01 [Sebuah Alasan]

1.1K 3 0
                                    

"Bell! Ada yang nyari lo tuh", panggil Lara sambil masuk ke dalam Bar.

"Siapa sih? Bilang aja gue lagi sibuk. Masih banyak pesenan minuman yang harus gue buat, Lar.", balas Azabella sambil mengambil susu dan menuangkannya ke blender. Dia sedang membuat milkshake chocolate untuk pelanggan.

"Yakin lo? Yang nyari lo kali ini ganteng kok. Lebih ganteng dari yang kemaren-kemaren."

"Gue bingung deh. Kok bisa ya lo hampir setiap hari dicari sama cowok-cowok yang semakin hari semakin banyak.", lanjut Lara sambil melamun.

"Udah ah stop melamun. Pelanggan kita masih banyak. Sana ke depan.", ucap Bella sambil menuang milkshake buatannya ke gelas.

Lalu ia memencet bell untuk memanggil pelayan agar segera mengantar minuman tersebut.

"Hi sweety! Kok gak mau keluar sih buat nemuin gue di depan?", tanya seseorang tiba-tiba yang sangat Bella kenali suaranya.

"Diamlah Jack. Gue gak punya banyak waktu buat ngeladenin lo. Lebih baik lo pergi sekarang." jawab Bella tanpa melihat Jack.

"Baiklah sweety... Gue bakalan balik lagi besok.", balas Jack.

Bella terus-menerus membuat pesanan para pelanggan. Ia bartender di salah satu cafe ternama di Jakarta. Kebanyakan pelanggan yang datang sedang meeting bersama client, mengerjakan tugas dari kampus atau bahkan bersantai dengan teman-teman.

"Lo gak pulang Bell?", Tanya Lara sambil melepas apronnya.

apron : celemek

"Dante belom dateng Lar. Gue gak bisa pulang sebelum dia dateng, masih ada pesenan soalnya.", jawab Bella sambil menuangkan air panas ke bubuk kopi.

"Kalau gitu gue balik duluan ya Bell. Besok ada tugas yang harus gue kumpul soalnya. Gue ke kost-an duluan. See you babe!", ujar Lara sambil memakai jaket dan memakai masker.

"Bawa motor?"

"Engga, gue naik ojek online Bell.", jawab Lara.

"Oke deh, hati-hati Lar! Bilang sama abangnya jangan ngebut-ngebut, nanti lo terbang.", ujar Bella sambil tertawa.

"Yeh sialan lo! Yaudah bye.", ucap Lara sambil berjalan keluar cafe.

Bella langsung menyelesaikan kopi buatannya dan menaruhnya di meja bar sambil memencet bell.

Ia mengambil bubuk greentea dan menuangkan susu serta air panas ke dalam gelas.

"Hei Bell! Sorry telat. Tadi macet di jalan.", sapa Dante sambil melepas jaket dan memakai apron.

Bella hanya menyengir lebar sambil menyelesaikan greenteanya.

"Udah sana lo balik. Rajin amat sih jadi pegawai. Besok gak ada kelas atau gimana?", tanya Dante sambil menghampiri Bella.

"Hahaha. Oke, gue balik ya. Selamat bekerja!", Ledek Bella sambil melepas apron dan memakai sweaternya. Udara Jakarta cukup dingin sore ini.

"Naik ojek online atau ada yang jemput, Bell?", tanya Dante.

"Ojek Online of course!", balas Bella sambil terkekeh.

"Hahahahaha. Oke, hati-hati di jalan.",  ucap Dante yang hanya di balas dengan anggukan Bella.


To Be Continued
4 Juli 2018

Sebuah AlasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang