5

1.8K 311 24
                                    

Sejak vernon menyatakan perasaanya ia tak pernah lagi berbicara pada umji. Ia berniat melakukan seperti kata umji, melupakan semuanya. Kembali seperti sebelum ia mengenal gadis itu.

Umji? Tak perlu ditanya lagi. Gadis itu menghilang dari kehidupan vernon, sibuk dengan kegiatannya sendiri. Bahkan vernon sudah jarang melihatnya meskipun mereka satu kelas.

Benar kata umji, mereka memang tak pernah dekat sebelumnya. Vernon mulai berpikir mungkin perasaanya hanyalah perasaan suka sementara. Tapi umji masih belum mau pergi dari pikirannya.

.

.

Hari ini suasana sekolah terlihat ramai karena sedang diadakan acara festival tahunan. Vernon berjalan santai sambil sesekali mampir ke stan-stan makanan.

Klub basket sebenarnya membuka stan juga namun vernon terlalu malas untuk bergabung dan lebih memilih menyerahkan tugasnya kepada adik kelasnya.

Sedang enak-enaknya jalan tiba-tiba sebuah tangan menariknya masuk kedalam aula besar.

"Ketemu! Woy gue nemu pangerannya nih!" Teriak orang itu sambil menyeret vernon masuk kedalam backstage.

"Apa-apaan nih?!"

"Udah lo nurut aja!" Ujarnya seraya mendudukkan vernon ke kursi rias.

Vernon seketika langsung didandani ala-ala pangeran negeri dongeng.

"Ini gue diapain sih kak?" Tanya vernon ke yerin, kakak kelasnya yang tadi menyeretnya ke backstage.

"Si mingyu sakit gak ada yang gantiin, perannya kosong, lo gantiin dia ya?"

"Kok gue?! Lagian gue kan gak hafal skripnya."

"Udah gampang, lo tinggal berantem make pedang sama si wonwoo habis itu pura-pura mati. Dialognya dikit kok."

Setelah sedikit bernegosiasi akhirnya vernon hanya bisa pasrah. Lagi pula ia sudah terlanjur didandani dan dipakaikan kostum ala pangeran negeri dongeng.

Vernon menghafal dialognya yang lumayan pendek sambil duduk di sofa pojok ruangan. Matanya melihat sekitar backstage yang terlihat ramai dan sibuk. Tak sengaja pandangannya menemukan umji sedang mengangkut barang-barang properti untuk pentas drama. Ia baru tahu kalau umji anak klub drama.

Vernon teringat lagi dengan omongan umji tempo hari. Mereka memang tak sedekat itu.

Lagi-lagi umji memenuhi pikirannya. Ia jadi tidak fokus dengan kertas script yang ada di tanganya. Memang tak bisa dipungkiri kalau vernon masih menyimpan rasa pada umji.

.

.

Setelah tampil beberapa menit vernon akhirnya turun dari stage.

"Gimana kak?"

"Lo bagus kok bagus! Makasih ya udah mau nolongin." Yerin mengacungkan dua jempol lalu menepuk-nepuk bahu vernon.

"Iya kak santai aja."

"Nanti lo ikut makan-makan aja ya sama anak drama, ambil jatahnya mingyu, lo kan udah bantu."

"Siip kak makasih."

Setelah itu vernon memilih untuk bersantai di backstage sambil melihat-lihat anak-anak drama yang masih sibuk berlalu lalang. Matanya tak sengaja menemukan umji lagi. Gadis itu kelihatan repot namun tetap berusaha mengangkut properti yang terlihat berat.

BRUKKK

"Umji! Yaampun maaf gue gak sengaja"

"Iya gapapa."

One Side 一 verji [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang