03 [Sebuah Alasan]

644 3 0
                                    

Bella, Verr dan Dom segera bergegas menuju markas Alian Collins untuk memenuhi rencana mereka. Sedangkan anak buah mereka berjaga-jaga di sekitar markas Collins.

Sesampainya mereka bertiga di depan markas Collins, Bella, Dom dan Verr dihadang oleh penjaga markas Collins.

"Ada keperluan apa?", tanya salah satu penjaga.

"Kami dari X-force Aliance ingin bertemu dengan ketua kalian.", jawab Dom tegas.

"ANGKAT TANGAN KALIAN SEMUA!", bentak anak buah The Collins dari pintu masuk tiba-tiba.

Dom, Bella, dan Verr langsung mengangkat tangan mereka tanpa melawan.

Beberapa anak buah segera menggeledah mereka bertiga dan mengambil tiga senjata revolver dari tangan Dom, Bella, dan Verr.

"Silahkan masuk, bos menunggu kalian.", ujar salah satu anak buah The Collins.

Dom, Bella, dan Verr masuk ke markas The Collins dengan dijaga ketat oleh anak buah The Collins.

Setelah masuk ke dalam markas, mereka disambut oleh ketua The Collins, Demian Alvero Collins.

Demian menyambut mereka dengan tawa mengerikan serta tepuk tangan. Siapapun orang yang bermental tempe, pasti akan takut hanya dengan tawa tersebut.

"Selamat datang X-force Aliance! Aku sangat tersanjung dengan kedatangan kalian. Perkenalkan, aku Demian, ketua dari Aliansi The Collins.", sambut Demian sambil tetap tertawa.

"Kami bertiga datang tidak ingin berbasa-basi, Demian. Aku ingin menjelaskan bahwa semua yang terjadi hanya salah paham.", Bella membuka suara dengan lantang.

"Wow.. chill, girl. Bisakah kalian duduk dan meminum apa yang telah kami sediakan?", tawar Demian.

"Maaf Demian, bukannya kami tidak menghargai mu, tapi kami tidak memiliki banyak waktu.", lanjut Verr.

"Kalau seperti itu, setidaknya kalian duduk.", balas Demian.

Bella, Verr, dan Dom segera duduk dengan sofa yang berhadapan langsung dengan Demian.

"Aku dengar, kau dan Romi sudah menembaki orang-orang ku sampai keritis.", ujar Demian sambil menatap Verr tajam.

"Seperti yang sudah Bella bilang di awal, semuanya hanya salah paham.", balas Dom.

"Iya, hanya salah paham.", tambah Verr.

"Orangmu menembaki Verr dan Romi karena mengira mereka adalah rival mu. Mereka berdua hanya melindungi diri mereka.", jelas Dom tegas.

"Jadi kalian melindungi diri dengan membuat separuh anak buahku sekarat?", tanya Demian sambil menaikkan alis.

"Anak buahmu langsung menembaki aku. Lalu menurutmu apa yang harus aku lakukan untuk melindungi diri? Kabur dan terbang begitu saja?", balas Verr sarkastik.

"Baiklah. Aku, ketua dari The Collins minta maaf kepada pihak X-force Aliance atas kesalahpahaman yang terjadi. Tapi aku harap ini bukan akhir dari hubungan kita.", ujar Demian sambil menatap ke arah Bella.

"Permintaan maaf mu kita terima, tapi aku harap ini adalah akhir dari hubungan aliansi kita. Kami tidak ingin berurusan dengan aliansi kotor seperti The Collins.", balas Bella lantang.

Dari awal kedatangannya, Bella sama sekali tidak suka dengan tatapan Demian. Ia merasa ditelanjangi dengan cara pandang Demian. Maka tentu saja, ia berharap ini terakhir kalinya X-force Aliance memiliki urusan dan masalah dengan The Collins.

Sedangkan Demian memiliki pandangan lain tentang Bella. Belum ada satupun orang yang berani membalas tatapannya dengan sengit seperti Bella.

Biasanya, wanita manapun akan dengan senang hati membalas tatapan Demian dengan menggoda atau mengundangnya.

Sebuah AlasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang