Chap 9

58.7K 3K 64
                                    

Suara dentingan pedang yang beradu dan teriakan memekakkan telinga serta jeritan pilu menyayat hati memenuhi medan perang.

Mayat berserakan di mana-mana, rumah penduduk terbakar. Kedua kubu masih saling beradu dan belum ada yang mengalah.Kaisar Zhang berdiri di tengah-tengah medan tempur. Ada sayatan panjang yang melintang di bagian perut hingga dada. Rambut kaisar pun sudah berantakan.

"Jendral kita Serang istananya langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jendral kita Serang istananya langsung. Kita sudah menghabiskan waktu dua minggu di sini. " Kaisar memberi perintah.Jendral Yong mengangguk lalu berteriak memerintahkan pasukan mereka untuk menyerang.

Kaisar menaiki kudanya. Ia diam di tempat sambil memperhatikan para prajurit yang sedang membuka pintu gerbang istana.

Brak...

Pintu tersebut terbuka kaisar langsung memacu kudanya masuk ke dalam istana. Di dalam sana sudah berjejer pasukan yang melindungi istana. Sang kaisar kerajaan pun sudah siap dengan kuda dan pedangnya. Ia harus sebisa mungkin untuk mempertahankan istananya. Atau mungkin ia akan membuat perjanjian dengan Kaisar Zhang.

"SERANG...!" kedua kubu langsung menyerang.

Kaisar Zhang sekarang sedang berharap dengan kaisar kerajaan lawan. Mereka beradu pedang. Kaisar Zhang menggerakkan pedangnya seperti tarian kematian.

Entah karena faktor usia atau apa, kaisar Zhang akhirnya memenangkan pertarungan tersebut. "Apakah anda akan menyerah dan menjadi sekutu kami atau anda memilih mati kaisar Ho? " kaisar menodongkan pedangnya ke leher kaisar Ho.

"Baiklah, saya akan menjadi sekutu anda tapi dengan satu syarat. " Kaisar Ho memberikan sebuah syarat.

"Apa syaratnya? "

"Syaratnya cukup mudah, anda hanya harus...."

*****

Selama dua minggu ini Jianheeng di sibukan dengan tugas-tugas istana. Ia sekarang sedang berkuat dengan lembaran-lembaran laporan dari rakyat. Ia harus membacanya dengan teliti dan mengambil keputusan dengan benar agar kedua belah pihak tidak di rugikan sama sekali.

"Permisi permaisuri, saya membawa pesan dari kaisar dan harus di berikan kepada anda. " seorang kasim masuk ke dalam istana bulan.

"Baik terimakasih kau boleh pergi." Jianheeng menerima surat itu lalu mulai membacanya.

"Penyambutan dan perayaan? Tapi perayaan untuk apa? Apa mungkin perayaan untuk kemenangan kaisar? " Jianheeng berbicara sendiri perasaannya tidak enak tapi ia abaikaan.

Dua hari lagi kaisar akan pulang. Itu tentu kabar yang menyenangkan, ia akan terbebas dari tugas-tugas istana.Jianheeng bangkit dari duduknya dan memberi tahu kepada dayang Mei, dayang setianya untuk mengumpul semua dayang dan kasim.Jianheeng pergi dari kediaman bulan menuju kediaman ibu suri untuk memberi tahu kepulangan kaisar. Ia juga sudah menyuruh dayang untuk memberi tahu Fengying.

*****

Semua kasim dan dayang sudah berkumpul di halaman istana. "Dengar baik-baik semua, kaisar akan pulang dua hari lagi dan beliau meminta kita menyiapkan pesta penyambutan dan perayaan. Kaisar akan tiba pagi-pagi dan sebarkan undangan kepada seluruh rakyat untuk pesta tersebut. Dan tepat pada hari itu akan di adakan perayaan musim panas. " Ibu suri memberi tahu.

"Kalian bubar dan mulai menyiapkan hal-hal untuk pesta penyambutan dan perayaan." Jianheeng menyambung ucapan ibu suri. 

Seluruh dayang dan kasim segera pergi dari sana dan menyiapkan hal-hal untuk pesta tersebut.

"Jianheeng, bagai mana dengan tugas-tugas kerajan? "

"Baik ibunda. Saya sudah menyelesaikan semua tugas-tugas tersebut dan tinggal di cek kembali oleh ibunda agar tidak ada yang salah. "

"Baiklah, ayo kita ke kediaman bulan. Kita kerjakan bersama-sama. " mereka pergi meninggalkan halaman istana.

*****

Dua hari kemudian.

Semua persiapan untuk pesta sudah selesai. Para keluarga kerajaan berjejer rapi menunggu kedatangan kaisar.Selang beberapa menit terdengar derap langkah kaki kuda. Kaisar dan rombongannya masuk ke dalam istana.

Ada sesuatu yang aneh, kaisar tidak membawa dayang ikut ke medan tempur tapi kenapa ada puluhan dayang yang berbaris rapi di belakang rombongan kaisar?Dan ada sebuah tandu yang di bawa oleh empat orang prajurit. Sebenarnya ada apa ini? Tidak mungkin yang ada di fikirannya terjadi.

Empat pengawal tersebut menurunkan tandu dengan hati-hati. Jianheeng menatap kepada tandu tersebut. Semoga saja yang ada di fikirannya tidak benar.

Fengying bahkan sudah menatap tidak suka kepada tandu di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fengying bahkan sudah menatap tidak suka kepada tandu di depannya. Fikirannya sama dengan Jianheeng.Saat pintu kecil di tandu tersebut di buka dan seseorang di dalamnya turun Jianheeng hampir saja pingsan.

Fengying bahkan membulatkan matanya tidak percaya lalu berkedip beberapa kali untuk memastikan hal tersebut.Ibu suri Shi Huang masih terlihat Anggun dan berwibawa, tapi tatapan matanya memandang putra satu-satunya tajam.

Chang sangat tidak suka apa yang di lihatnya, hati ibunya pasti sakit melihat ini. Hal ini memang sudah biasa dalam sebuah kerajaan tapi sebagai seorang wanita hatinya pasti tersakiti.















⚠WARNING⚠

LANJUTAN DR CERITANYA BISA BACA DI APK DREAME ATAU DI GOOGLE...

LINK BISA DM SAYA SOALNYA GK BISA SHARE DI KOMEN...

Kaisar Fall in Love. (End Di Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang