keduabelas

96 4 4
                                    

Aku pun kaget mendengar kalau dino adalah adik dari Airlangga
"Ha,Lo kakaknya?"
"Lo baru tau?"
"Iya"

Aku masih menangis sesenggukan karena salah foto yang disebarkan Dino membuat ku amat sangat malu dengan ayah dan bunda

"Udah gak usah nangis lagi,Lo jelek klo nangis"kata Airlangga sambil menghapus air mataku

"Tapi gue malu"

"Santai aja disini mah kek gituan doang biasa,belum ada apa apanya"

"Tapi ....."

"Udah yuk ke kelas udah bel nih"ajak Airlangga

•di depan kelas

"Ntar pulang sama gue,sekalian belajar buat olimpiade oke?"ajak Airlangga

"HM"jawabku singkat

"Lo gak papa?"tanya Nisa

"Gue malu nis"

"Santai aja git,biasa disini mah begituan"kata Nisa membantu menenangkan ku

Bel pulang sekolah pun berbunyi.

"Hai git"sapa Airlangga yang sudah di samping bangku ku

"Ngapain?"tanyaku

"Pulang lah yuk"jawab Airlangga sambil menarik tangan ku keluar kelas dan menuju parkiran

Akhirnya Airlangga dan aku pulang menaiki sepeda motor miliknya dan menuju ke rumah nya
"Belajar di rumah gue mau?"tanya Airlangga
"Boleh"jawabku

Setelah 45 menit dijalan akhirnya aku sampai di rumah Airlangga

"Yuk masuk"

"Bi Iin siapin temen ku minuman"kata Airlangga

"Mau taman  apa dikamar gue?"

"Taman aja"jawabku

Aku dan Airlangga menuju taman untuk belajar

"Eh git bentar ya gue ganti baju dulu"kata Airlangga

Setelah sekitar 10 menit Airlangga pun keluar

"Wangi banget,apaan sih lo git dia ini kakak dari orang yang udah ngejahatin Lo,Lo ga boleh jadi murahan"kata ku dalam hati sambli menggeleng kan kepalaku

"Kenapa git?"

"Gak,lanjut belajar aja"

"Jadi inikan bab yang tentang gelombang bunyi udah dipelajarinya tadi,Lo ngerti gak?"

"R,jangan main hp Mulu,belajar dong besok kan udah mau olimpiade"

"Santai git"kata Airlangga sambil tersenyum

"Santai git"kata Airlangga sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


1

2

3

Seketika aku tidak bisa memalingkan mataku dari tatapan dia

"Misi mbak ini teh nya"kata Bi Iin

"Git?"kata r

"Eh iya apa"jawabku

"Itu teh nya diminum mbak"kata Bi Iin

Setelah 2 jam lebih aku belajar dengan Airlangga ternyata dia lumayan pintar untuk seukuran anak anak geng motor,setelah belajar saat aku ingin pamit untuk pulang tiba tiba rintik hujan pun datang yang tiba tiba menjadi hujan lebat

"Yah hujan"ucap ku sambil sedikit mencengkram tas ku

"Iya,hujan gue jadi inget Adek gue"kata Airlangga

"Emang kenapa Adek Lo?"tanyaku

"Dia udah meninggal,pas hujan..."
"Padahal gue dan dia sering main hujan hujan angin bareng,dan dia yang menyebabkan gue suka sama hujan dan dia juga yang menyebabkan gue benci hujan"kata Airlangga

"Sama...."ucapku lirih

"Kenapa emang git?"

"Orang tua gue meninggal kecelakaan mobil pas hujan .."jawabku

"Eh sorry git gak maksud "kata Airlangga

"Iya gak papa"

Waktu menunjukan pukul 5 sore,hp ku berdering
Ternyata itu telepon dari Rio.

"Mbak kapan jengukin aku"tanya Rio
"Oh iyaa,besok ya"jawabku
"Aku maunya sekarang"kata Rio
"Ga bisa pak Hasyim nya lagi sakit"kata ku
"Ya udah ntar aku naik bis"
"Siapp "

"Kenapa git?"
"Adek gue minta di jengukin di Bandung"
"Terus Lo naik apa?"tanya Airlangga
"Bis paling"jawabku

"Mau gue anterin?"kata Airlangga menawarkan diri

Tentang aku,kamu,dan hujan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang