Chap 4

63.6K 3.8K 100
                                    

Saat ini Jianheeng sedang bermalas-malasan di atas gazebo. Ia berbaring menatap langit-langit gazebo. Jianheeng membalikkan badannya ke arah air.

Ia seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup, Pikirannya melayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup, Pikirannya melayang. Ia memikirkan seharusnya ia sudah mati saat tertabrak truk, tapi dewa berkata lain.

Sekarang ia tinggal di sini dan memiliki seorang putra. Walaupun Chang bukan putranya tapi ia sangat menyayanginya. Ia tidak ingin Chang menderita, ia harus bisa membuat Chang bahagia dan menyingkirkan selir kaisar Zhang.

Tepulan pelan di bahunya membuat Jianheeng tersentak kaget lalu duduk. Di hadapannya sekarang duduk kaisar Zhang yang menatap matanya dengan tatapan pedih.

"Selamat siang yang mulia. Ada apa anda kemari? " nada datar dan dingin Jianheeng membuat kaisar Zhang terheran-heran.

Apa yang terjadi pada istrinya? Kenapa sikapnya berubah? Apa karena insiden malam itu? Tapi semarah apapun Jianheeng akan tetap berikap lembut.

Kaisar Zhang berdeham pelan. "Tadi aku kebetulan lewat dan melihatmu di sini jadi aku menghampirimu. Kenapa kau tidak ikut makan siang permaisuri? "

"Saya masih kenyang yang mulia."

Hening, hanya ada suara angin kencang yang bertiup lembut. "Tentang perjodohan Chang aku-" ucapan kaisar Zhang terpotong.

"Jika anda keberatan dengan permintaan saya, saya tidak masalah tapi saya sendiri yang akan mencarikan pasangan untuk Chang. "Kaisar Zhang memandang Jianheeng tidak percaya. Jianheeng sangat bersikap hormat dan sopan santun kepadanya.

"Jika Chang sudah menikah, saya harap anda bisa menyayangi Chang seperti anda menyayangi Ganji. Saya permisi yang mulia." Jianheeng bangkit dari duduknya lalu berjalan pergi di ikuti para dayangnya.

Kaisar Zhang hanya diam termenung mendengar perkataan Jianheeng yang menyiratkan kesedihan.

*****

Tidak jauh dari tempat Kaisar Zhang dan Jianheeng, Fengying menguping pembicaraan mereka. "Permaisuri sialan! Ia tidak selemah dulu. Sekarang ia sudah berani dan itu akan membuat rencanaku gagal total. "

Fengying memutar badannya dan menemukan Chang berdiri dan menatapnya tajam. "Selamat siang pangeran Chang. "

"Ck kau tidak perlu bersikap manis seperti itu. Aku muak melihatnya! " Chang berdecih sebal.

"Aku peringatkan kepadamu, jangan pernah sentuh ibuku walau sehelai rambut pun. Jika sampai itu terjadi bersiaplah, kau akan menerima akibatnya! "

"Ah, aku takut sekali! " Fengying masang muka ketakutan. Raut wajahnya langsung berubah so kaget.

"Pangeran, kenapa anda membentak saya? Apa salah saya kepada anda? " ia memulai aktingnya saat kaisar Zhang berjalan mendekat.

"Chang, apa benar kau membentak selir Fengying? " Chang berbalik menatap ayahnya.

"Aku tidak membentak ibunda selir Fengying ayahanda. "

"Pangeran, kenapa kau berbohong kepada kaisar? Bukankan tadi kau membentakku? Kau bilang bahwa aku adalah perusak hubungan antara permaisuri dan kaisar Zhang. Kau juga bilang jika aku seharusnya tidak ada di sini. "

Wajah kaisar Zhang mengeras. "Chang Hai, ayahanda menghukummu karena berani berkata seperti itu kepada selir Fengying. Kau harus mengurus seluruh kuda di sitana ini dan tidur dengan para kasim selama satu bulan! "

"Tapi ayahanda Chang sama sekali tidak membentak ibunda selir Fengying. Chang-" Chang tidak melanjutkan ucapannya.

"Ayahanda tidak menerima bantahan apapun. Kau juga tidak boleh makan bersama kami selama sebulan! " Kaisar Zhang menatap putranya tajam.

"Baik Chang terima. Percuma saja Chang menjelaskan, ayahanda tidak akan percaya sama sekali. Kalau begitu Chang permisi. " Chang pergi meninggalkan mereka berdua dengan langkah lebar.

"Kaisar, anda jangan terlalu keras kepada Chang. Ia masih kecil, lagi pula saya tidak mempermasalahkan hal itu. " Fengying melakukan pencitraan agar kaisar Zhang makin terpikat kepadanya.

"Tidak, Chang harus di beri pelajaran agar tidak berbicara seperti itu lagi. Kalau begitu kau bisa menemani ku menyelesaikan tugas-tugasku. " Fengying mengganguk lalu mengikuti kaisar dari belakang.

Ia tersenyum senang karena membuat putra mahkota mendapatkan hukuman.

*****

Makan malam semua sudah berkumpul di meja makan. Jianheeng sebenarnya ia tidak mau bertemu dengan kaisar, tapi karena paksaan Genji ia terpaksa ikut.

Jianheeng menoleh ke kanan dan ke kiri, sedari tadi ia mencari putra tampannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jianheeng menoleh ke kanan dan ke kiri, sedari tadi ia mencari putra tampannya. "Dimana Chang? "

Semua menghentikan aktivitas masing-masing. "Aku sedang menghukumnya selama sebulan!" Kaisar Zhang menjawab.

Brak...

Semua orang di sana tersentak. "Yang mulia kenapa anda menghukumnya? Apa yang telah di perbuat Chang? " Jianheeng sudah mengeluarkan air mata.

"Ia berhak di hukum, Chang berbicara yang tidak pantas kepada selir Fengying. "

"Apakah anda mendengar penjelasan Chang? " Jianheeng kembali bertanya. Kaisar Zhang hanya diam tidak menjawab.

"Berarti benar, anda tidak mendengarkan dulu penjelasan Chang. Kapan anda akan berubah? " setelah itu Jianheeng pergi.

"Permaisuri, anda tidak boleh menemui Chang selama satu bulan. " Kaisar Zhang berkata dengan dingin.

"Saya juga memiliki hak di istana ini kaisar. Jika anda tidak memperbolehkannya saya meminta hak saya sebagai seorang ibu. " Dengan itu Jianheeng pergi meninggalkan meja makan.












Hai, aku balik lagi nih. Jangan lupa vote dan coment ya.

Kaisar Fall in Love. (End Di Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang