Hari ini hari selasa, dan hujan masih mengguyur skull. Jadi, kami ulangi lagi kejadian yang membuat hari hari itu semakin berwarna.
"Woi!! Ambil ember, kita isi air terus kita lempar ke depan kelas, annd kita main seluncuran!" Suruh Abel ke teman sekelas ku yang lain
"OKE!!" kata mereka serempak kemudian dengan bergegas mengambil ember yang akan kami gunakan untuk bersenang senang.
"Apa perlu kita menggunakan air di sering ini?" ucap salah satu temanku.
"Dih, gak lah. Blo'on" sambung Elin.
Aku yang mendengar itu hanya bisa terkekeh pelan.
Berhubung cuma hafiza yang tidak sekelas dengan kami, jadi dia tidak ikut bermain hujan hujanan.
"Tarik akuuu!!!" Kata Abel.
Aku dan Mitha pun langsung bersiap menarik Abel dari ujung yang satu ke ujung lainnya.
"Wuih anjir pelan pelan napa" Kata Abel lagi
"Dih anjir, masi untung mau di tarik. Protes lagi. Gila" Sambung Mitha
"Tau nih" sambung ku sambil menahan tawa
"Yaudah pelan pelan" kata Abel lagi.
"Iya yaudah" kami pun menarik dia dengan pelan pelan. Namun kemudian...
"Pelan banget bosss" protes Abel lagi.
Aku dan Mitha yang sudah jengah dengan perlakuan dia, langsung menarik tangan Abel dengan sangat cepat. Di tengah tengah perbatasan, kami ber 3 jatuh dan rok kami pun basah.
"Anjirrr!!! Aku kan gak mau basah basahannn!!" ucap ku tak terima
"Yaelah anjir lebay bet kau, gak mati juga" Ucap Abel
"Aish terserah dah." kataku pasrah.
"Woyy! Ada anak PPL menuju kemarii!! Cepat masuk!!" Salah satu temanku berseru.
"Gimana mau masuk rok basah gini?" tanyaku ke Abel dan Mitha.
"Ya gak usah masuk dong" Usul Abel.
"Nanti gak dapat nilai" Kataku.
"Emang kau mau masuk trus disuruh keluar lagi? Ya mendingan gak usah masuk aja sekalian." Kata Mitha
"Iya dah" lagi lagi aku hanya bisa menurut saja.
"Eh ini, Frannabel, Allysa sama Mitha kok gak masuk? Kalian gak menghargai saya sebagai guru kalian?!!!" Bentak anak PPL ke kami.
"Rok basah buk, gak liat apa?" Seru Abel.
"Iya nih, basah. Baju juga basah. Jilbab apalagi. Gimana mau masuk." Sambungku
"Yaps betul sangad" Kata Mitha.
"Saya hitung sampai 3 kalau kalian gak masuk. Kalian gak dapat nilai sama saya" ancam anak PPL itu
"Satu!!!" kata dia penuh dengan penekanan.
"Dua!!" sambung Abel dengan menahan tawa.
"Tiga!!" Sambung ku dan Mitha secara bersamaan.
"Oke, kalian menantang saya, jangan menyesal kalau nilai kalian di bawah KKM. Jangan harap masuk kelas saya sampai jam pelajaran berakhir. Mengerti?!!" bentak nya lagi
"Hm" jawab kami singkat sambil mengangguk.
Ibuk PPL itu pun masuk ke kelas kami dan mengunci kelas kami, ih emang siapa juga yang mau masuk. Kegeeran beut.
"Laper ni, kantin aja lah" usulku.
"Ayook lah, ku juga lapar" Jawab Mitha
Alhasil, hari ini kami absen dari pelajaran Bahasa Indonesia. Dimana pelajaran itu sangat penting untuk kami agar bisa lulus. Ya gapapa lah. Bolos itu emejing.
------
Annyeong semua! Pertama tama maaf banget karna terlalu sangat sangat lama ngegantungin cerita ini.
Aku harap kalian mengerti.Teruntuk SquadSwag
Happy month Sarry 09 guys💜
Im really miss you😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship
HumorIni kisah kami. kami bukanlah anak baik baik yang selalu di puji guru. kami adalah kebalikannya. tapi, jangan kalian kira kami se-bangsat itu. untuk mengetahui kisah kami, bacalah jangan terlalu serius sesekali selingkan dengan tertawaa.