Di koridor kelas Ipa
"Nay?!!" panggil seseorang yg membuat nayla refleks menoleh ke belakang.
'bosen, naipan mulu perasaan' batin nayla
"apa" ucap nayla malas
"mmm anu.. Ituu.. Apasi namanya ya nay. Ishhh ituuuu.. Aduuuhhh" ucap naivan terbata-bata.
"lo ngomong yg jelas dong! Kalo lo cuma mau bikin gue naik darah mending gue pergi sekarang!!" ucap nayla lalu membalikkan badannya kedepan hendak pergi. Namun tangan naivan meraih lengan nayla membuat nayla langsung melepaskan tangannya dari naivan
"tunggu dulu nay. Mmmm ituu. Gue mau ngajak lo ke kantin nanti istirahat ya nay. Gue mau ngomong sesuatu sama lo. Dan gabisa sekarang. Karna uda mau masuk. Dan kita kan upacara juga. Pliss yaa lo mau kan??" rengek naivan sambil menunjukkan puppy eyes nya yg membuat nayla menatap naivan dengan pandangan tidak suka
"jangan modus lo!! Gue tau, palingan lo ngomong yang gapenting kan. Lo tau kan gue itu jarang ke kantin. Jadi mending gausah deh! Males gue mending dikelas daripada ngedengerin celotehan aneh lo itu" ucap nayla dengan nada jengkel
"ihh nayyy mahh. Plisss atuhhh. Sekali aja. Gue ga ada niatan modus. Gue cuma mau ngomong sesuatu sebentar aja masa gaboleh sih. Gini aja deh, kalo lo ga mau nerima ajakan gue ke kantin,, gue bakal ngikutin lo dari jam istirahat pertama sampe pulang. Sekalipun itu jam pelajaran dan kita beda kelas, gue bakal ngintilin lo terus. Mau? Hah? Mau gak? Gue samperin deh nanti ke kelas lo. Mau kan? Yaiyalah" ucap naivan dengan percaya diri diatas rata-rata
Sialnya kadang naivan selalu membuat nayla tak bisa berkata apa² seolah menyerah begitu saja.
Menurut nayla ia lebih baik menuruti permintaan naivan yang gak bener² daripada ia harus ribut. Apalagi mengingat ancaman naivan tadi ia langsung bergidik ngeri. Ia hanya tidak mau apa yg diancam naivan benar adanya. Dan nayla yakin kali ini ucapan naivan tidak main²."yaudah. Awas aja sampe lama" ucap nayla ketus lalu pergi meninggalkan naivan yang kegirangan
Sebenernya, alasan naivan mengajak nayla ke kantin adalah untuk menanyakan tentang siapa yg kemarin ditangisi nayla di makam itu. Pertanyaan yg sejak kemarin menghantui pikiran naivan. Naivan memang bisa dibilang hamba allah yg paling kepo.
***
Bel SMA CAHYA BAKTI pun berbunyi tanda anak-anak diijinkan beristirahat.
*Kelas X IPA 2*
"yuk ah ke kantin" ucap penghuni kantin, tasya
"ayo. Gue udah laper. Lo ikut ga nay?" tanya zahwa
"engga deh. Gue ke kantin bareng naivan" ucap nayla membuat adrin teriak histeris
"HAH? OMAYGAT NAYY DEMI APA LOOOOO?!!!" teriak adrin membuat seisi kelas hening menatapnya
"ssstt, drin. Ih lo apasi. Malu tuh diliatin" ucap nayla membuat adrin menutup mulutnya
"upss sorry hehe" ucap adrin malu
"serius lo nay? Emang lo udah jadian sama naivan" tanya tasya membuat nayla membuka matanya dengan sempurna
"duhhh. Gila lo. Ya engga lahh. Dia katanya mau ngomong sesuatu sama gue halah palingan modus si" ucap nayla
"kalo lo tau modus kenapa lo terima ajakan nya ogebbb, jangan² lo mau modus juga ya haha" tanya zahwa menoyor kepala nayla pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
NAY
Romance'aku belajar merelakan perasaan yang sudah mulai terbuka untuk ditutup kembali'