Austin akhirnya sudah sampai di kantin melihat sahabatnya duduk di sana langsung Austin menghampiri dan duduk di sebelah Orland
"Hosh hosh hosh" nafas Austin tidak teratur langsung Austin memegang kepalanya yang randak pusing
"Lo kenapa Stin?" ucap Orland
"Ngga ngga papa kok" ucap Austin
"Okee, mau pesen apa?" ucap Bella
"Lemon tea aja" ucap Austin
"Okee" ucap Bella lalu berdiri dan pergi untuk memesankan minuman untuk Austin
Sudah 10 menit mereka di kantin lalu kembali ke kelas dan pulang. Mereka sudah sampai di kelas dan duduk dengan rapi mengemaskan barang barang yang tertinggal.
"Selamat siang anak anak" ucap Bu Dini wali kelas mereka
"Siang bu" ucap seluruh anggota kelas dengan kompak tanpa terkecuali
"Oke anak anak kalian boleh membereskan barang barang yang belum kalian masukan"
5 menit kemudian
"Oke pengumuman nanti kalian akan mengambil hasil UN kalian dan pengambilan rapot" ucap Bu Dini
"Sekarang apa besok bu?" ucap salah satu murid
"Itu terserah kalian mau kapan mengambil tapi batas pengambilan hari Rabu" ucap Bu Dini
"Ohh baik bu" ucap semua murid di kelas
"Oke kalo kalian mau ngambil di ruang guru ya nanti cari saya" ucap Bu Dini
"Baik bu" ucap semua murid kelas
"Ada yang di tanya kan?" ucap Bu Dini
"Tidak bu" ucap semua murid
"Oke kalian boleh pulang dan silakan berdo'a menurut kepercayaan kalian masing masing. Berdo'a mulai" ucap Bu Dini
Setelah itu murid pun keluar dari kelas ada yang berbicara langsung mengambil entah itu bener apa ngga dan yang lain entah mau ngapain.
"Bell, Dre langsung ke ruang guru yuk biar engga ada tanggungan" ucap Austin menghampiri Bella dan Drea
"Ya udah yuk" ucap Bella dan Drea bersamaan
Mereka berjalan keluar dan menemukan sosok pria di luar sana menunggu Austin keluar
"Stin lo mau ngambil rapot sama hasil UN ya?" ucap Orland
"Iya biar ngga ada tanggungan" ucap Austin
"Ya udah tiati ya" ucap Orland melambaikan tangan lalu pergi meninggalkan Austin, Bella, Drea
"Gila cuma itu yang di tanyain lalu pergi memang OGEB" ucap Austin dan mengeraskan kata kata OGEB lalu pergi
"Ya ilah, ohh gue tau lo ngarep kan bisa barengan sama Orland!" ucap Bella setengah teriak
"Iya nih, Austin kayak kesel kalo di cuekin sama Orland!" ucap Drea setengah teriak
"Ekhem, gue denger ya kagak budeg!" ucap Austin
"Kayaknya Austin suka sama Orland!!!" teriak Bella dan Drea lalu mereka lari dan di kejar oleh Austin mood nya sungguh kacau dan di kerjain sama teman temannya
Orland, Arka, Kenzie, Leon, Adit, Gio, Bryan, Ezar, dan Dio yang masih di lapangan ya main bola sepak hahaha kebalik:v sepak bola
Bella dan Drea berlari di sana dan di susul oleh Austin dan...
Bruk
Austin terjatuh dan tergelintir kakinya gara gara tidak tau kalo ada bola di depannya dan di injak oleh Austin.
"Awww! Siapa sih yang ngoper kena gue! Sial banget gue hari ini!" ucap Austin kesal dan memegang kakinya yang tergelintir. Bella dan Drea mendengarkannya langsung menyusul sumber suara
"Stin aduh sorry ya gue ngga sengaja" yah tau mesti si Abriel yang mengoper bola.
Pas Austin, Bella, Drea berlari mengejar itu Abriel mempunyai cara licik untuk melukai Austin. Saat Orland ingin memasukan bola di gawang langsung di sambar dengan Abriel lalu menendang dan tepat sasaran Abriel.
"Sini ku bantu ber diri?" ucap Abriel mengulurkan tanganya dan di tangkap Austin lagi lagi ia menjatuhkan Austin
"Iyuwh ngga banget tangan gue pengang tangan lo sorry ya. Byee!" ucap Abriel menepuk tangan seperti orang terkena debu lalu pergi dan menyenggol kaki Austin
"Awww! Bangsat!!" teriak Austin yang masih duduk
"Ayo Stin berdiri biar gue bantu" ucap Bella karna Austin tak menyeimbangkan badannya untuk berdiri dan hampir saja Austin terjatuh karna di belakang sudah ada Orland yang menagkapnya.
Austin menatap mata Orland dan tatapan mereka bertemu entah berapa detik yang tatapan itu
Deg! Deg! Deg!
Jantung mereka saling bertemu satu sama lain mendengarkannya Austin mendengar detak jantung Orland begitu pun dengan Orland yang mendengar detak jantung Austin.
"Ekhem" ucap mereka kecuali Orland dan Austin
Orland dan Austin sadar dengan itu langsung Orland menurunkan Austin dengan pelan pelan
"Lo bisa ngga berdiri?" ucap Orland yang masih memegangi badan Austin
"Gue coba ya?" ucap Austin
"Oke gue ngikutin lo di belakang" ucap Orland yang berlahan melepaskan Badan Austin
Austin mulai berjalan berhati hati
"Eehh gue mau jatuh neh ehh aaaa!" teriak Austin
Orland langsung menangkap dengan cekatan
"Kan udah gue bilang gue ada di belakang lo" ucap Orland menatap Austin
"Ekhem, yeeh kita rasa jadi obat nyamuk" ucap Arka
"Yeeh sirik amat sih lo, bilang aja kalo lo cemburu kan" ucap Kenzie menyenggol tangan Arka
"Enak ya lo ngomong!" ucap Arka sebel karna tak ingin di katai cemburu
"Santai dong gue cuma becanda!" ucap Kenzie
"Udah deh sesama mantan tuh ngga usah ribut" ucap Bella
"Udah lah Lan masa lo ngga tau kalo lo di kasih kode sama Austin buat gendong dia" ucap Leon
"Iya tuh Lan" ucap Bella
"Bell ini rapotnya, ini punya elo sama Austin punya gue udah di tas udah gue waliin tanda tangan" ucap Drea memang Bella yang menyusuh untuk mengambilkan mereka rapot
Orland menggendong dan duduk di area sepak bola
"Bentar gue betulin dulu kaki lo yang tergelintir" ucap Orland
"Iya ati ati ya" ucap Austin khawatir karna ia takut kalo Orland akan menambah kan dan semakin parah sakitnya. Orland memegang kaki Austin dan menyopot sepatu dan kaos kaki demgan hati hati
"Tahan ya" ucap Orland
"Iya" Ucap Austin yang memegang pundak Orland
Langsung Kretek!
"Awww goblok sakit woy!" ucap Austin menjambak rambut Orland
"Magkannya tahan bentar habis ini udah kok" ucap Orland fokus dengan kaki Austin
Kretek! "Awww"
Kretek! "Aawww"Lalu Orland memijat kaki Austin dan selesai
"Udah coba jalan" ucap Orland berdiri dan mengulurkan tangannya
Austin menagkap dan Yap Austin sudah bisa kembali jalan tapi masih radak sakitnya tapi ngga papa lah ya bisa di tahan mungkin nanti bakal sembuh.
Makasih ya guys udah baca
Jangan lupa votkomt
Byee! Muach😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen FictionAustin Earnest dia bersekolah di Internasional school Dia bersifat bad gril terkadang dingin dia keluar masuk ruang BK dan dengan anehnya guru menunjukan dia sebagai pengurus BK Karna dia sangat cerdas selalu mengikuti olimpiade, Austin si tukang pe...