2. May's Birthday Party

6 2 0
                                    

Bunny, 29 Juni 2018 🔥

*****

Tepat pukul 1 siang cafe yang semula ramai oleh muda-mudi yang sedang nongkrong bersama teman atau pasangan masing-masing, kini di gantikan oleh hadirnya beberapa anak-anak yang berusia rata-rata 5 tahun. Karena pada saat ini acara ulang tahun dari May sudah di mulai, walaupun belum masuk pada acara intinya, yaitu memotong kue.

Selain cafe itu di isi oleh anak-anak, ternyata yang hadir pada acara ini juga ada orang dewasa. Dan di pastikan mereka adalah kakak atau orang tua para anak-anak kecil tadi.

Bina yang sedari tadi pagi memakai seragam kerjanya, sekarang sudah memakai sebuah dress yang Ia terima dari Kana tepat 1 jam yang lalu. Awalnya Bina menolak, karena ini masih jam kerjanya. Seharusnya Ia baru selesai bekerja pada pukul 2 siang nanti.

Tapi karena adegan drama queen May tadi, mau tak mau Bina menerima dress cantik.

Sekarang Ia sedang duduk di kursi bar sendirian. Karena Kana dan Tino sedang menyapa beberapa orang dewasa itu sebagai perwakilan orang tua May. Si gadis kecil, May, sendiri Ia sedang bermain bersama beberapa teman sebayanya.

"Tante Na." Seorang gadis cilik yang sedang berulang tahun pada saat ini menghampiri Bina. Di tangan gadis manis itu sudah ada sebuah permen lolipo dan ternyata May memberikan lolipo itu kepada Bina.

Bina menerima pemberian May itu. "Terimakasih sayang." Ia tak lupa untuk mengelus kepala May dengan lembut. Salah satu kebiasaannya ketika bersama atau bertemu dengan May.

"Tante, aku mau duduk di kursi kaya tante."

Kursi yang di maksud May adalah kursi yang berada di depan meja bar cafe. Bina bangkit dari duduknya dan mengangkat May. Uh, berat. Namanya juga anak 5 tahun yang sedang masa pertumbuhan. Pasti berat badan mereka sedang dalam masa pertumbuhan juga.

Setelah mendudukkan May, Bina sendiri duduk di kursi yang tadi Ia duduki. Dan mereka saling berhadapan.

"Tante, kado aku mana?" May bertanya dengan mengulurkan kedua tangannya.

Aduh aku belum beli kado lagi. Si Kana juga enggak bilang dari kemarin-kemarin kalau ulang tahunnya May bakalan di adain di sini.

Binggung. Iya Bina binggung harus memberikan apa.

Akhirnya Ia menggenggam kedua tangan mungil milik May. Lalu Bina memberikan senyuman manisnya. "Tante kasih kado buat May tahun ini doa aja gimana?" Tawarnya.

"Doa?" May mencoba berpikir. "Tapi aku maunya kado benda tante, bukan doa."

Bina masih menampilkan senyumannya. Entah kenapa May sangat gampang membuat dirinya tersenyum. Bahkan kedua adiknya di rumahpun, susah untuk membuat Bina tersenyum. Tapi mungkin, kecuali Gaga.

"Sayang, kado doa juga sebenarnya baik loh. Tidak harus setiap ulang tahun di berikan kado berupa barang, May. Karena doa seseorang itu bisa di dengarkan oleh Tuhan dan di amini oleh para malaikatnya. Dan menurut tante, itu lebih baik dari pada kado berupa barang."

May masih menampilkan raut binggungnya. Tapi lambat laun, gadis kecil itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Oke. May mau kado doa dari tante. Doa tante buat aku apa?"

"Doa tante buat May itu... Semoga May sehat selalu, sekolahnya yang rajin, jangan nakal sayang karena jadi seseorang yang nakal sama saja kamu jadi orang jahat, jangan suka usil sama tante Kana dan om Tino....."

"Aku enggak usil sama tante Kana dan om Tino, tante." Ucapan Bina harus terpotong karena protesan May tadi.

"May," Panggil Bina lembut namun ada nada peringatan di dalamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Difference Between Us [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang