AKdD || Part 1 : Bertemu Aska

5.3K 218 15
                                    

Mobil mewah meluncur meninggalkan rumah di kawasan perumahan elit.

Siang ini Arla harus menemui Aska untuk janji makan siang, karena itu ia tidak dapat berlama-lama berada di rumah Lucca.

Kring... Kring... Kring...

"Halo... Ya..." Arla menyapa seseorang pada ponselnya.

"....."

"Iya Ar. Ini aku juga udah di tempat parkir, masih cari tempat, tungguin sebentar!"

Klik

Setelah memarkir mobilnya Arla bergegas menuju restauran, di sana Aska sudah menunggunya.

"Hei honey, lama banget sih kamu datengnya?" suara Aska sambil memeluk Arla seperti biasa jika mereka bertemu.

"Hehe... Iya maaf. Tadi ada perlu sebentar ke rumah temen," ucap Arla sambil melihat daftar menu.

"Udah aku pesenin. Seperti biasa kan pesenan kamu, sop iga sama orange juice." kata Aska sambil memanggil pramusaji.

Aska adalah tipe laki-laki yang dominan dan posesif.

Semua hal yang berhubungan dengan Arla, semuanya harus Aska yang menentukan karena itu terkadang Arla merasa terkekang dan tidak nyaman.

Tapi terlepas dari itu semua, Aska selalu ada jika Arla membutuhkan bantuannya.

Hubungan Arla dan Aska terjadi karena hasil perjodohan orang tua mereka.

Sejak Arla masih berumur lima tahun dan Aska sembilan tahun, orang tua dari kedua belah pihak telah sepakat akan menikahkan mereka ketika nanti mereka dewasa.

Aska sangat mencintai Arla, rasa cintanya yang begitu besar sehingga Aska tidak mengakui keberadaan wanita lain dihatinya.

Meski begitu, Aska tidak pernah sekalipun berbuat tidak sopan kepada Arla.

Karena itu sampai Arla berumur dua puluh satu tahun, Arla masih tetap seorang gadis. Aska tidak pernah meminta Arla untuk melakukan hubungan intim.

"Kamu tumben Ar bisa makan siang di luar, biasanya kan kamu sibuk banget." tanya Arla sembari menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

"Hem... Kenapa? Mau ya aku sibuk mulu dan nggak perhatian sama kamu?" jawab Aska sambil mencolek hidung Arla.

"Ya bukannya gitu, Ar. Nggak biasanya kan kamu gini makanya aku heran aja, tadi tiba-tiba kamu telepon ngajak aku makan siang bareng," ucap Arla sambil menyesap kuah sop iga dari sendoknya.

"Beberapa hari ini perasaanku gelisah, Ta. Aku merasa kamu sedang menjalin hubungan dengan laki-laki lain di belakangku."

Uhukkk... Uhukkk...

"Hei... Kamu kenapa? Nih, minum dulu! Makanya kalau makan pelan-pelan dong, Sayang," ucap Aska seraya memberikan gelas berisi air kepada Arla sembari sebelah tangannya mengusap punggung sang kekasih.

Dan setelah meminumnya, Arla melanjutkam kata-katanya.

"Abis kamu ngomongnya gitu, orang kok curigaan mulu. Kita ini sudah tunangan, Ar. Masa kamu masih suka cemburuan??"

"Aku cemburu karena aku cinta banget sama kamu, Ta." jawab Aska sambil memegang tangan Arla kemudian mengecupnya sekilas.

"Masa aku nggak boleh cemburu ketika ada laki-laki lain yang menyukaimu?" Aska menatap intens manik mata coklat Arla.

"Duhh Ar! Aku jadi kenyang kalau kamu selalu bahas masalah itu. Sudah! gini deh, kamu hamilin aku aja biar kamu nggak cemburu-cemburu lagi. Beres kan??" ucap Arla sambil membanting sendok pada piringnya sedikit keras.

"Yee maunya... Udah ngebet ya kamu pengen aku gitu-gituin." kekeh Aska menggoda kekasihnya.

"Janji ya! Jangan pernah duakan aku, Arletta Arla!!" kata Aska tegas sambil menatap manik mata coklat Arla.

"Iya ah." seru Arla jengah.

"Sudah akh, aku mau pulang! Selera makanku jadi hilang sekarang." jawab Arla seraya berdiri dari tempat duduknya.

"Sini... Peluk dulu, sebelum kamu pulang!" kata Aska seraya memeluk Arla tanpa Arla membalasnya.

"Ya udah, pulang gih! Aku mau balik ke kantor dulu. Oh ya, nanti malam aku jemput kamu ya, kita makan malam di rumah. Mama sudah nanyain kamu mulu, kenapa sekarang jarang main ke rumah." Dan Arla hanya mengangguk pelan tanda setuju.

Selama perjalanan menuju ke rumah, Arla teringat akan janjinya kepada Lucca, malam ini Lucca telah duluan mengajaknya makan malam.

Duhhhh..... harus bilang apa aku sama Lucca, sudah ketiga kalinya ini aku batalin makan malam sama dia, batin Arla seraya memukul kemudi mobilnya.

"Arrrggghhhh...!?" teriak Arla di dalam mobil.

Ia merasa kesal, kesal harus menjalani hubungan yang seperti ini dengan Lucca.

Dan Arla memutar mobilnya meluncur menuju rumah Lucca.

.

.

🌷🌷🌷   Tbc

.

#repost
Rabu,
25 Sep 2019
06.15 WIB





























𝕬𝖓𝖙𝖆𝖗𝖆 𝕶𝖆𝖒𝖚 𝖉𝖆𝖓 𝕯𝖎𝖆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang