Disuatu sore, aku sedang berjalan-jalan disekitar taman. Tiba-tiba, aku tidak sengaja melihat Andrea duduk di kursi taman dengan mengenakan seragam sepakbola. Kemudian, aku segera menghampiri Andrea yang masih bersandar dibawah pohon itu.
"Hai mas Ndrea, apa kabar?sedang apa disini?" sapaku sambil duduk di sebelahnya.
"Kabarku baik,Tia. Bagaimana dengan kabarmu?"
"Kabarku juga baik. By the way, mas dari mana ya? Kok tumben pakai seragam sepakbola?"
"Oh iya, ini, aku baru pulang latihan futsal dengan teman tim ku. Bulan depan ada pertandingan sepakbola di daerah tempat tinggalku ..."
"Oh iya kah?? Semoga pertandingannya lancar dan tim mas juara ya ... Amin." kagumku dengan mengucapkan doa.
"Terima kasih doanya ya!"
Andrea menatapku sambil memberikan senyuman.
***
Disaat kita sedang menikmati suasana sore itu, tiba-tiba Andrea menghadap kepadaku, seakan ada yang ingin dia katakan.
"Tia ... sebenarnya hari ini aku ada rencana mengajakmu makan malam. Hmm ... Jadi ... kamu berkenan nggak?" tanyanya dengan mata penuh harap.
"Uhmm ... makan malam?? Mas serius mengajakku??" tanyaku keheranan. Karena ini pertama kalinya ada cowok yang mengajakku makan malam.
"Eh tapi kalau kamu ada kegiatan lain, tidak apa-apa. Mungkin lain kali kita bisa lakukan bersama..." nadanya terdengar sedikit kecewa.
"Baiklah, sepertinya nanti malam saya bisa datang, mas. Mumpung saya tidak ada acara lain." jawabku.
"Serius?? Yeah!!! kamu bersedia?? Terima kasih ya Tia!!! Sampai jumpa nanti malam!!!" girangnya mendengar jawabanku.
"Sama-sama, mas..." aku membalas.
"Ah ... Ngomong-ngomong ayo kita pulang. Malam ini kita kencan kan? Eeeh,,, maksudku makan malam, hehe..." gurau Andrea yang membuatku sedikit terkejut mendengarnya.
"Hehe, iya mas. Ya sudah,saya pamit pulang dulu mas!"
"Iya,hati-hati di jalan ya!"
Segera aku beranjak bangun dari tempat duduk dan pergi meninggalkan Andrea yang masih bersiap pulang.
***
Malam datang, suasana dingin merayap masuk ke tubuhku. Hmm, malam ini terasa tidak seperti biasanya.
Aku menatap langit penuh bintang bertaburan, seakan mereka balas menatapku dengan cahayanya.
Aku menunggu Andrea di sebuah caffe yang sebelumnya kita rencanakan untuk bertemu. Orchid Caffe and Restaurant. Itu nama tempat ini. Konsep dekorasi caffe yang cocok banget untuk kita yang suka suasana beda dengan taman anggrek yang indah. Ada beberapa lampu gantung (lampion) menghiasi langit-langit caffe dan kursi-kursi taman yang berbaris rapi memenuhi sudut ruangan.
***
Hampir setengah jam aku menunggunya. Tapi dia tidak kunjung datang.
Tunggu, apakah dia melupakan janjinya??
Ah,mungkin saja dia terjebak macet di jalan. Karena itu dia belum sampai sini.
"Hai,Tia!"
Terdengar suara seorang lelaki dari belakangku."Oh... Ya ampun mas Andrea, ngagetin aja. Mari duduk mas..." aku menoleh dan ternyata Andrea. Segera kupersilahkan dia duduk di sebelahku.
"Udah lama menunggu kah? Maaf ya saat berangkat tadi macet di jalan. Jadi aku tidak bisa datang tepat waktu..." dia menunduk memohon maaf.
"Tidak apa-apa mas, baru setengah jam. Biasa,memang kalau weekend seperti ini banyak orang berpergian. Maklum jika macet di jalan..."
Ya sebenarnya tetap saja bagiku setengah jam itu cukup lama. Namun ... Aku ingin menciptakan suasana yang kondusif kali ini.
"Kamu mau minum dan makan apa? Sini aku pesankan..."
" PELAYAN !!! "
Teriaknya, hingga seorang pelayan datang menghampiri kami dengan membawa buku menu. Aku kaget, suaranya kencang sekali.
"Ada yang bisa saya bantu?" pelayan itu menyodorkan buku menu kepada kami.
"Kamu mau pesan apa, Tia? Ada beberapa jus dan menu masakan Indonesia nih..."
"Uhmm,,ini aja deh. Segelas jus jeruk dan garang asem bandeng, cocok untuk saya yang suka rasa asam,asin dan sedikit manis. Hehe ..." sambil ku menunjuk menu pilihanku. Aku memang suka sekali makanan masam. Karena rasanya yang lebih segar.
"Loh kamu suka masam kah?" Andrea tampak terkejut mendengar menu yang ku pilih.
"Kalau begitu, saya mau pesan roti bakar aja dan segelas teh hangat, mbak."
Aku merubah pesananku. Dan Andrea hanya terdiam.
Kemudian pelayan tersebut mencatat pesanan kami dan pergi untuk mengambil pesanan kami.
***
Beberapa saat kemudian, pesanan kami diantar. Dan kami memulai menikmati makan malam itu.
Ya ampun, aku benar-benar makan malam dengan orang yang baru saja aku temui.
Setelah kami selesai makan malam, Andrea menawarkanku untuk mengantarkanku pulang. Karena suasana semakin malam, aku menerima ajakan nya. Aku di bonceng olehnya dengan motor Ninja-nya menuju rumahku.
Ditengah perjalanan, hawa dingin semakin menusuk relung tulangku. Membuatku merasa kedinginan,
dan refleks tubuhku memeluk tubuhnya yang sedang di depanku.
Awalnya dia tampak kaget, namun seiring waktu dia terlihat nyaman dan mungkin kasihan melihatku sedari tadi kedinginan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fragility of love
RomancePertemuanku dengan seorang pria yang membuatku jatuh cinta ... Hingga akhirnya kisah cinta penuh drama di mulai,, Simak terus ceritannya ya ^_^