Part 1

24 5 0
                                    

Jessi terbangun dari mimpinya. Saat ia membuka matanya, ternyata hari sudah mulai gelap.  Jessi melihat seseorang di sudut ruangan. Begitu Jessi menyalakan lampu, sosok itu seakan lenyap. Jessi sangat terkejut dengan mimpi aneh dan bayangan itu.

“Jessi”

“Jessica” teriak Keenan

“Aku dikamar” ucap Jessi

Keenan melangkah masuk dengan senyumannya. Kemudian dia memeluk Jessi dengan erat.

“Ada apa kau ini ?”

“Tidak ada. Aku hanya ingin melihat adik cantikku ini sebelum aku pergi”

“Oh sudalah kak. Umurku sudah 17 tahun dan aku dapat merawat diriku sendiri”

“Sepertinya baru kemarin kau memintaku untuk tetap tinggal disiimu dan selalu memintaku untuk menggendongmu”

“Kak, aku akan baik baik saja. Jangan khawatirkan aku. Sekarang kau bebas untuk memiliki pacar tanpa gangguanku”

“Kau benar juga”
Keenan dan Jessi pun tertawa sampai suara perut Jessi berbunyi.

“Kak, sepertinya kita harus makan malam. Cacing diperutku sudah kelaparan”

“Sebaiknya kau mandi dulu dan setelah itu mari kita makan”

“Siap bos” ucap Jessi lalu pergi ke kamar mandi.

Keenan melihat lihat kamar Jessi sekali lagi. Sebenarnya Keenan lah yang mendesin kamar Jessi. Hanya kamar  ini saja.
Pandangan Keenan tertuju pada  jendela kamar Jessi yang terbuka. Tidak biasanya adiknya itu tidur sambil membuka jendela.

Setelah mengecek jendela itu, Keenan hanya berfikir positif. Mungkin Jessi hanya lupa menutup jendelanya dan Keenan segera pergi menyiapkan makanan.

Brak

Suara pintu seperti ditutup dengan keras terdengar sampai ke telinga Keenan yang berada jauh di ruang makan.

“Jessi” teriak Keenan

“hehe iya kak. Maaf” ucap Jessica yang ternyata sudah di dekat Keenan.

“Lain kali jangan seperti itu. Kalau dirumah tidak ada orang tak masalah tapi kalau ada orang lain yang tau ? mereka mungkin akan memanfaatkan kamu”

“Iya kak. Jessi minta maaf. Lain kali Jessi akan hati hati”

“Yasudah ayo makan dulu”

Mereka pun makan dengan tenang sampai selesai. Ternyata jam menunjukkan pukul 8 malam. Setelah mereka selesai makan, mereka menonton tv bersama.

“Jes”

“Iya kak ?”

“Besok hari terakhir kakak disini, jalan jalan yuk. Sambil liat liat Milan. Dan juga kamu harus tau tempat sekolahmu”

“Oke kak”

Jessi akhirnya berpamitan dengan kakaknya karena dia merasa sudah mengantuk.
Sesampainya dikamar, Jessi tidak lupa mengecek kembali jendela kamarnya dan berdoa semoga dia bermimpi indah.

******

Oh Jessi bermimpi ini lagi. Dia sedang berada di lebatnya hutan dan seseorang memnggil nama ‘Selena’. Tapi kali ini berbeda, Jessi masih mendengar teriakan laki laki itu. Laki laki itu berlari kearahnya dari arah depan.

Jessi yang hanya berdiri mematung hanya bisa menutup matanya.
Laki laki itu hanya melewati Jessi. Jessi yang terkejut kemudian membuka matanya dan ia baru menyadari, bahwa dirinya sekarang menjadi tembus pandang.

“Selena”

“Selena”

Tiba tiba badan Jessi terasa ringan. Jessi seperti bisa memindahkan dirinya sendiri, ia seperti terbang. Dan benar saja ia memang terbang seperti roh.

Jessi mengikuti arah laki laki itu berlari sampai ia tiba disebuah danau yang indah. Sebenarnya Jessi sempat heran, kenapa laki laki itu berlari cepat sekali. Bahkan untuk seorang manusia mana mungkin bisa berlari secepat itu.

Laki laki itu melihat sesuatu kedalam air. Karena rasa penasaran, Jessi mengikuti arah laki laki itu ke permukaan air. Betapa terkejutnya Jessi saat melihat pantulan bayangannya sendiri di dalam air.

Yang lebih mengejutkan bagi Jessi adalah, Ia berdandan seperti seorang lady. Rambutnya yang coklat diikat menjadi  satu dan Jessi merasa bahwa dirinya sangat cantik.

Laki laki itu pun melihat ke arahnya dan sekali lagi, pandangan mereka bertemu.

“Aku akan menemukanmu” ucap laki laki itu sambil tersenyum.

Jessi  terbangun ditengah malam. Ia melihat jam disamping tempat tidurnya dan ternyata masih jam 1 pagi. Karena merasa haus, Jessi pergi ke dapur dan mengambil air di kulkas. Setelah itu, Jessi kembali ke kamarnya dan melanjutkan tidurnya.

*******

Pagi harinya, Jessi membantu kakaknya untuk memasukan koper dan segera melakukan rekreasi dengan kakaknya. Mengelilingi Kota Milan dan berkunjung ke sekolah barunya walaupun hanya melihat dari depan gerbang sekolah.

“Jadi ini sekolahku ? hm... lumayan”

“Besar ?”

“Yup”

“Ayo kita pergi lagi. Nanti sore kakak harus pulang jadi, kakak tak mau melewatkan waktu ini”

Mereka akhirnya pergi dan melanjutkan jalan jalan yang sempat tertunda. Jarak sekolah dengan tempat tinggalnya lumayan jauh.

“Oh ya Jess, karena kamu masih baru disini, Mom berpesan kalau kamu boleh membawa mobil ini dan harus berhati hati”

“Iya kak.”

Tak terasa waktu sudah hampir sore dan Jessica arus mengantar Keenan ke bandara dan mengucapkan selamat tinggal kepada Keenan.

“Jangan lupa makan, kalau ada sesuatu langsung bilang ke aku. Jaga istirahatmu, jangan sering nonton drama korea”

“Iya kakak ku sayang”

“Jessica, ingat pesanku ini. Jangan pernah menyebutkan nama belakangmu kepada siapapun kecuali itu hal yang mendesak, jangan melepaskan kalung pemberian nenek dan jangan menggunakan kemampuanmu disembarang tempat apalagi sampai ada yang tau”

“Aku akan mengingatnya kak”

“Kamu harus tau, melepas kamu sendirian di kota ini sangat berat bagi kami. Aku, Mom and Dad akan selalu menghubungimu.  Akan aku usahakan setelah lulus dari kuliahku, aku akan tinggal dan mengurus perusahaan Dad di Milan agar selalu bersamamu”

“Iya Jessi mengerti. Jangan membuat air mataku ini jatuh kak. Aku sangat ingin menangis jika kau lanjutkan”

“haha iya adikku sayang”

“Kakak pergi dulu. Akan kuhubungi jika sudah sampai London”

“Iya, sampai jumpa. Selamat tinggal. Hati hati kak” ucap Jessi sambil memeluk Keenan.

"Always my sister" Keenan mengacak acak rambut Jessi pelan.

Keenan melepas kepergian Jessi dengan berat hati. Setelah melihat Keenan yang mulai menjauh dan tak terlihat lagi, Jessi pulang ke apartemennya.
Karena lelah, Jessi merebahkan tubuhnya di sofa.

“Aku sendirian disini. Mulai sekarang kau harus bisa hidup mandiri Jessica. Lusa pasti kau akan punya teman” ucap Jessi kepada dirinya sendiri

*******

Bersambung.....

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang