Happy Reading!
___
Seperti biasa, Venusa berjalan menyusuri lorong sekolah dengan tenang. Rasanya begitu sunyi, karena dia berjalan seorang diri.
Venusa tidak memiliki teman. Tidak ada seorangpun yang mau berteman dengannya. Sikapnya yang sombong dan suka merendahkan orang lain, membuat hampir seluruh murid SMA Neptunus membencinya.
Tapi tidak semua. Karena masih ada beberapa yang peduli dan selalu ingin menjadi temannya. Salah satu diantaranya...
"Venusa, Mau ke kelas? Gue anter, ya."
Venusa menoleh. Menatap cowok berkulit kecoklatan dengan sorot sinis. "Nggak perlu. Gue bisa pergi sendiri."
"Gue lagi nggak ada kerjaan, kok. Gue anterin aja, ya."
"Kalo nggak ada kerjaan. Ya cari sesuatu buat di kerjain lah. Lagian maksa banget. Kak Galen emang nggak masuk kelas?" Ketusnya masih dengan sorot sinis. "Mau bolos ya lo, kak. Dih, awas jadi bego."
Galen terkekeh renyah. Merasa terhibur dengan ucapan sinis adik kelasnya. Tangan kanannya terulur, mengusak gemas surai berponi Venusa. "Gue anak kepala sekolah disini. Bolos? Yang ada gue di gantung bokap."
Venusa menepis tangan Galen dari kepalanya. Tatapannya kian sinis saja. "Mau anak kepala sekolah atau anak setan sekalipun. Yang namanya bolos, siapa aja juga bisa kali."
"Gue?" Galen menunjuk dirinya sendiri. "Lo bilang anak setan? Dengan muka seganteng ini? Nggak salah, dek?"
"Dih, Najis! Jangan manggil gue pake sebutan itu. Jijik, Kak."
Lagi, Galen tergelak untuk yang kesekian kalinya. Padahal, Venusa tidak bergurau sama sekali dengan kata-katanya. Setiap perkataan sinis dan hinaan, memang niat dia lontarkan sepenuh hati. Tetapi pada dasarnya Galen itu memang kurang waras. Selalu tertawa dengan segala sikap angkuh dan culas Venusa.
Galen itu... Kenapa, sih?
"Sinting ya lo, kak? Kelamaan disini gue bisa ikutan gila." Venusa melenggang pergi. Meninggalkan Galen yang masih tertawa renyah sambil memandang kepergiannya.
"Nggak mau lama-lama sama gue, Takut jatuh cinta, ya, Ve!"
Venusa masih dapat mendengar teriakan Galen yang menggema. Dia mendengus. "Bener-bener sinting." Gumannya dengan wajah masam.
Venusa masuk ke dalam kelas. Di lihatnya kelas masih sepi, hanya ada beberapa murid saja yang sedang duduk sambil bercanda. Venusa lupa, jika hari ini pelajaran di mulai lebih lambat. Harusnya dia berangkat lebih siang saja.
Venusa duduk di bangkunya. Bangku paling depan di pojok kanan. Dia menyandarkan punggungnya ke dinding. Menatap beberapa teman satu kelasnya satu-persatu. Melengos saat bertemu pandang dengan Marsya. Lalu dia menatap Bumi, tatapan cowok itu... Berbeda.
Venusa tidak mau ambil pusing. Sebaiknya dia membaca buku materi saja. Dari pada menatap wajah-wajah menyebalkan di kelasnya. Membuang waktu saja.
"Venusa."
Menoleh, Venusa tidak menjawab. Cewek kelas 3, yang melainkan kakak kelasnya itu kembali berkata. "Gue cuma mau ngasih tau. Piter, pangeran yang udah nolak lo di depan semua penghuni sekolah---" Cewek itu menjeda. Membuat Venusa meneguk ludahnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLANET
Fanfiction"Persahabatan cewek sama cowok? BULLSHIT!" _________ "Jatuh cinta sama senior bangsat... Rasanya emang nyebelin." *** Hunzy area😇