BAB 1

48 3 0
                                    

"Iya sayang maafin aku tadi nggak jemput kamu" ucap cowok yang sedang berbicara dengan benda yang menempel di kupingnya.

"Tadi tiba-tiba dosen aku minta jam nya di perpanjang, makanya nggak bisa jemput kamu" cowok itu mengetuk jemarinya di meja belajar dengan gusar.

"Maafin ya, gimana kalau kita jalan? Terserah kamu deh mau kemana" tawar nya.

"Oke siap-siap ya" wajah cowok itu nampak terlihat senang dan lega, ia lalu menuju lemari pakaian dan menggantinya dengan baju jejeran terbaik yang dimilikinya.

Brakk..

Pintu yang tiba-tiba di buka membuat cowok itu terkejut. Di bibir pintu nampak seorang gadis yang sedang berdiri dan mulai berjalan mendekatinya. Namanya Serina Valora.

"Bang Eric temenin Serina ke toko buku dong!" ujar nya pada Abangnya-Eric yang bertelanjang dada.

"Please, dek lo kalau mau masuk ketuk dulu kek, kebiasaan banget" omel nya pada gadis itu yang merupakan adik nya. "Pengen bikin gue jantungan ya? Biar cepet mati gitu?!" Eric Menatap wajah adik nya dengan malas sambil menggelengkan kepala.

"Iya-iya maaf, Abang sendiri nggak kunci pintu nya sih" sahut Serina, membela dirinya dengan manyun-manyun.

Eric mendengus. Memasang baju terbaik yang sudah ia pilih untuk menemui pujaan hati.

"Ayo bang temenin, ini Serina udah siap loh" ucap Serina sambil menarik-narik lengan Eric.

"Gue nggak bisa sekarang, besok aja ya" ucap Eric tersenyum sambil mengacak pucuk kepala Serina. Eric lalu berpindah menuju nakas dan menyemprotkan parfum.

Penolakan ajakan dari Eric membuat Serina cemberut.

"Abang pasti mau ketemu sama Kak Chia lagi ya?!" tebak Serina yang sudah pasti benar karena Serina tau betul dengan Abang satu-satunya ini.

"Mau tau aja" ucap Eric sambil menyisir rambutnya didepan cermin tak lupa menambahkan Pomade.

"Pasti jadi budak lagi tuh" cibir Serina pelan, kini dirinya duduk di ujung kasur, menatap Eric yang sok ganteng di cermin.

"Apaan sih lo dek!" Eric menoleh tak terima.

Serina menyilangkan tangannya sambil memutarkan kedua bola matanya.

"Ini namanya cinta" ucap Eric menyapu rambut nya dengan alis yang naik turun.

"Cinta apa nya? Itu namanya bucin! BUDAK CINTA! Tch" cibir pedas Serina kali ini sambil melotot menyapa Eric.

"Sirik aja lo dek" jawab Eric santai.

"Ih, bang Eric gitu lebih mendingan pacar daripada adek nya sendiri. Sekali ini aja temenin ke toko buku ya?" Serina memohon dengan wajah imut yang ia tampilkan, tangannya bersatu agar Eric dapat melihat ketulusan bahwa ia membutuhkan pertolongannya.

"Nggak" jawab Eric dengan senyum manis.

Serina tertegun, yang benar saja jurus pemangkas nya yang selalu berhasil membujuk Eric tidak berhasil seperti yang sudah-sudah. Ternyata memang Eric lebih mementingkan pacarnya dari pada dirinya. Adik kandungnya!

"Makanya cari pacar sana, biar ada yang nemenin" ucap Eric dengan kata-kata yang menusuk.

"Nggak mau! Mau nya sama bang Eric aja!" Serina meronta-ronta di kasur Eric yang sekarang jadi berantakan. Cowok itu menatap dengan sabar.

"Bye!" ucap Eric memutar-mutar kunci mobil di telunjuk nya. Lalu menutup pintu kamarnya meninggalkan Serina.

"BANG ERIC!" pekik Serina.

Serina duduk dari posisinya dan pergi menuju meja belajar disana nampak bingkai foto, nampak seorang gadis cantik yang tersenyum manis, Chia namanya. Serina menatap dengan kesal tangannya mengambil bingkai itu dan berniat untuk membuangnya. Namun Serina mengurungkan niatnya, ia menaruh nya kembali dengan posisi terbalik.

🍑ⓝⓘⓒⓐⓛⓛⓔⓣⓐ🍑

Dicerita ini bakal aku buat cerita yang per part nya pendek-pendek. Karena sebagai reader, aku malas banget baca cerita yang panjang-panjang.

Jadi sebagai author, ku bikin ini cerita pendek-pendek supaya kalian nggak malas bacanya wkwk . Ngerti kan?

Jangan lupa kasih vote dan komentar supaya w semangat nulis nya.

Tsundere BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang