Penantian

62 2 0
                                    

Sebelumnya author mau minta maaf
Karena kehalangan pekerjaan dan bulan puasa
Author sampai lupa up hari minggu
Demi kebahagian para pembaca biar gak ngambek
Jadi author kasih kali ini langsung 4 bagian up
Gimana udah gak ngambek lagi kan?
Baik. Kita lanjut bagiannya

Dan hasilnya adalah....
Najwan memang suka kepada ku
Kedua teman ku ini pun berencana membujuk najwan menyatakan perasaannya tanpa sepengetahuanku

Amah:"llliiiiddddd....."(teriak kegirangan)
Aku:"apa mah apa?"
Amah:"najwan suka sama kamu?"
Aku:"terus?"
Amah:"reflek mu kok gitu lid,harusnya seneng"
Aku:"gak ada senengnya mah ,lagipula cuma suka doang kan".

Aku berjalan ke arah pegunungan
Didaerah itu memang sepi dipenuhi rerumputan
Aku sering merenung disana


Aku berpikir apa yang mereka suka dari ku
Sudah terlihat jelas aku banyak kekurangan di antara lain
Kenapa aku?
Aku?
Soal perasaan aku gak bisa main main
Kalo memang dia memang mengicar fisik
Toh, banyak yang lain
Yang kurasa lebih berhak untuk dicintai nya

Memang mungkin pemikiran ku dengan najwan berbeda
Tapi dalam segi pendapat ku
Aku merasa tidak pantas
Dia terlalu sempurna untukku
Bahkan dikalangan perempuan
Dia selalu di perbincangkan
Sedangkan aku..?
Istilah dari dia seornag pangeran
Dan aku rakyat biasa T T

kalo memang menyukai kecerdasan ku
Banyak kok yang lain
Yang pinter dan juga perfect

"Lidya... Lidya..."
(suara najwan)aku mendengar suara , apa sampai sejauh ini sampai aku mendengar suaranya.

"Lidya,bangun udah jam masukan"
Oh, tidak , aku ketiduran ya aku ketiduran
Bagaimana bisa aku seperti ini
Bagaimana jika guru bertanya
Ahh,,, tidakkk....

"lidya kamu kenapa"
Seperti ada yang memegang badan ku erat, hangat, rasa nyaman:)
Aku sedang bermimpi
Apa ini ?...
Air?...
Hujan ya lalu tadi apa seperti sebuah pelukan?...

Aku terbangun dari tidurku...
Dan aku terbangun dalam pelukan najwan yang sedang menangis mengira aku pingsan (kemungkinan dia takut gak bisa angkat karna aku berat)


"syukurlah kau sudah bangun" ujar najwan mengelap air matanya
"kamu nangis?" aku bertanya
Tidak tadi mataku kemasukan serangga" (alasan membalikan fakta biar terlihat cool)
Kita harus segera balik ke kelas




Saat masuk ke kelas
Najwan sama lidya dari mana?
Aku diam bisu tak bisa berkata kata
"maaf, bu sebelum nya saya udah ijin sama bu noor(mamanya najwan) di suruh ambil berkas karena terlalu banyak jadi saya minta bantuan lidya" ujar najwan menjelaskan
"tapi kenapa sama lidya? Tidak sama teman mu yang laki laki"(guru bertanya alasan najwan menyuruh ku )
Najwan membisikan sesuatu di telinga guru sehingga guru itu tiba tiba tidak jadi marah

"iya sudah kalian boleh duduk, lain kali jangan setelat ini ya"
"baik bu" ujar ku dan najwan

Pemikiran ku tentang najwan mungkin salah
Karna aku belum mengenal baik dirinya
Sejauh ini ku kira dia tulus saat mencintai seseorang
Tapi gak semudah itu juga kita bisa memepercayai laki laki
Lagi pula najwan bukan tipe yang ngebet pacaran
Dan aku juga masih smp
Harus fokus sih seharusnya
Biarlah perjalanan ini jadi perjalanan menyenakan
Dia samping ku ada najwan dan hardi yang selalu menyemangatiku



Kita lihat saja semoga dan semoga hubungan kami bisa lebih akrab☺


Sampai jumpa di chapter selanjutnya🙌

My SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang