Hari ini hari selasa jam pelajaran ke tiga. "Diberitahukan untuk anak anak kelas 9 agar melakukan solat dzuhur berjamaah di mushalah sekarang" pengumuman itu di umumkan oleh guru bidang kesiswaan yaitu ibu Yuli.
"Heh! Solat solat solat!!!" kata Hasanah seksi keagamaan perempuan kami yang sok alim banget sifatnya padahal mah dia juga kagak solat. Anjir-_
"Dih, kau siapa nyuruh nyuruh hah?" kata Abel. Seperti ku bilang kalau Abel sudah bercakap kelarrr dunia:v Ya gak Bel?:"v
"So-solat Bel" kata Hasanah tergagap.
"Kau gak berani nyatat kita kan? Kalau kita gak solat?" tanyaku dengan bergaya kayak tukang nagih uang kontrakan.
Hasanah pun berlalu, meninggalkan kami yang udah natal dia sampe dia pergi.
"Hahaha. Acting kau bagusss" puji Mitha
Kami pun duduk duduk di depan kelas a.k.a di teras kelas.
Sampai dia datang, salah satu teman kami di 9A yang gayanya udah kaya ustadzah."Woii solat!!" kata dia memperingatkan
"Bodoo!!" kata kami serempak
"Masuk neraka baru tau" kata dia lagi.
"Emang apa urusan nya sama kau??" kata Kan spontan. Halah Kan Kan.. Kau juga sama waktu baru masuk sekolah:'v
Dasar biji salakAgak 10 menitan kami duduk ria sambil mengobrol ngobrol yang kurang jelas sebenarnya. Lebih ke ngegosipin orang, ngegosipin alien (ibu matematika) dan yang lain lainya lahh.
"Boring gaiss" kataku mencairkan suasana.
"Iya nihh" timpal Abel.
"Kita main tebak kata kayak di Baper ajaa gais" usul ku
"Nahh, setuju tuh" timpal Mitha
Hanya ada Aku, Abel, Mitha, Novel, Kanatasya, Hafizah(teman Abel waktu sd dan sahabat kami juga), dan juga Ve yang siap bermain saat itu.
"Gakk cukup nih" kata Abel
"Panggil Jeje sama gerombolannya deh. Ajak main bareng." lanjut Abel lagi.
"Oke" kata Novel menyanggupi.
Tak lama kemudian muncullah pasukan pasukan ikan mas yang terpaksa kami ajak main karena kekurangan orang.
"Ada apa Bel?" tanya Jeje
"Mau main gak?" tawar Abel
"Tapi aku mau solat" jawab Jeje lagi.
"Gak usahlah solat, aku gak solat" kata Husna yang sepertinya setuju dengan tawaran kami.
"Hmm yasudah." kata Jeje menyetujui.
Okee Game Play!!!!
Grup 01: Aku, Abel, Mitha, dan Kanatasya
Grup 02 : Jeje, Husna, Ve, dan Novel.
Sementara si Hafizah jadi juri nya.
"Oke kalian harus mengucapkan potongan kata ini dengan fasih. Dan tidak boleh dibuat buat" Fizah menjelaskan aturan permainan, walau sebenarnya aku tak yakin kami akan mematuhinya.
"Siapp!!!!" kata kami serempak
"Oke, dimulai dari Grup 01." kata Fiza mempersilahkan.
"Sstt, kata apa ni?" Tanyaku ke teman teman sambil berbisik.
"Ini aja Monyet jelek. Aku Mo. Kau Nyet. Kau Je. Kau Lek." kataku menjelaskan.
"Okee sipp" kata kata mereka sambil membuat simbol tangan yang seperti ini👌.
Aku berhadapan dengan Jeje.
Abel berhadapan dengan Husna.
Mitha berhadapan sama Ve.
Dan Kanatasya berhadapan dengan Novel.Okee game dimulai!!(2)
"Moo!! Nyett!! Je!! Lekk!!!" teriak kami bersamaan dengan mulut yang dibuat buat sehingga mengecoh para lawan kami.
"Apaan nih. Dibuat buat mulut nya" protes Husna.
"Yaudah ulang" kata Fiza.
Kami pun mengulang dengan sebaik baik mungkin. Kasihan juga diusilin melulu:"v.
"Ahh!! Monyet jelek!!" Kata Jeje
"Ihh. Kau yang monyet jelek!!" kata Kanatasya
"Dia tu nebak Oon." kataku ke Kan
"Tau nih! Kata Abel sambil menoyor kepala Kanatasya
Wkwkwkk:'v
10 menit berlalu kami asyik sekali memainkan permainan ini sampai tak terasa 5 menit lagi bel berbunyi.
Hasanah pun menghampiri kami dengan tatapan kalut.
"Heii!! Cepat solat, ibu agama ngefoto siapa siapa aja yang solat lewat hp. Siapa yang gak solat di lapori ke wali kelas.
"Anjayyy!!!!" teriak kami bersamaan.
Siang itu dengan hati yang berdebar debar, kami langsung masuk kelas untuk mengambil telekung dan mulai berlari ke mushalah.
Wudu gak ya? Kalau wudu akan kelamaan. Jadi siang itu kami solat Dzuhur tanpa berwudhu. Sungguh pengalaman yang terhaqiqi:v•••
Holaaa!! Aku back:)
Terimakasih untuk 100+ pembaca!! Terus dukung friendship man teman✌❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship
HumorIni kisah kami. kami bukanlah anak baik baik yang selalu di puji guru. kami adalah kebalikannya. tapi, jangan kalian kira kami se-bangsat itu. untuk mengetahui kisah kami, bacalah jangan terlalu serius sesekali selingkan dengan tertawaa.