part 3

25 3 0
                                    

Kring Kring Kring...

Bel istirahat berbunyi. Jessi segera merapikan buku bukunya dan berjalan keluar dengan Alice menuju kantin.

"Jessi, tadi kau bicara dengan Max ?"

"Iya. Memangnya kenapa ?"

"Dia itu orangnya cuek sekali Jes. Aku merasa kasihan kepadamu. Bagaimana kalau kau tukar tempat duduk dengan sampingku ?"

"Tidak usah Alice. Tidak apa apa"

Akhirnya mereka sampai di kantin dan segera mencari tempat duduk yang kosong.

"Alice, sepertinya kita melupakan sesuatu ?"

"Oh ya ? Apa ?"

"Jessica, Alice" Teriak seseoang dari arah belakang mereka.

"Kita melupakan Ariana" jawab Jessi

Ariana sampai di meja Jessi dan Alice dengan nafas yang tersendat.

"Kenapa kau seperti dikejar oleh setan ?" tanya Alice

"Aku memang dikejar setan. Walaupun lebih tepatnya Sean"

"Pasti kau jahil lagi" ucap Alice

"Tidak, itu tidak salahku. Salahkan dia yang selalu mengambil barangku tanpa permisi dan aku memukul kepalanya" jelas Ariana

"Sudahlah lebih baik kau pesan makanan dan minuman" usir Alice

"Tidak mau. Kau saja sana"

"Sudahlah biar aku saja" ucap Jessi kemudian berdiri.

"Jessi, aku ingin lemon tea"

"Aku juga"

"Okay"

Setelah Jessi membeli minuman tersebut dan kembali bersama teman temannya.

"Oh ya Ariana" tanya Jessi sambil duduk di sebelah Ariana

"Siapa Sean ?"

"Sean, Dia teman kelasku. Kau lihat 4 orang yang ada disana ?" tunjuk Ariana mengarah ke meja yang berada tak jauh dari meja mereka

"Maksudmu yang ada Max?" tanya Jessi

"Yup. Eh kau satu kelas dengan Max ?"

"Bahkan dia duduk disampingnya Max" jawab Alice

"Benarkah Jessi ? Pasti kesabaranmu selalu diuji" ucap Ariana

"Jadi, yang sangat cerewet dan berambut blonde adalah Sean Marco. Lalu yang berambut kecoklatan selain Max adalah Liam Brodie dan satunya itu, siapa ya namanya ?"

"Hei Alice, yang suka tebar pesona siapa namanya. Aku lupa"

"Jack Miller" jawab Alice

"Ah iya Jack Miller"

******

Dimeja yang tak jauh dari mereka ber 3

"Hei, aku tak bisa membaca pikiran cewek disebalah Ariana" ucap Liam

"Aku juga" sahut Max

"Aku bahkan tak bisa melihat kedatangannya. Tadi, pintu dikelas Max terbuka dan tertutup dengan sendirinya. Bahkan suaranya sangat keras. Saat aku tanya Max ada apa, dia malah tidak tau. Tapi aku sempat melacak asalnya dan aku tidak menemukannya" jelas Sean

"Gadis itu seperti di lindungi oleh sesuatu" ucap Jack

"Perisai biru" kata Sean

"Perisai biru ?" tanya Liam

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang