DESHOFWA ZAHFYRA (1)

185 11 4
                                    

Disebuah ruangan yang sepi dengan suasana tenang yang sangat khas,tempat yang tak begitu banyak peminat. Bagi sebagian besar orang,tempat ini jauh dari kata masa kini. Tempat yang hanya berisikan ratusan bahkan ribuan buku,yang tersusun rapih pada tempatnya. Tak ayal membuat mereka yang tak suka atau malas membaca pusing seketika. Beda halnya untuk mereka yang gemar membaca, tempat ini bagaikan surganya. Seperti halnya gadis berkerudung itu,ia tampak asik dengan sebuah buku di tangannya. Tenggelam dari dunia luar bersama deretan kata-kata yang menggambarkan cerita hidup seseorang.

Deshofwa zahfyra, nama yang tertera dalam seragamnya.gadis anggun dengan kerudung yang selalu menutupi mahkotanya.ia bersyukur dengan nama indah yang diberikan orang tuanya tersebut,setidaknya itu cukup untuk mengurangi cacian orang-orang terhadapnya.

"Menyalahkan tuhan?ck,padahal dia hanya kurang bersyukur."
Tanggapnya pada cerita novel yang barusan ia baca. Ia menutup novel tersebut dan mengembalikan ketempat semula,kemudian melirik jam yang ada di tangannya sudah menunjukan pukul 12:45 itu berarti jam pelajaran terakhir telah usai dan waktunya untuk pulang. Lalu kenapa ia tak berada dikelas di jam pelajaran terakhir dan malah diperpustakaan?bolos? Ah,tidak pernah terlintas dipikirannya untuk melakukan hal itu. Jam kosong dikelasnya yang membuat ia menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Ia pun beranjak untuk kembali ke kelas,mengambil tas lalu pulang. Tubuhnya sudah lelah minta untuk di istirahatkan.

"Fy fy,tunggu fy!" seru seseorang di belakangnya,membuat ia menoleh dan memberhentikan langkahnya.
"Via?ada apa vi?" tanya ify,nama panggilan yang biasa orang-orang gunakan untuk deshofwa zahfyra.
"Hhhhh,bentar bentar" ucap via, novia denissa sahabat ify yang tampak kelelahan karena berlari sepertinya.
"Itu,kamu disuruh bu ina keruangannya!" ucap via setelah tenang.
"Aku?lho,mau apa emangnya?" tanya ify bingung.
"Gak tau.yaudah kamu kesana aja dulu!"suruh via.
" iya deh"
"Eh fy,ini tas kamu udah aku ambilin,biar kamu gak bolak-balik"ucap via sambil memberikan tas ify.
" iya makasih yah vi"ucap ify
" yaudah aku keruangan bu ina dulu ya.eh,kamu mau langsung pulang?"lanjutnya
"Iya aku langsung pulang" jawab via
"Oh yaudah hati-hati ya,aku duluan vi"pamit ify sambil berlalu.sambil berpikir kenapa ia sampai di panggil sang guru.apa ia melakukan kesalahan,tapi kesalahan apa? Ify rasa selama ini ia tak pernah melakukan kesalahan.

Via menatap kepergian ify, bohong jika ia tak tau untuk apa ify di panggil oleh sang guru. Hanya saja dia tak enak hati untuk mengatakannya langsung. Ingin rasanya membantu untuk sedikit mengurangi beban hidup sahabatnya itu,namun apa daya hidup via pun tak jauh berbeda dengan ify. Namun via kagum pada ify,dia gadis yang sangat kuat. Dengan kehidup yang jauh dari kata baik ify selalu tegar dan ceria,tak pernah sekalipun via mendengar ify mengeluh ia selalu bersyukur dengan apa yang ia miliki.

Meski begitu ify tak banyak memiliki teman,bahakan di sekolah hanya via yang dekat dengannya itu pun karena via sahabatnya sedari kecil. Orang-orang tak begitu menyukai ify bahkan terkesan segan untuk mendekati ify. Bukan segan dalam artian 'takut', hanya karena sebuah alasan yang membuat orang-orang tak ingin dekat dengannya.

********
Huuh pertama kali nulis cerita,di maklum yakkk kalau absurd gitu heee
Semoga berkenan membaca vote sama commentnya jangan lupa yup

DESHOFWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang