3

467 77 12
                                    

*sebelumnya*

Seokjin meletakkan kotak makanan tersebut di sisi kirinya. Ia menekuk lututnya, lalu menenggelamkan wajahnya pada kedua lipatan tangannya.  Ia menangis sesenggukan karena ia merasa sangat kesepian saat ini.

"Hyung...aku kesepian..." batinnya

*selanjutnya*

Di ruang tengah,  seorang pemuda yang tak lain adalah salah satu member BTS,  sejak kejadian barusan,  ia hanya diam dan selalu kepikiran akan Seokjin.  Dirinya merasa tidak enak hati karena telah menyakitinya, meski sejak tadi ia hanya diam saja. 

"Taehyung~ah,  kau kenapa?" tanya salah satu pemuda yang lebih tua darinya.

"Hyung,  apa kita tidak keterlaluan padanya? Aku tahu,  berita pembunuhan itu hingga saat ini masih jadi perbincangan hangat di media.  Tapi coba kalian pikir hyung. Apakah dia juga harus disalahkan dan di kucilkan atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya? Aku merasa kita telah menyakitinya, hyung" jawabnya dan menatap semua member BTS yang terdiam akan perkataannya barusan.

"Aku tahu hyung, bagaimana rasanya di kucilkan.  Aku tidak ingin, salah satu diantara kita merasakan hal yang sama sepertiku saat masih sekolah.  Mungkin apa yang terjadi padaku,  tidak seberapa berat dari yang terjadi padanya" ucapnya lagi

"Taehyung benar.  Meski kita memiliki appa seorang pembunuh, belum tentu anaknya juga menjadi seorang pembunuh" tambah seorang pemuda yang lebih pendek dari mereka. 

Mereka hanya diam,  dan memikirkan apa yang dikatakan oleh Taehyung juga Jimin. 

"Kita adalah BTS yang beranggotakan 7 orang,  hyung. Kita harus selalu bersama dan saling melindungi.  Jangan sampai diantara kita saling menyakiti satu sama lain" ucap Taehyung

"Kau benar,  Taehyung.  Mianhe,  bahkan aku yang usianya lebih dewasa darimu,  tidak berpikir se-dewasa dirimu.  Jeongmal gumawo, karena kau telah mengingatkan kami" ucap seorang yang lebih dewasa darinya.

"Jangan meminta maaf padaku, hyung.  Kita yang harus meminta maaf pada Seokjin hyung" jawabnya.

"Kau benar" jawab mereka.

Taehyung juga yang lainnya beranjak,  lalu mereka menemui Seokjin di kamarnya.

Tok...tok...

Jimin mengetuk pintu kamarnya, namun tidak ada sahutan dari dalam.  Mereka saling menatap,  lalu Namjoon berinisiatif membuka pintu kamarnya.

Mereka sangat panik saat melihat Seokjin yang rebah di lantai dan kotak makanannya terbuka di sisinya.

Yoongi menepuk pipinya pelan,  namun tidak ada reaksi darinya. 

"Hyung,  dia demam" ucap Jungkook yang mengecek kening Seokjin. 

"Bantu aku untuk merebahkannya di ranjang" ucap Ho Seok

"Ne" jawab Namjoon,  sedangkan Yoongi menutup kembali kotak makan milik Seokjin, dimana isinya masih utuh. 

Taehyung mengernyitkan kedua alisnya saat dirinya menatap layar ponsel milik Seokjin, dimana terdapat kiriman sebuah foto mayat wanita yang bersimbah darah dari nomor tak dikenal. 

"You Will Die In My Hands"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang