Keadaan sekolah pagi ini sangat ramai entah mereka memang senang menggosip atau karena pangeran sekolahnya, most wanted sekolah nya yang memang dikenal dingin tidak pernah menatap atau membantu bahkan berkenalan dengan perempuan saja enggan, yang berteman dengan anak-anak bobrok tapi pintar dan tampan, yang membuat mereka ingin dimiliki oleh para perempuan di SMA mereka. Beredar gosip kemarin tentang Hanbin yang membantu seorang adik kelas perempuan membawakan soimay di kantin yang membuat para penggemar Hanbin yang memang di bilang tidak sedikit itu marah, cemburu, kecewa karena pangerannnya. Tetapi sebagian penggemarnya pun ada yang mendukung mereka, karena menurutnya 'kapan lagi seorang Hanbin ingin berurusan dengan perempuan? Lagipula perempuan itu cantik'.
Lisa yang memang terbiasa datang pagi, walaupun sekolah atau kelas masih keadaan masih sepi. Berjalan santai menuju kelasnya.
'Eh itu kan cewenya yang kegatelan sama Hanbin' ucap para segerombolan kakak kelas perempuan
Lisa yang merasa dirinya di tunjuk menolah ke arah samping.
'Kakak ngomongin saya?' tanya Lisa kepada mereka
'Ya menurut lo? Siapa lagi yang kegatelan minta bawain siomay nya ke Hanbin?' jawab Sinis Lala yang merupakan salah satu dari mereka
Lisa hanya menatap kakak kelas itu dengan bingung, daripada dia pusing memikirkannya, dia hanya menatap sebentar kearah mereka lalu melanjutkan jalan menuju kelasnya kembali.
Keberadaan kelasnya memang di lantai 4, ia harus melewati lantai 3 dan 2 yang memang penghuninya para kakak kelas.
"Yaelah muka pas-pas an aja udah berani-beraninya deket-deket sama Hanbin" bisik-bisik para sekumpulan cewe yang membuat lisa heran mereka berbisik-bisik membicarakan dirinya tapi sangat keras seolah menyindir.
"Dasar manusia ya, ngegosip mulu hidupnya heran" batin Lisa.
Lisa yang merasa dirinya di tatap seolah dirinya ingin di terkam dan di habiskan tanpa menyisakan dagingnya sedikit pun. Akhirnya memutuskan untuk berjalan lebih cepat, telinga saat ini sangat panas mendengar ocehan, makian yang di ucapkan para kakak kelas perempuannya itu.
"Bel itu cewe yang deketin Hanbin" senggol salah satu perempuan yang berada di dalam kelas nya dan menatap sinis ke luar kelas melalui jendela, yang di senggol nya pun sudah emosi mendengar berita tersebut.
"Gua udah siapin rencana buat tuh cewe" jawabnya yang sudah di penuhi amarah.
***
Lisa menghelakan nafasnya sesampai di kelas nya, ia pun duduk di tempat duduk miliknya dan meletakan kepalanya di atas meja.
"Kepala gua pusing dah, apa karena ocehan para kakak kelas?" ucap Lisa sambil memukul-mukul kepalanya yang terasa pusing.
Disaat tangan kecil miliknya sedang memukul kepala yang terasa sangat pusing, tangan kecil milik orang lain memegang tangan milik Lisa.
"Kebiasaan, lo pusing?" Tanya pemilik tangan kecil itu.
"Hm" jawab Lisa lemas, dia bahkan malas berbicara mood nya sudah turun di tambah dirinya pusing.
"Kenapa? Gosip terhangat lo itu?" Tanyanya sembari mendudukan dirinya di samping kursi milik Lisa.
"Diem deh Ros, pusing ni gue lu ajak ngomong malah nambah" sinis Lisa.
Plakk- "Gua nanya ya sama lo, malah ngeggas" ucap Rose sambil memukul kepala belakang Lisa.
"Rose sakit bego" mengeluskan kepala belakang miliknya
"Bodo ga peduli"
"Anter gue ke UKS" minta Lisa kepada Rose.
"Baru juga dateng udah minta ke UKS, lo udah sarapan belum?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rubber Band ; Hanlice
FanfictionRasanya seperti waktu kita telah berhenti, mungkin tidak ada yang abadi untuk selamanya di dunia ini. Bila waktu berlalu, apakah kamu masih mengingat ku dalam jejak yang samar-samar? Ku mohon, Jangan lupakan aku.