One Side 一 verji [✔]

7

Jam enam lewat lima belas menit motor ninja vernon sudah terparkir rapi di pekarangan rumah umji. Umji sendiri kaget ketika hendak mengambil susu segar langgananya di depan rumah, ia melihat vernon sedang tertidur di kursi teras rumahnya.

"Vernon.. bangun.." ucapnya pelan.

"Vernon.." umji mencoba menggoyangkan tangannya dan berhasil.

Vernon bangun lalu meregakkan kedua tangannya sambil menguap. Ia terlihat kebingungan namun sesaat kemudian tersadar.

"Morning ji.." kata yang pertama kali keluar dari mulut vernon pagi ini. Umji tak bisa menahan seutas senyuman di wajah cantiknya.

"Morning too, kamu ngapain pagi-pagi di depan rumahku?"

"Jemput kamu." Jawab vernon dengan cengiran khasnya.

Umji tak tahu harus bereaksi seperti apa. Senang, heran, atau merasa aneh? Seorang hansol vernon chwe berada di depan rumahnya sepagi ini hanya untuk menjemputnya, hal tak wajar bagi umji.

"Udah sarapan?" Umji mengalihkan topik.

"Mau sarapan bareng?"

"Eh?"

.
.
Lima menit kemudian umji sudah duduk di atas motor vernon lengkap dengan tas ransel di punggungnya. Ia pun sudah berpamitan dan siap berangkat ke sekolah.

"Tadi kamu ngomong apa aja sama mamaku?"

"Gue bilang mau berangkat bareng lo terus sarapan di luar."

"Terus kata mama?"

"Katanya 'yaudah jagain anak tante ya nak vernon' begitu."

Vernon merasa bangga sendiri diberi kepercayaan oleh mamanya umji untuk menjaga putri bungsunya. Sedangkan umji masih heran kenapa mamanya bisa tiba-tiba akrab dengan vernon.

Setelah sarapan bubur di kedai pinggir jalan mereka pun melanjutkan perjalanan mereka ke sekolah. Vernon mengantar umji sampai gadis itu duduk di bangkunya dengan selamat. Pokoknya benar-benar 'dijagain'.

Saat jam istriahat tiba vernon langsung melesat ke meja umji. Ia memaksa mau membelikan umji makan siang dan menyuruhnya berdiam di kelas agar tidak perlu berjalan ke kantin. Umji tentu saja menolak, ia tidak mau merepotkan vernon. Tapi vernon tidak suka dibantah. Pada akhirnya vernon tetap membelikan umji susu kotak dari kantin. Hari ini vernon benar-benar jadi cowok super perhatian.

.
.
Hari menjelang sore, mereka sekarang sudah berada di parkiran dan bersiap untuk pulang.

"Kamu gak perlu kayak gini non, kan bukan salah kamu yang bikin kakiku luka." Umji tambah merasa tak enak ketika vernon membenarkan tali sepatunya yang terlepas.

"Emang gak boleh kalo gue baik sama lo?"

Umji menghembuskan nafasnya pelan. Ia memang tipe orang tidak suka merepotkan orang lain. Ia malah lebih sering direpotkan, dan umji sudah terbiasa dengan hal itu.

"Bukan begitu, aku jadi ga enak."

"Mau gue enakin?"

"Hah?"

Umji mengerutkan dahinya berusaha mencerna kata-kata vernon sedangkan cowok setengah bule itu cuma cekikikan.

"Udah jangan dipikirin, yuk pulang."

Vernon memasangkan helm ke kepala umji menghentikan gadis itu berpikir lebih jauh. Lagi pula kata-katanya tadi hanya candaan saja.

Mereka sampai di depan rumah umji dengan selamat. Umji benar-benar dijaga dengan baik, bahkan rasa sakit di kakinya sudah banyak berkurang.

"Makasih ya udah ngenterin. Maaf hari ini aku ngerepotin banget."

"Nevermind ji. Kaki lo gimana?"

"Udah mendingan kok."

"Bisa jalan?"

"Bisa lah, kayak yang kamu lihat."

"Kalo gitu hari minggu gue jemput."

"Kok?"

"Kata lo bisa jalan."

Entah kenapa hari ini umji jadi sedikit lola. Mungkin efek berada didekat vernon terlalu lama. Jujur saja semua perlakuan manis vernon membuat jantungnya berdebar.

"Oh, aku kira kamu nanyain hal lain." Umji terkekeh kecil diikuti vernon.

"Jadi.. bisa kan?" Ulang vernon.

Umji kembali ke mode blank-nya, menatap vernon dengan ekspresi bertanya.

"Hari minggu?"

Setelah berpikir sebentar akhirnya umji mengangguk kecil. Senyum vernon mengembang di balik helm full face-nya.  Langkahnya semakin dekat untuk mendapatkan hati umji.

Disini umji sudah mulai melunak yeorobun
Tadinya kalo mau dibikin longchapt mau diadain antagonisnya yaitu fansnya vernon macem sinetron2 gitu lah wkwk tapi aku ga bakat bikin antagonis jadilah ditiadakan. Part selanjutnya last part atau bukan?? Nantikan sajaa hahaha..