue itu lagi seneng banget"

"Oh yaa? Seneng kenapa kak?" Melihat Daniel yang begitu bersemangat bercerita membuat Jihoon ikutan tersenyum

"Ongie... em maksud gue Seongwu... dia mau temenan sama guee... astaga gue bahagiiaaa banget, Hoon"

Mendengar tutur kata Daniel, hati Jihoon serasa mencelos... hatinya serasa disambar petir saat mengetahui bahwa sumber kebahagiaan Daniel adalah Seongwu. Namun, walaupun hatinya sakit, Jihoon tetap mempertahankan senyum nya...

"Waahh, selamat ya kak..... langkah awal buat deket sama kak Seongwu Udah berhasil"

"Hehe makasih Jihoon" daniel tersenyum manis pada Jihoon

"Iya sama-sama... kak, Jihoon ke kelas duluan ya"

"Cepet banget, Hoon. Masuknya lima belas menit lagi loh" Daniel heran

"Jihoon ada urusan di kelas kak, jadi Jihoon harus pergi sekarang"

"Oh gitu... yaudah, entar kalau Udah pulang kabarin gue ya, kita pulang bareng"

"Oke kak" Jihoon tersenyum simpul sebelum pergi meninggalkan Daniel. Setidaknya dia masih bisa bersama dengan Daniel walaupun hanya pulang pergi kampus bareng

Setelah Jihoon pergi, Daniel juga berniat pergi ke kelasnya karena merasa bosan dikantin sendirian

Daniel pergi ke fakultasnya menggunakan motor karena jarak antara fakultas kedokteran dan tekhnik sekitar 200 meter. Setelah sampai dikelasnya, ponsel Daniel tiba-tiba berdering

Park Jihoon's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang