____Pulang dari sekolah, Piter pergi ke alamat yang dikirimkan seseorang kepercayaannya. Seseorang yang selalu dia percaya untuk mencari informasi mengenai sesuatu maupun seseorang.
Ya, Piter mencari tau informasi seseorang di dalam foto yang ditemukannya diruang kerja sang papa.
Dari informasi yang dia terima. Seseorang di dalam foto itu adalah keluarga papa-nya yang lain. Tapi Yupiter masih belum tau, identitas mereka.
Motornya berhenti di sebuah rumah sederhana ber-cat biru tua. Piter membuka helm miliknya, lalu mengamati rumah di depannya.
Aneh. Rasanya aneh jika keluarga gelap papa-nya justru hidup susah. Rumahnya bahkan jauh lebih kecil dari rumah dia dan mama-nya. Piter berdiri disana. Memperhatikan dengan seksama keseluruhan rumah.
Pintu terbuka perlahan. Yupiter menarik mundur motornya untuk bersembunyi. Dia melongok perlahan dari dinding pembatas di rumah sebelah.
Seketika kedua matanya terbelalak. Seorang cewek keluar dari dalam dengan membawa kantong plastik besar yang di buang di tempat sampah didepan rumah. Yang membuat Piter terkejut adalah... cewek itu yang ternyata di kenalinya.
Marsya?
Kembali menaiki motornya. Piter melaju dengan kecepatan penuh, jantungnya berdebar kencang dengan rahang mengeras.
Jika anak perempuan yang di dalam foto itu Marsya, cewek yang berusia satu tahun lebih muda darinya. Itu artinya, anak laki-laki yang jelas jauh lebih besar di banding anak perempuan itu, berusia lebih tua dari Piter.
Apa artinya semua ini?
Piter butuh penjelasan. Dia butuh kejelasan dari mama ataupun papa-nya.
Motor Piter memasuki gerbang besar rumahnya. Memasuki garasi, dia turun dari atas motor tergesa. Piter berjalan memasuki rumah dengan pandangan memindai sekeliling. Mencari orang tuanya.
"Ma!" Piter memasuki ruang tv, "Mama!" Kakinya melangkah lebih dalam. Menyusuri setiap ruangan di dalam rumah.
"Mama!"
"Mama tuan muda di dalam kamar." Seorang pelayan memberitahu.
Tanpa menjawab. Piter berjalan menuju kamar mama-nya di lantai atas. Sampai di depan pintu, Piter masuk tanpa mengetuk pintu.
Lea yang sedang berbaring beranjak duduk. Kepalanya pusing karena seharian menangisi sang suami yang tak pernah mau tinggal berlama-lama di rumah.
Lea tersenyum kepada sang putra, lalu bertanya lembut. "Ada apa, Piter? Tumben masuk kamar mama."
Piter berjalan mendekat. Masih mengenakan seragam sekolahnya, dia duduk di sisi ranjang sang mama. "Piter mau tanya sesuatu, ma."
"Apa itu?"
"Mama kenal Marsya?"
Lea tertegun. Untuk sesaat dia tercekat tanpa tau harus menjawab apa. Menarik napas dalam, Lea menjawab. "Marsya siapa? Mama tidak tau."
"Ma-!" Piter mengerang frustasi. Menatap Lea dengan sorot cemas, "Jangan sembunyikan apapun lagi, Ma. Aku hanya ingin tau kebenarannya. Jika memang keluarga Marsya yang menghancurkan keluarga kita saat ini, aku akan hentikan semua itu. Aku... akan habisi mereka, Ma."
KAMU SEDANG MEMBACA
PLANET
Fanfiction"Persahabatan cewek sama cowok? BULLSHIT!" _________ "Jatuh cinta sama senior bangsat... Rasanya emang nyebelin." *** Hunzy area😇