Marry Me Scandal

The Next about Our Story

Author POV

Saat matahari mulai menenggelamkan dirinya entah kemana, sepasang kaki melangkah keluar dari dalam mobil sport mahal. Hentakan khas sepatu mahal dengan label Christian Louboutin menggema sering dengan langkah kaki dan tiba-tiba berhenti. Sebuah mobil sport merah hampir saja menghantam tubuh mungil dan sexy wanita itu. Untunglah malaikat pencabut nyawa sedang tidak mood untuk mengantarkannya kesurga. Malaikat yang menjadi penolongnya sore itu sangat gagah dan cekatan saat menolongnya, tapi malaikat bertubuh manusia bukanlah malaikat sesungguhnya dan tak lekang dari kesalahan. Seperti yang sekarang dilakukannya, tanpa sengaja jari-jarinya menyentuh bokong wanita mungil dan sexy itu. Meskipun dirinya adalah pencinta bokong sexy para wanita, tapi dia tidak pernah mencuri kesempatan dalam kesempitan dan kesalahan yang dilakukannya sore ini adalah murni ketidak sengajaan. Sialnya sang wanita menyadari hal itu. Saat akan membantu wanita itu untuk berdiri tegak, dia merasakan seperti ada sesuatu berbentuk tajam yang mengenai permukaan dadanya bahkan mencakarnya meninggalkan rasa perih. Emosinya langsung meluap seperti air mendidih setelah mengetahui kenyataan bahwa kemeja baru miliknya telah robek. Sungguh, kuku macam apa yang sebenarnya dimiliki wanita ini. Dia memberikan isyarat kepada wanita yang menatapnya tanpa wajah bersalah dan malah terlihat menantangnya untuk melayangkan pandangannya kepada hal yang sedang dilakukannya saat ini. Wanita itu langsung melihat kemejanya dan wajah wanita itu terlihat terkejut. Tak lama kemudian wanita itu mendekatkan wajahnya ke telinga kanannya.

"Tidakkah anda sadar bahwa saat ini anda juga melakukan kesalahan fatal?" Bisik sang wanita.

"Dan tidakkah anda sadar bahwa jari telunjuk anda masih tidak menyingkir dari balik kemeja putih saya yang robek dan sekarang malah mencakar permukaan dada saya?" Bisiknya balik ketelinga wanita itu dengan kesal. Tanpa diduga lengan kekarnya mengalami kram dan tidak mampu menopang tubuh wanita itu hingga akhirnya...

Bruk....

Wanita itu terjatuh kelantai. Sungguh, bukan niatnya untuk melakukan hal kasar itu, tapi lengannyalah yang bermasalah. Sekuat tenaga pria itu menahan sakit langsung masuk kedalam lobby gedung penacakar langit yang ada dihadapannya.

"Dasar pria angkuh. Lihat saja dia nanti, aku pastikan dia akan menyesal karena bertindak kasar kepada seorang Kaya Adrian." Kata wanita itu setelah berhasil melalui masa sulitnya untuk bangkit dari lantai sambil dibantu oleh pria yang menjadi asistant pria itu.

"Tolong maafkan tuan Noah, nona. Saya rasa beliau tidak sengaja melakukan hal kasar seperti tadi kepada anda." Kata pria berjas hitam sambil memasang tampang merasa bersalah.

Kaya mendekati pria berjas hitam itu sambil memasang wajah angkuh andalannya. "Oh....jadi namanya Noah. Tolong katakan kepada bos anda itu untuk hati-hati dalam memperlakukan wanita."

Pria berjas hitam itu tidak mengatakan sepatah katapun dan hanya tersenyum lalu pergi mengikuti pria angkuh yang Kaya maksud, yaitu Noah.

°°°

POV Kaya

3 hari telah berlalu. Saat aku sedang dalam keadaan cantik maksimal karena 5 menit yang lalu baru saja keluar dari tempat biasa aku memanjakan diri. Jangan tanyakan apakah aku adalah wanita kelas atas yang suka menghambur-hamburkan uang atau tidak, karena jawabannya adalah mungkin. Kedua orang tuaku sudah tiada sejak aku SD, aku tinggal bersama dengan nenekku yang adalah perancang busana ternama di negara ini. Tidak ada satu pun yang tidak mengenal nenekku kecuali jika dia adalah orang yang sangat pedalaman. Menjadi cucu seorang perancang busana yang disorot di setiap pelosok ibu kota membuatku harus menjaga penampilanku dan itu mengapa 5 kali seminggu aku selalu menyempatkan diri untuk memanjakan diriku.

Saat ini aku sedang menunggu makan siangku tiba dan ini sangat membosankan. Tidak ada seorang pun yang menemaniku makan siang hari ini, karena nenek sedang sibuk dengan pekerjaannya.