Story 1

863 91 28
                                    


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Happy Reading
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<









Suara tangis bayi terdengarterdengar dari dalam ruangan bersalin, membuat hati seseorang diluar ruangan itu seakan ingin melompat. Tak lama kemudian seorang dokter keluar dengan melepas maskernya.

"Uisa-nim bagaimana keadaan istri dan anak saya" lelaki tinggi bermata elang itu menghampiri dokter tersebut.

"Anak anda lahir dengan sehat, keadaan eommanya juga cukup sehat, hanya perlu istirahat, dan selamat tuan Choi anda memiliki seorang anak laki-laki" dokter itu meraih tangan lelaki dihadapannya.

Minho lelaki itu tak kuasa menahan tangisnya, ia segera memeluk Jinki yang berada disampingnya.

"Hyung anakku namja" ujar Minho membuat beberapa mata disana juga ikut terenyuh.

"Yah... Yah... Selamat untukmu appa Minho" Jinki menepuk pundak Minho.
"Cepat lihat anak dan istrimu, mereka pasti menunggumu didalam"

"Ne, hyung, aku masuk dulu" ujar Minho.

"Terimakasih Myungso-ah" Minho memeluk kilas Myungso yang berdiri tak jauh dari sana bersama sang istri.

"Sama-sama hyung" ujar Myungso.

"Sungjjongie, terimakasih sudah menemani Taemin" Minho menatap Sungjong yang sedang menggendong bocah kecil itu.

"Ne, hyung, sudah temui Taemin hyung, dia pasti merindukanmu" ujar Sungjong.

"Ne" Minho segera memasuki ruang persalinan dimana Taemin masih terbaring itu.

.
.
.

"Appa pulang, kajja kajja.... "

Sebuah langkah kecil yang tergesa itu berlari menuju pintu.

"Appaaa!!" pekikkan menggemaskan itu membuat Minho yang baru saja datang tersenyum cerah

Bruk

"Huweee"

"Astagah Jungwoonie" Taemin dan Minho berlari menghampiri Jungwoo kecil yang terjatuh itu.

"Appoyo... Huweee... " tangisnya semakin pecah ketika berda dalam dekapan Minho.

"Ssssshhh... Gwaenchana... Gwaenchana... Lihat lihat, kodoknya sudah berlari jauh" Minho menepuk-nepuk pelan punggung anaknya itu.

"Nappeun... Hiks... Hiks... " tangan kecil itu mengusap mata sembabnya. Gerakan seolah melempar sesuatu kelantai itu membuat gelak tawa Taemin dan Minho tak tertahankan.

"Aigoo... Appa sangat lapar, woonie dan eomma memasak apa hari ini?" Minho mencium pipi gembil anaknya.

"Yetang!" bocah kecil dalam gendongan Minho itu berteriak semangat dengan mengangkat sebelah tangannya.

"Igo mwoya?" Minho menatap anaknya bingung, ia sedikit tak mengerti dengan bahasa anaknya sendiri.

"Samgyetang, aku membuat samgyetang" Taemin meraih tas ditangan Minho, dan tersenyum manis pada suaminya itu.

"Wahh jinjja, aigoo... Appa tidak sabar ingin mencobanya"

Mereka berjalan beriringan ke ruang makan.

"Appa, woonie yang membuatna" suara kecil itu melebarkan gelak tawa Minho.

"Jinjja? Bukan eomma yang memasak?" Mnho mendudukkan dirinya dikursi  yang biasa ia tempati, dihadapannya sudah tersaji makan malam lengkap.

To Be a FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang