strong (2)

139 13 0
                                    

Hidup itu tak ada bedanya dengan jalan. Tak selalu lurus-lurus saja,pasti ada lika-liku dan rintangan yang harus di lewati. Dan untuk menjalaninya kita harus berjalan tak perlu berlari,karena hidup adalah perjalanan bukan pelarian. Bila saat dimana lelah sesungguhnya datang, istirahatlah bukan berhenti karena perjalanan masih panjang. Dan bersabarlah untuk sampai di ujung dengan kebahagiaan, karena sabar itu tak berbatas jika kita ikhlas menjalaninya.

Ify berjalan dengan lesu, perkataan bu ina tadi cukup mengusik pikirannya.

"Deshofwa akhir-akhir ini ibu perhatikan nilai mu menurun,ibu harap kamu bisa meningkatkan kembali nilai mu!.kalau nilai mu terus memburuk, bisa-bisa beasiswa mu akan dicabut oleh pihak sekolah."

Akhir-akhir ini pikirannya memang lagi kacau, masalah yang kian menerpa hidupnya cukup mengganggu pikirannya.

"Belum lagi,dari laporan bendahara kelasmu. Yang mengatakan, kamu belum membayar untuk acara beberapa bulan lalu. Ibu tau keadaan mu, tapi pihak sekolah tak bertanggung jawab dengan hal itu"lanjut bu ina.

Jangankan untuk membayar itu, untuk kebutuhan sehari-hari pun ia berkekurangan. Apalagi sekarang neneknya sedang sakit, cukup membutuhkan dana untuk pengobatanya.

Saking asiknya dengan pemikiran-pemikiran itu, tanpa sadar ify kini tengah sampai di depan rumahnya.ah, lebih tepatnya rumah sang nenek.

"Assalamu'alaikum" salamnya ketika memasuki rumah, namun tak ada sahutan. Ah ify lupa, neneknya pasti sedang beristirahat dikamarnya. Ify pun berjalan menuju kamar neneknya, membuka pintunya secara perlahan agar tak mengganggu sang nenek. Ify melihat sang nenek tengah berbaring diranjangnya dengan mata terpejam (tidur). Ify duduk di samaping neneknya, karena gerakan ify yang cukup kasar mungkin membuat sang nenek terbangun.

"Eh maaf nek,ify ngebangunin nenek ya?" ify merasa tak enak mengganggu istirahat neneknya.

"Enggak fy, nenek emang gak tidur cuma merem aja. Kepala nenek agak pusing" jawab sang nenek.

"Kepala nenek sakit? Nenek udah makan?minum obat?" tanya ify panik.

"Nenek udah gk papa kok.tadi udah makan terus minum obat juga" ucap sang nenek.

Ify menatap sang nenek sedih. Ify sangat menyayangi neneknya, sedari kecil ify hanya hidup berdua bersama sang nenek. kedua orang tuanya bercerai saat ia berusia 7 tahun. Ayahnya kini sudah bahagia dengan keluarga barunya, dan sang ibu... Ah sudahlah untuk saat ini jangan membicarakan hal itu.

"Maaf ya nek, ify gak bisa selalu jagain nenek" ucap ify sambil menunduk, menyembunyikan air mata yang bisa kapan saja meluncur dari matanya.

"Gak papa fy.nenek yang harusnya minta maaf,nenek selalu nyusahin kamu.pasti kamu cape dengan urusan sekolah belum lagi pekerjaan kamu, ditambah sekarang ngurusin nenek.nenek kasian sama kamu fy" ucap sang nenek sedih

"Nenek gak boleh bilang gitu,ify seneng kok ngejalanin rutinitas ify. Apalagi ngurusin nenek,ify kan sayang banget sama nenek. Jadi nenek harus sehat terus ya" ucap ify sambil tersenyum mencoba menyemangati sang nenek. Sang nenek ikut tersenyum, merasa beruntung memiliki cucu yang tegar seperti ify.

DESHOFWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang