KENAWA

TITIK AWAL

Suatu ketika diawal tahun 2016

Suatu ketika Tara sedang penat belajar karena sebentar lagi ia akan melaksanakan ujian nasional tingkat menengah akhir, terbesit dipikiran Tara ketika ia lulus nanti masa bermainnya akan selesai dan berganti masa dimana ia akan dituntut untuk menjadi lebih serius .

Hati Tara terus bertanya- tanya mau kemana , bagaimana dan akan melakukan apa setelah lulus nanti ?. apakah ia akan meneruskan keperguruan tinggi , mencari uang sendiri atau bahkan hanya ingin menjadi penganguran yang bermalas malasan dikamar tidurnya.

Kepala Tara terasa ingin meledak , bukan hanya karena ia mau melaksanakan ujian nasional tapi juga tekanan dari orang tua nya yang menuntut agar hasil ujian nasionalnya memuaskan dan dapat melanjutkan pendidikan di kampus favorit tempat orangtuanya dulu berkuliah.

Tara dilahirkan dikeluarga yang serba berkecukupan , ia dua bersaudara . memiliki adik perempuan yang hanya terpaut 2 tahun darinya . orang tua tara bisa dibilang sukses di daerah perantauan . ayahnya putra asli binjai sumatera utara dan ibunya wanita asli baturaja sumatera selatan .

Kedua orangtua Tara merantau ke ibukota dengan berbekal ijazah sarjana strata 1 mereka . mereka dipertemukan dalam satu pekerjaan, dari situlah kisah kasih mereka bermula.

Remaja bernama lengkap Tarachandra ini sudah sangat siap menghadapi ujian nasional dan segala tekanan dari orang tuanya ........

.

.

.

Tibalah saat Ujian nasional

Matahari telah memancarkan kegagahannya di pagi ini . selepas shalat subuh Tara bergegas berangkat dari rumah. Seperti biasa ia tidak langung pergi kesekolah , ia mampir dulu ke warung kang hadi yang biasa dijadikan tempat ngumpul sebelum berangkat dan pas pulang sekolah . ia memesan secangkir kopi dan 2 batang rokok jarum super . banyak teman teman tara yang sibuk membicarakan kunci kunci jawaban yang temannya dapatkan dari anak sekolah lain . Tara tidak pernah tergoda untuk ikut membicarakan yang sedang heboh temannya bicarakan .ia masih sibuk menikmati isapan rokok dan tegukan kopinya . ia merasa tidak butuk kunci jawaban tapi justru membutuhkan ketenangan ,dan dua hal itulah yang membuatnya tenang . sebentar lagi ia akan memulai ujian nasionalnya . bergegas kesekolah dari warung kang hadi. Tanpa ragu ia menjawab soal –soal ujiannya tersebut tanpa ragu karena menurutnya keraguan dan rasa takut sala saat mengisi soal lah yang membuat seseorang tidak dapat berbuat apa-apa pada saat ujian . mau benar mau salah itu urusan belakang haha.

Seperti angina yang berlalu ujian nasional pun sudah memasuki hari terakhir. Seperti biasa sebelum masuk kelas mereka duduk diwarung kang hadi dulu . pagi ini terasa berbeda , tara dan teman teman nya hanya terdiam tidak da topik pembicaraan . wajar saja mungkin menurut mereka ini aalah hari terakhir mereka duduk bersama , mereka akan melepas kenangan panjang 3 tahun di sekolah menengah pertama.

Tiba-tiba salah satu teman Tara yang bisa dipanggil ponga memiliki ide liar untuk merayakan perpisahan untuk mereka . suasana warung yang tadinya diam pun menjadi tegang penuh penasaran.

Ponga berencana jika mereka semuanya lulus , ia akan mengajak tara dan teman-temannya yang lain untuk mendaki gunung dan merayakan kelulusan diatas awan . tara dan teman temannyanya pun mengamini rencana ponga . menurutnya tara ini adalah langkah yang menarik sebelum ia terjun pada dunia yang lebih serius nanti.

Tara , ponga dan teman temannya yang lain sepakat untuk mendaki gunung sindoro setelah pengumuman kelulusan nanti . mereka ingin memakai seragam kebesaran sekolah nya di puncak . berfoto bersama dipuncak menggunakan seragam kebesaran sekolah mereka .

Menurut tara perjalanan ini akan menanamkan kesan yang mendalam bagi ia dan teman temannya . tara beserta teman temannya pun mulai mempersiapkan beralatan mendaki dan fisik mereka masing-masing.

Dan mereka masuk ke kelas untuk mengerjakan soal ujian nasional terakhir mereka tanpa beban. Raut wajah mereka ceria , seperti tidak sabar lagi untuk melakukan ide liar milik seseorang bernama ponga itu.

Bel pulang pun telah berbunyi . tidak seperti anak anak sekolah lain ,Tara dan teman temannya tidak tertarik untuk mencoret coret baju seragam mereka . mereka malah sibuk untuk mencari perlengkapan mereka masing-masing untuk mendaki nanti.

.

.

.