"Geinaaaaa ada the jambul mau ke kantin cepetan jalannya"ucap shedia dengan hebohnya sambil menarik tangan geina agar berlari.
"Shed bisa pelan ga?tangan gw sakit"sebal geina pada shedia yang menarik tangannya dengan kejam.
"Ehhh cup cup cup maafin shedia ya gei"ucap shedia sambil terkekeh dan memberi kan dua jarinya(peace)pada geina.
"Heh dasar"dengus geina kesal.
"Yahh kan gei udah ketinggalan jauh"shedia dengan wajah sedih pas pasan nya.
"Bodo"balas geina sambil menjulurkan lidahnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Geina stefani
Salah satu gadis cantik di sma tirta kelas XI Ipa,ia terlahir dari kalangan keluarga dengan perusahaan yang amat melimpah namun tidak ada yang tau dengan hal itu selain sahabatnya yaitu shedia,memang tidak banyak siswa siswi sma tirta yang mengenal shedia karna geina kurang suka dengan kefamous san baginya itu hanya akan membuat hidupnya tidak bebas,kegemarannya membaca buku juga membuatnya pintar dalam beberapa mata pelajaran terutama fisika,namun sayangnya geina memiliki sikap yang bodo amat dengan lingkungan sekitarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shedia felisha
Ia sahabatnya geina,gadis ini cantik,baik,dan mengerti setiap keadaan geina,shedia memiliki keluarga namun keluarga mereka tinggal di canada dan shedia memilih untuk tetap di indonesia dan tinggal di sebuah apartemen.
. . .
"Lu pesen apa ndu?"tanya raifal pada pandu.
"Cappucino aja"
"Lu no"tanya raifal pada vano.
"Sama kek pandu"
"woyy semuanya yang ada disini abang pandu sama abang vano lagi diet nih pada takut gendut"ucap raifal berteriak hingga semua perhatian tertuju pada meja mereka bertiga.
"Bangsat lu fal"ucap pandu sambil menjitak kepala temennya yang kurang belain itu.
"Mampus lu di jitak babang pandu"ucap vano dengan tawa nya yang beriringan.
"bodoo gak jadi gw pesenin lu berdua"ucap raifal dengan wajah cemberut.
"Haha abang raifal ngambek nih"balas pandu.
"Yaudah gw aja yang pesenin sekalian gw mau nyemperin temen gw"ucap vano.
Vano berjalan menuju satu meja dan terdapat dua orang gadis yang sedang makan yaitu geina dan shedia.
"Hy geina,shedia"ujar vano.
Geina dan shedia mengadahkan kepalanya kesumber suara.
"iyaa"ucap geina dan shedia.
"kenapa van"tanya geina.
"Nanti gw mau latihan basket buat besok lomba,tolong bilangin bu reni ya gw gak masuk kelas dulu"ujar vano.
"Okee van"ucap geina.
"makasih geina"ucap vano sambil mecubit pipi geina dan berlalu.
"Gei kayanya vano suka sama lu deh gei"ucap shedia.
"Nggak gw kan sama vano cuma temen yang saling bertukar otak pas belajar doang shed"jelas geina.
"Owh"balas shedia dan melanjukan makannya lagi.
#
"Lu nyemperin siapa van?"tanya pandu penasaran.
"Owhh itu,dia namanya geina pinter,cantik lagi"ucap vano.
"Ciaelah suka ya lu?"ucap raifal sambil terkekeh.
"Nggak gw cuma sering tuker otak aja sama dia"ucap vano
"Owh"balas pandu dan raifal.
Tanpa sadar pandu terus memperhatikan cwe yang tadi vano samperin. "cantik,manis,imut"gumam pandu.dan tanpa sadar mata mereka bertemu.
"Shed shed emang gw makan belepotan ya?"tanya geina dengan gugup.
"Nggak lu kenapa sih?"tanya shedia
"itu tu cwo yang duduk deket vano liat kek gw terus"ucap geina dengan gerak mulut yang kecil.
Shedia langsung menoleh kearah meja the jambul dan mendapati pandu yang memang sedang memperhatikan geina.
Pandu sadar akan gerak geina yang enggan di perhatikan olehnya.
"Anjirrr gei lu diliatin sama pandu"ucap shedia sedikit heboh.
"Siapa sipandu kenal aja enggak gw"ujar geina acuh.
"Si pangeran jambul gei"ucap shedia dengan senyum mengembang.
"Gak kenal"ucap geina.
"bodo gei makanya kalo disekolah tuh perhatiin lingkungan jangan perhatiin buku yang ada ditangan lu terus"ucap shedia kesal.
"Nanti kalo diperhatiin sama gw pada baper lagi"ucap geina sambil tertawa.dan tanpa geina sadar pandu lagi lagi memperhatikannya.
"Bodo njing"ucap shedia frustasi
"Hehe,kuy ah balik ke kelas"ujar geina sambil mengambil membawa bukunya.
geina dan shedia pergi menuju kelas dan berjalan melewati meja pandu,pandu si pangeran jambul itu memberi senyuman pada geina yang jarang sekali ia tunjukan.namun sayangnya dibalas acuh oleh geina.
