Jam menunjukan pukul 18.00 dan serena sedang menatap pantulan dirinya di cermin, entah apa yang dia pikirkan namun serena terus melamun di depan cermin.
Ia baru ingat bahwa ada janji dengan andra jam 7 malam serena pun langsung memasuki kamar mandi. Tak butuh waktu lama serena keluar kamar mandi setelah membersihkan diri nya
Serena membuka lemari nya lalu menatap baju baju yang ada di dalamnya. Sebenarnya dia juga heran kenapa dia sampai sebingung ini, padahal ia hanya akan pergi ke pasar malam bukan ke pesta. Toh dia juga pergi dengan andra yang jelas jelas bukan siapa siapa nya.
Serena pun membawa pakaian nya di lemari. Celana jeans hitam, kaos polos berwarna merah dan dipadukan dengan kemeja kotak kotak berwarna merah dan biru. Tak lupa sling bag berbentuk ice cream. Outfit yang simple dan tidak berlebihan.
Jam menunjukan pukul 18.40, serena langsung keluar dari kamar nya dan menuruni anak tangga. Rumah nya sangat sepi karna ibu nya sibuk mengurusi beberapa butik yang cabang nya sudah menyebar dimana mana, sedangkan ayah nya sibuk bekerja di luar kota. Dan serena pun hanya anak tunggal. Kini dirumah nya cuma ada bi diah sang pembantu yang sangat setia menemani nya.
Melihat serena yang sudah rapih, bi diah pun angkat suara
"Non mau kemana?"
"Mau jalan bi sama temen, kalo bibi ngantuk tidur aja. Soalnya serena juga bawa kunci kok" jawab serena ramah
"Ya sudah non. Jangan pulang terlalu larut ya" dibalas anggukan dan senyuman dari serena
Ponsel nya berdering menampilkan
Giandrakho is calling..
Serena langsung memencet tombol hijau, telepon pun tersambung.
Ren lo udah siap?
Udah
Gue udah di depan rumah lo
Serena menatap jendela rumah nya dan langsung mematikan sambungan nya. Serena berjalan keluar rumah dan menatap andra dengan pakaian yang sangat casual dan terkesan santai, serena suka.
"Lo cantik banget ren" kagum andra
"Mau pergi gak sih?" jawab serena ketus. Dia sedikit risih kalo ada lelaki yang memandanginya seperti itu
Andra tertawa dan memberikan helm nya ke serena, andra mengernyit karena serena tak kunjung menerima helm nya.
"Ngapain? Malem malem gini emang polisi masih berkeliaran?" andra tersenyum lalu turun dari motornya
"Denger ren, helm itu bukan hanya karena semata mata kita takut polisi. Tapi ini juga bisa jagain lo kalo kepala lo kebentur! Lagian di jalan juga dingin, gue gak mau lo kedinginan"
Jantung serena berdegup kencang, entah ini perasaan apa. Seumur umur serena baru merasakan perasaan aneh ini.
"Kok bengong? Udah nih pake" andra memakaikan helm nya di kepala serena. Serena tersenyum di dalam hati
Ternyata lo gak seburuk yang gue pikirin ucap serena dalam hati
🌜🌜🌜
Motor gagah andra melaju membelah jalanan kota jakarta yang ramai dan sangat dingin, ia tak henti henti nya memandangi wajah serena dari kaca spion nya. Hingga suara serena membuyarkan lamunan andra
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
Teen FictionMalam ini, aku hanya termenung di atas meja belajarku bersama pena yang menari nari di atas kertas. Tidak ada yang lain. Aku hanya ingin menulis tentang mu, dan tentang kita. Jika pepatah mengatakan "Jangan ragu melepas merpati terbaik untuk terbang...