PART 4

270 46 39
                                    

Haiii apa kabar:))
Masih setia baca cerita aku ngga?
Silahkan komen jika ada kesalahan penulisan.
'selamat membaca:)'

-----------------

Pagi ini kelas XI-IPS 3 sangat riuh, tapi seketika kelas langsung mendadak sepi dan semua murid kelas XI-IPS 3 kembali ke tempat duduk nya masing-masing saat melihat pintu kelas yang tiba-tiba terbuka.

Semuanya pura-pura sibuk dengan buku nya masing-masing.

"Woy Pa Ical ngga ada." Teriak Rafel-ketua kelas XI-IPS 3-dari luar kelas sambil berlari.

"Woooooooo." Sorak semua murid kompak.

"Sialan lo El." Ucap Oliv.

"Panik ya pada?" Jawab Rafael.

Sedetik kemudian mereka semua dibuat kaget termasuk Rafael yang langsung lari ke tempat duduk nya karna pintu kelas kembali terbuka.

"Assalamualaikum."

"Ahh, untung Pa Ical belom dateng." Ucap Atha sambil berjalan menuju bangkunya.

Rafael mengambil pulpen yang ada diatas meja Juna-teman sebangkunya-lalu melemparkan ke arah Atha yang menyebabkan Atha meringis kesakitan. "Bikin panik aja lo Tha."

"Lah lo kenapa panik? Kan kata lo sendiri kalo Pa Ical ngga ada." Sambung Fajri teman sebangku Rafael.

"Ah lo juga panik. Lo, lo, lo semua panik kan?"

"Kita panik karna liat lo lari." Jawab Alice.

"Ya takutnya aja kan itu guru lain gitu."

Kelas kembali riuh. Hanya 2 murid yang memanfaatkan waktu nya untuk belajar dari 30 murid dikelas ini. Selebihnya bercanda, bergosip, tanding mobile legend dengan kelas sebrang yang mungkin juga tidak ada guru di kelasnya atau pergi ke kantin.

🍒🍒🍒

Varrel mengendarai motor nya dengan kecepatan diatas rata-rata. Bagaimana bisa dia bangun kesiangan. Padahal ini baru hari kedua ia sekolah di SMA GEMILANG.

Koridor nampak sepi. Beruntung sekali satpam tidak ada di posnya tadi, jadi Varrel bisa dengan gampang masuk tanpa kena aduan pa satpam pada guru BK yang akan membuatnya dihukum. Dengan cepat Varrel menyurusi koridor menuju kelasnya.

Ia membuka pintu kelasnya dengan perlahan, lalu masuk saat melihat tidak ada guru yang mengajar di kelasnya. Dan saat ini yang ia lihat adalah wajah tegang teman-temannya. "Ko diem?" Tanya Varrel.

"Untuk ketiga kalinya ya ini!" Ucap Oliv.

"Ngga usah ngagetin gitu bisa ngga sih Rel." Sahut Rafael dengan nada mendramatisir, dan kedua tangan yang memegang dada.

🍒🍒🍒

Bel istirahat berbunyi, yang biasa Atha lakukan adalah menunggu teman-temannya membeli makanan di kantin untuk makan bersama di kelas.

Yang pergi ke kantin hanya oliv dan Felice. Sedangkan Alice pergi ketoilet dikarenakan perut nya yang terasa mulas, tapi Alice bilang akan menyusul ke kantin saat selesai nanti. Yang ditunggu-tunggu saat ini tak kunjung datang. Atha memeriksa kolong meja Olive dan Felice, ternyata mereka tidak membawa ponsel nya. Bagaimana Atha bisa menghubungi mereka? Seperti nya terpaksa ia harus menyusul kekantin.

Atha menyusuri koridor dengan santai, sesekali membalas sapaan teman atau adik kelasnya yang menyapa. Namun mendengar namanya dipanggil, Atha menghentikan langkah kaki nya dan berbalik melihat kebelakang. Terdapat Adit-teman sebangku Varrel-sedang berlari kearah nya dengan tangan kanan memegang gelas minuman dan tangan kirinya yang melambai sambil memegang ponsel.

Saat sudah hampir dekat dengan Atha, tak disangka Adit pun terselengkat kakinya sendiri, yang membuatnya jatuh sampai mencium lantai.

"Adit lo apa-apansih." Atha menggerutu kesal.

"Aduhhh bibir gue!" Ucap Adit yang masih dengan posisi tengkurap. "Lho jus gue tinggal seteguk?" Tanyanya pada diri sendiri.

Adit berdiri dan menganga saat melihat wajah Atha yang merah padam dengan kedua tangan yang mengepal kuat. Pasti nya sebab jusnya yang tumpah mengenai seragam Atha. Suasana koridor masih cukup ramai, banyak siswa-siswi yang berlalu lalang karna ini memang masih jam nya istirahat. Jadi banyak pula yang menonton kejadian ini.

"Tha maaf banget sumpah, gue ngga sengaja, aduhh giman-" Belum sempat menyelesaikan yang ingin disampaikan pada Atha, tangan kanan seseorang melingkar dileher nya. "Mau lari kemana lo, hah? Siniin handphone lo."

"Nih, ini nih Tha, gara-gara Varrel nih semuanya!" Ucap Adit pada Atha.

Yang disebut namanya langsung melihat kearah depan, yang dia lihat wajah marah nya Atha. Tidak mengerti dengan perkataan Adit barusan Varrel bertanya. "Ko gue si Dit?"

"Ya emang gara-gara lo!"

"Tapi yang jatoh terus numpahin jus ke bajunya Atha kan lo!"

"Siapa suruh lo ngejar gue?"

"Siapa suruh lo foto-foto gue dari atas pas gue lagi BAB?"

Seketika semua murid yang mendengar itu langsung tertawa. Terkecuali korban yang terkena tumpahan jus.

"Ngga penting!" Tak ingin berlama-lama dan banyak bicara dalam keadaan seperti ini, Atha langsung pergi dari hadapan keduanya menuju kelas, mengurungkan niatnya yang ingin kekantin karna tidak mungkin ia kekantin dengan keadaan bajunya yang seperti sekarang. Untung saja hari ini ada pelajaran olah raga, jadi Atha tidak perlu repot-repot meminjam baju pada temannya, dan ia akan meminta izin untuk menggunakan pakaian olah raganya sampai pulang.

Saat masuk kelas, hanya ada seperempat temannya dikelas. Mereka melihat baju Atha yang kotor dan menanyakan apa yang terjadi dengan Atha. Lalu Atha menjelaskan dengan singkat inti dari kejadian.

Ada yang aneh, saat mencari ia tidak menemukan baju olah raganya, ini benar-benar aneh. Karna ia yakin bahwa baju dan celananya sudah ia masukan kedalam tas, namun yang ia lihat di dalam tasnya hanya celana olah raganya saja.

"Ada yang liat baju olahraga gue ngga?" Tanya Atha pada teman-temannya yang berada didalam kelas. Ia berharap ada yang melihatnya, namun dengan kompak semua nya menjawab 'tidak'.

Atha sangat malas saat melihat Adit dan Varrel masuk kelas. Varrel menghampiri Atha yang tengah sibuk mencari bajunya. "Nih pake baju gue, gue pake kaos buat olah raga nanti." Ucap Varrel sambil menyerahkan baju nya pada Atha. Tetapi Atha masih diam, malas untuk menerimanya namun bingung harus mengganti baju nya dengan apa.

"Baju lo mana Dit?" Tanya Atha.

"Baju gue robek, dibagian..... ketek nya Tha, lo mau emangnya pake baju gue?" Jawab Adit disertai cengiran bodoh nya.

Ia bersumpah akan menjambak rambut ketiga temannya nanti yang tak kembali-kembali dari kantin sampai waktu istirahat selesai. Membiarkannya lapar menunggu makanan yang katanya akan dibawakan namun tak kunjung datang. Dan membuatnya mengalami kejadian yang menyebalkan ini.

Dengan ragu Atha mengambil baju Varrel dari tangannya, lalu bergegas pergi ke toilet untuk berganti. Dan dengan tidak senang hati ia harus menggunakan nya sampai pulang.

*******

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VernathaVarrel (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang