Kamu, Rindu, dan Jarak.

Jawaban

Pukul 05.00, aku bangun dan hal pertama sesudah membuka mata yang ku lakukan adalah, mengecek handphone ku untuk melihat apakah ada balasan dari Alan atau tidak.
Dan, tidak.
Alan, kamu kenapa? Apa salahku?
Pagi ini, aku pergi sekolah tidak se-semangat kemarin. Yang kuharapkan hari ini hanyalah bisa bertemu Alan dan bertanya kabarnya.

Aku sudah di gerbang sekolah, aku sama sekali tidak melihat batang hidung Alan. Apa dia tidak masuk? Apa dia sakit? Alan..
Aku langsung masuk ke kelas ku dan..
Alan! dia ada!

" Alan! hai! " sapaku secara spontan
" Eh, lena, hai " jawabnya.
Aku heran, ada apa dengan Alan? kenapa tiba-tiba dia seperti ini?
Aku terdiam dan langsung duduk di bangkuku.

" Alena! "
Alan memanggilku.
" iya lan? "
" boleh aku minta hotspot? " katanya
Sialan.
" oh.. iya boleh lan " jawabku dengan sedikit kesal.
" nah, buat main games kok gabuka youtube " katanya
" iya " jawabku dingin.

Aku kesal Alan! Kenapa kamu kaya gini sih?!
Dan pulang-pulang, kuotaku tersisa 500mb dari 4gb. Tak apa, demi Alan.

Aku membaringkan tubuhku di kasur. Ini pukul 16.03 yang artinya kelas inggrisku sudah dimulai dari 3 menit yang lalu. Tapi, hari ini aku sedang tidak ada mood untuk melakukan itu. Yang ku ingin hanya kabar dari Alan

Kamu ini kenapa? Kau dan Alan itu tidak ada apa2! Mungkin hanya sebatas teman.
Ayolah alena, jangan terlalu berharap, kamu belum siap merasakan kecewa.

Pikiranku terus menggebu-gebu tentang itu. Aku mulai nyaman dan sayang pada Alan, tapi? Dia...

Ting!
" hai alenaaaaaa " 16.18
ALAN! Dia mengirimiku pesan!
Oh tuhan, aku harus apa?
Aku kesal, tapi aku tak mampu untuk mendiamkannya.
" Hai Alan " jawabku

" Alena maafin akuu yaa, kemarin aku lagi ada masalah nih sama anak-anak jadi ngga sempet ngabarin kamu juga. Oh iya, maaf juga ya kuota kamu jadi habis, hahahah "

Apa? dia bilang ngabarin? Oow..

" Oh iyaa alan ngga apa2, aku ngerti kok. Gapapa, aku udah isi kuota lagi hahaha "
Jawabku dengan sedikit rasa senang

" Alena? "

" Iya alan? "

Ada apa ini, kenapa aku deg2an?

" Aku mau ngomong, boleh aku telfon? "

DEG!

" Boleh alan "

Tak lama, handphone ku berdering dan terdapat nama Alan di layar hpku.

" Halo? "
" Hai alena "
" Hai juga alan "
" Alena, aku suka kamu"

APA?!

" Hah? apa Alan? "
" Aku suka kamu "
" Suka aku? kok bisa? "

Aku tak tau harus berkata apa saat itu.

" Suka aja. Kamu lucu "
" Makasih alan "

Bodoh alena!

" Jadi, kamu mau ngga len? "
" Mau apa lan? "
" Mau ngga nemenin aku makan malem ini? "

Sialan. Ku kira dia mau menembakku.

" Hm, boleh lan "
" Aku jemput ya? "
" Ngerepotin ngga lan? "
" Ya engga lah len! kan aku yang ajak "
" Oke lan. rumahku di jl. Farmakologi no 16 "
" Udah tau len "
" Oh iya kan kita cuma beda blok ya hehe "

Aku jadi linglung kalau deg2an.

" Aku otw ya len "
" Oke lan hati2 "
" iyaaa "

Alan memutuskan sambungab telfonnya. Aku langsung bersiap2 secepat kilat.

Aku hanya memakai celana training dengan kaos putih polosku, rambutku kuikat satu dan aku hanya memakai sendal jepit.
Simple.

Alan sudah didepan. Aku izin pada bunda mau nemenin Alan. Bunda mengizinkan. Alhamdulillah.

" haii lennn "

Jantungku berdegup 2X lebih cepat.

" ah iya hai lan "

" yuk naik "
Aku mengangguk dan langsung naik ke jok motornya.

Motor Alan berjalan menuju nasi goreng pinggiran kesukaan ku.
Selama di motor, kami tidak berbincang apapun.
Aku tegang.

" Alan, kamu tau nasi goreng ini juga? "
tanyaku

" Ini nasi goreng kesukaan aku len! "

" Loh? Sama dong! emang enak banget ini lan! "

" eh bisa sama gitu. jodoh kali ya hahaha "

Hah? Jodoh?

Aku hanya tersenyum saat alan berkata seperti itu dan langsung memesan nasi goreng disana.

Kami makan begitu lahap dengan sedikit perbincangan yang menurutku ngalor ngidul, tapi seru!

Selesai makan, kami bayar dan langsung kembali ke motor.

" Mau kemana kita sekarang? " tanya alan

" hm bebas "

Aku pun langsung naik ke motornya dan motor alan melaju menuju arah yang berbalik dari arah ke rumahku.

" Alan? mau kemana kita ?"

" Sstt. Kamu bakal suka tempat ini len "

Aku diam saja. Takut sih sebenernya. Tapi yaudah.

Motor alan berhenti di paparan rumput yang menghadap ke pemadangan kota Bandung.
Ku akui, Indah sekali!

" Aku suka alan " kataku

" hah? kamu suka aku? "

Ah bukan begitu maksudku. Tapi iya.

" Mmm maksudku, aku suka tempat ini "

" Lena suka Alan ngga? "

" Suka apanya? "

" Suka semuanya "

Aku harus jawab apa?

" Suka "

sialan. pipiku sudah seperti kepiting rebus.

" Alena "

" Iya? "

" Mau ngga jadi milik Alan? "

APA? JANTUNGKU BERDEGUP 5X LEBIH KENCANG SEKARANG.

" hah. mau "

" Mau len? "

Entah siapa yang mengendalikan diriku sampai dengan gampangnya ku jawab mau.

" Alan mau ngga sama lena? "

" YA MAU LAHH! " Alan menjawab dengan semangat.

" Yaudah kita resmi sekarang ya len! " kata alan

Aku masih bengong.
AKU JADI PACAR ALAN?!